Menjalani hubungan jarak jauh alias LDR (long distance relationship) memang bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan komunikasi yang baik dan saling pengertian agar hubungan tetap berjalan langgeng. Tak hanya itu, pasangan LDR juga harus menahan rindu karena tak bisa bertemu dengan sang pujaan hati. Kata-kata puitis mungkin menjadi salah satu cara untuk mengungkapkan kerinduan pada pasangan yang jauh di sana.
Kamu yang sedang menjalani LDR pasti tahu suka dukanya berjauhan dengan pasangan. Khusus untuk kamu yang sedang menahan rindu, yuk ungkapakan perasaanmu lewat 10 kumpulan puisi cinta LDR dari orang terkenal berikut ini!
Kau dan Jarak
Aku telah menjadi penghalang
antara kau dan jarak
Namun kemudian kau berteriak:
jangan halangi jarak itu!
biarkan ia ada di antara kita!
Jarak itu pun makin melebar
kian tak terukur
Bahkan kini
kau telah lebih jauh
dari sekedar pergi
— Norman Adi Satria
Jangan Pernah Bunuh Rindu
Aku akan selalu mengenang
momen-momen ketidakbersamaan kita
yaitu ketika kita mencoba
berjuang mengatasi jarak
dengan tanpa membunuh rindu
Kerna rindu pun punya sanak family
yang bila satu di antaranya dibunuh
akan hadir berjuta membalaskan kesumat
menggempur kita hingga terkapar
tak lagi dipuaskan bayang di balik layar
— Norman Adi Satria
Rinduable
Jauh sebelum kita bertemu
aku sudah punya rindu
Rindu itulah yang selama ini menjadi penghalang
bagi siapapun yang mencoba datang
mulai dari gadis incaran
sampai mantan terindah yang tiba-tiba minta balikanOleh sebab itu aku dan rindu sering bertengkar
Terlebih soal siapa yang lebih layak untukku dan untuknyaHingga akhirnya kamu datang
Dan barulah aku tahu
Kamu yang selama ini ditunggu oleh rinduPlease, tak usah bilang: so sweet
Aku tak sedang nggombal
Kamu emang rinduable banget kok
Cieee…. Ngangenin…
— Norman Adi Satria
Pulang ke Mimpi
Ini sudah kesekian sepi
aku menanti,
dan entah berapa sepi lagi
harus kulewati.
Inilah yang aku takuti
kau sengaja menjadikan sepi
sebagai sebuah takaran tuk kembali.
Katamu: nanti
bila kau sudah kesepian.
Bukankah kau tahu
sepi memperlama terasanya waktu?
Sepi bukanlah sebuah perjalanan
yang semakin jauh aku melangkah
kian mempersingkat jarak denganmu.
Yang harus aku lakukan hanya menunggu,
menunggumu.
Bila aku gaduh sepi akan lenyap,
maka aku diam agar kesepian kian senyap,
dan berharap
kau datang ketika aku lelap.
Ini sudah sangat sepi,
mari pulang ke mimpi.
— Norman Adi Satria
Pada Suatu Hari Nanti
Pada suatu hari nanti
Jasadku tak akan ada lagi
Tapi dalam bait-bait sajak ini
Kau takkan kurelakan sendiriPada suatu hari nanti
Suaraku tak terdengar lagi
Tapi di antara larik-larik sajak ini
Kau akan tetap kusiasatiPada suatu hari nanti
Impianku pun tak dikenal lagi
Namun di sela-sela huruf sajak ini
Kau takkan letih-letihnya kucari
— Sapardi Djoko Damono
Yang Fana Adalah Waktu
Yang fana adalah waktu. Kita abadi:
Memungut detik demi detik, merangkainya seperti bunga
Sampai pada suatu hari
Kita lupa untuk apa
“Tapi, yang fana adalah waktu, bukan?”
Tanyamu. Kita abadi.
— Sapardi Djoko Damono
Telepon Kaleng Susu
Aku di sini,
memegang ujung tali
menelusuri
Kau di sana,
memegang ujung satunya
mengawasi
Regangkan!
Usah berputar tak tentu
kau akan terlibat,
dan kita memang saling melibat
Rentangkan!
Agar terdengar suara
maka kita bisa saling berbicara
— Unknown
Rindu Menantimu
Kini ku sendiri
Tak ada kamu di sampingku
Hariku menjadi sepi tak berwarna
Indahnya mentari tak seindah kemarin
Aku merindukanmu
Apakah kau merindukanku
Kata rindu tak bisa ungkapkan
Perasaan dihati ini menahan rasa
Jarak kini memisahkan kita
Waktu seakan begitu lambat berputar
Aku menantimu
Memang hal ini harus kita jalani
Perpisahan ini bukan untuk selamanya
Masa depan kita akan bahagia
Berjuang bersama untuk menggapai cita
Cinta kita akan abadi
Aku akan setia menantimu
Sayangku
— Unknown
Slide Kenangan
Bukankah kubilang, aku selalu merindu?
Pada harum tubuh
cerita lucu,
dan renyah suaramu
Aku selalu menyimpan
potongan kecil semua kenangan
untuk kuputar berulang-ulang
hingga kau kembali datang
— Unknown
Daun Akasia yang Bercerita
Sore itu di lapangan Saburai
di bawah pohon rindang
yang berangin kencang
daun akasia berguguran
Aku memulungnya satu
memasukannya di sakumu
kau bertanya
tak mengerti kelakuanku
kau bilang aku kekanakan
Pagi tadi
daun akasia itu
kau letakkan di tengah buku catatan
kau mendengarkan
daun akasia yang bercerita
Cerita tentang kita
di atas kereta yang mulai meninggalkan kota
— Unknown
Itulah kumpulan puisi cinta LDR yang bisa mengungkapkan perasaanmu saat ini. Lalu, mana yang jadi favoritmu, Bela?