Timnas Indonesia dipastikan melaju ke babak semifinal Piala Asia U-23 usai mengalahkan Korea Selatan pada Kamis (25/4) waktu Qatar. Pencapaian ini membuat warga Indonesia kompak bangga karena lawan mereka merupakan salah satu raksasa sepak bola Asia yang telah sembilan kali berturut-turut merumput di ajang Olimpiade.
Pertandingan yang digelar di Abdullah bin Khalifa Stadium ini kian menarik perhatian karena pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae Yong, berkewarganegaraan Korea Selatan. Seperti apa keseruan laga yang berlangsung hingga 120 menit tersebut? Berikut rangkumannya.
1. Rafael Struick mencetak gol di babak utama
Sepanjang babak utama, Rafael Struick jadi satu-satunya pencetak gol dari Timnas Indonesia. Pada menit 15, para Garuda Muda bekerja sama melancarkan serangan ke gawang lawan. Meski berusaha dihalau, umpan tersebut sampai kepada Struick yang kemudian menciptakan gol dari luar kotak penalti. Pada menit 45+3, pemain dengan nomor punggung 11 ini kembali membuat Timnas unggul.
2. Insiden gol bunuh diri Komang Teguh
Pada menit 45, kedudukan Indonesia dan Korea Selatan sempat imbang 1-1 karena insiden gol bunuh diri Komang Teguh. Di ujung babak pertama, striker Korea Selatan Eom Ji Sung sukses menyundul bola di kotak penalti.
Bola tersebut aslinya tidak mengarah ke gawang. Akan tetapi, pergerakan bola akhirnya berbelok ke gawang usai mengenai badan Komang Teguh. Beruntung, Indonesia bisa mencetak skor tambahan pada menit 45+3 lewat tendangan Rafael Struick.
3. Skor seri di menit-menit akhir
Berbekal skor 2-1 di babak kedua, Indonesia memiliki kepercayaan diri untuk unggul di babak perempat final ini. Belum lagi striker Korea Selatan Lee Young Jun alias Y. Lee diberi kartu merah pada menit 70 karena menjegal Justin Hubner.
Namun, Korea Selatan tak lengah meski kalah dari segi jumlah pemain. Jeon Sang Bin malah menyamakan kedudukan menjadi 2-2 pada menit 84. Skor ini lalu bertahan hingga menit 90.
4. Selebrasi kiper Timnas yang viral
Perolehan skor tersebut mau tak mau membuat pertandingan ini harus ditentukan oleh tendangan penalti. Perpanjangan waktu tak dapat dihindari. Di babak ini, kekuatan fisik dan mental Garuda Muda sama-sama diuji.
Pada babak penalti, masing-masing tim mendapatkan 12 kesempatan untuk melakukan tendangan. Ernando Ari selaku penjaga gawang Timnas jadi sosok yang paling menarik perhatian. Tak cuma berhasil menghentikan dua gol dari Korea Selatan, jogetan selebrasinya yang disebut tengil oleh netizen juga tengah trending di media sosial.
5. Babak penalti yang mendebarkan
Pada akhirnya, Indonesia unggul 11-10 atas Korea Selatan. Babak ini jadi momen paling mendebarkan. Justin Hubner selaku eksekutor kelima sempat gagal, tetapi kemudian dianulir karena dua kaki Baek Jong Beom yang terbukti tidak menginjak garis saat melompat menghentikan sepakannya.
Indonesia hanya gagal di tendangan keenam karena tendangan Arkhan Fikri yang terbaca oleh kiper Korea Selatan. Detik-detik paling menegangkan terjadi saat Pratama Arhan menjadi eksekutor penentu kemenangan Indonesia. Tendangan penalti terakhir tersebut beruntung menjelma jadi sebuah gol yang membawa Indonesia melaju ke semifinal. Sorakan gembira dari suporter Indonesia pun langsung memenuhi stadium yang berlokasi di Kota Doha, Qatar tersebut.
6. Momen manis Pratama Arhan dan Azizah Salsha
Salah satu momen yang membuat netizen salah fokus adalah ketika Pratama Arhan berlari menghampiri sang istri, Azizah Salsha. Melalui Instagram pribadinya, perempuan yang akrab disapa Zize itu langsung menyambut pelukan sang suami yang berhasil menciptakan kemenangan untuk Timnas. So sweet dan bikin jomblo iri, deh!
7. Hentikan rekor Korea Selatan
Dengan kekalahan ini, praktis Korea Selatan gagal berlaga di Olimpiade untuk kali kesepuluh. Sebagai informasi, tiga besar dari pertandingan ini akan bertanding di Olimpiade Paris 2024 yang akan digelar Juli hingga Agustus mendatang.
Hal ini juga sempat menimbulkan dilema di hati Shin Tae Yong sebelum bertanding. Sebagai Warga Negara Korea Selatan, ia mungkin bakal merusak rekor Korea Selatan untuk maju ke Olimpiade sepuluh kali berturut-turut. Akan tetapi, ia tetap harus profesional melakukan yang terbaik sebagai pelatih Timnas Indonesia.
"Saya sangat senang dan bahagia, tetapi di sisi lain, ini sangat menyedihkan dan sulit. Pemenangnya harus ditentukan, dan sekarang saya bertanggung jawab atas tim Indonesia. Saya harus melakukan yang terbaik untuk Indonesia," kata Shin Tae Yong, dikutip dari situs resmi PSSI.
Apakah kamu jadi salah satu saksi momen bersejarah ini, Bela?