Bagi kamu yang belum tahu apa itu phubbing, ini adalah singkatan dari phone dan snubbing atau ponsel dan mengabaikan. Jadi, bisa dibilang phubbing adalah tindakan mengabaikan seseorang yang ada bersamamu saat ini dan lebih memperhatikan ponsel.
Dalam lingkungan sosial saja, phubbing bisa sangat mengganggu karena bisa membuat orang yang bersamamu merasa tidak diperhatikan atau diabaikan. Bayangkan jika ini terjadi dalam sebuah hubungan asmara.
Alasan utama phubbing berbahaya bagi hubungan adalah karena ini bisa dianggap sebagai kurangnya perhatian atau minat pada orang yang di-phubbed atau orang yang mendapatkan perilaku snubbing dari pasangannya.
Bayangkan saja: Saat kamu sedang bicara dengan pasangan (atau sebaliknya) dan dia justru asyik dengan ponsel pintarnya, kamu pasti merasa tidak penting atau tidak untuknya. Paling tidak dibandingkan dengan ponselnya.
Dampak negatif phubbing bagi hubungan
Menurut beberapa penelitian terbaru, hubungan antara phubbing dan tingkat kepuasan hubungan yang dirasakan lebih rendah dalam konteks pernikahan dan interaksi sosial satu lawan satu.
Satu studi pada 2017 terhadap lebih dari 200 pasangan menikah, para peneliti menemukan bahwa phubbing merupakan faktor risiko yang signifikan untuk terjadinya depresi pada salah satu atau kedua pasangan.
Ini juga merupakan perilaku yang dapat menghentikan terjadi koneksi baru diantara pasangan. Apalagi dalam hubungan yang masih baru dimulai atau masih dalam masa PDKT.
Survei 2023 yang dilakukan oleh aplikasi kencan Hinge, menyebutkan bahwa 78% responden mengatakan mereka menganggap teman kencannya tidak tertarik pada dirinya jika si teman kencan ini menggunakan ponsel selama kencan.
Lalu, lebih dari 80% mengatakan mereka lebih suka suasana kencan saat ponsel disimpan karena alasan di atas. Bahkan kehadiran ponsel—meskipun cuma di atas meja—tetap bisa memberikan dampak negatif terhadap kedekatan, koneksi, dan kualitas percakapan.
Cara membantu pasangan berhenti phubbing
Jika phubbing pasangan menghalangi kedekatanmu dengannya, mulailah dengan jujur tentang bagaimana perasaanmu dengan penggunaan ponselnya yang berlebihan. Lalu, katakan juga apa yang kamu mau dia lakukan untuk memperbaiki hal tersebut.
Carla Marie Manly, PhD, psikolog klinis dan ahli pemenuhan kehidupan, kemudian menyarankan untuk memahami motivasi pasangan bersikap phubbing, menetapkan batasan digital, dan membuat rencana mengani untuk penggunaan telepon bersama .
Ingatlah bahwa perubahan membutuhkan waktu dan wajar bagi pasangan untuk berbuat kesalahan dan kembali phubbing. Jadi, kamu mungkin perlu mengalihkan perhatiannya.
"Kamu bisa bilang, ‘Aku perhatikan kamu lebih sering lihat ponsel, padahal aku lagi ingin banget cerita dan ngobrol sama kamu.’ Ini mungkin satu-satunya pengingat yang dia butuhkan,” kata Willow McGinty, LMHC, seorang dokter utama sebuah klinik.
Jika pasangan terus saja phubbing atau kesulitan mengurangi kebiasannya, kamu bisa kembali bertanya padanya apakah memang ada yang penting dilakukan dengan ponselnya atau dia bisa meluangkan waktu lebih banyak untukmu.
Lalu, bagaimana jika kamu yang phubbing? Bagaimana cara menghentikannya? Ini langkah-langkah yang bisa dilakukan.
1. Tanyakan pada diri sendiri mengapa kamu selalu menggunakan ponsel
Untuk berhenti phubbing, Dr. Carla mengatakan bahwa kamu butuh pemahaman mengapa dirimu bisa jatuh ke dalam kebiasaan buruk tersebut sejak awal. Ia menyarankan untuk mengatakan apa tujuanmu lebih memilih ponsel saat bersama pasangan.
Apakah ponsel menjadi sarana kenyamanan, penghindaran, kekuatan, atau sesuatu yang lain bagi dirimu? Dengan memahami motivasi naluriah dirimu, ini dapat membantumu mampu menetapkan batasan digital dengan ponsel.
2. Tetapkan batasan untuk diri sendiri (dan pasangan)
Putuskan seperti apa penggunaan ponsel dengan cara yang sehat dengan spesifik, seperti seberapa sering dan dalam situasi apa yang tepat untuk menggunakan ponsel dan situasi apa yang tidak tepat.
Merencanakan ini ini dapat membantumu membuat batas waktu yang wajar untuk penggunaan telepon perhari dan di sekitar pasangan. Kamu juga bisa membuat kesepakatan dengan pasangan mengenai pelarangan penggunaan ponsel.
3. Mulai tinggalkan ponsel
Agar tidak tergoda untuk kembali phubbing, kamu harus berani untuk sesekali meninggalkan ponsel di tas jika keluar (ruangan atau rumah) selama bersama pasangan.
Dr. Carla bilang, "Kecuali kamu benar-benar membutuhkan ponsel untuk masalah pekerjaan, sangat ideal untuk tidak membiarkan penggunaan ponsel mengganggu waktu interpersonalmu."
Untuk mengalihkan pikiran dari ponsel, kamu dan pasangan bisa merencanakan kegiatan untuk kencan romantis yang mengharuskan untuk menggerakkan tubuh dan menggunakan tangan sehingga lebih sulit untuk menggunakan ponsel.
Lalu, yang tidak kalah penting adalah melatih kesabaran dengan diri sendiri. Ini karena mengubah perilaku yang sudah mendarah daging membutuhkan waktu dan usaha.
Saat langkah-langkah di atas tidak berhasil dan phubbing menghalangi kemampuanmu untuk mempertahankan hubungan, Dr. Carla mengatakan masalah kesehatan mental bisa menjadi penyebabnya
"Jika kamu tidak bisa menaklukkan phubbing sendiri, jangan salahkan atau mempermalukan diri sendiri, dan sebaiknya hubungi psikoterapis yang dapat mendukung membina kebiasaan sehat," ujarnya.
Jadi, jangan biarkan phubbing yang dilakukan kamu atau pasangan merusak hubungan kalian ya, Bela.