Jika kamu melihat seseorang yang selamat dari sebuah abusive relationship alias hubungan dengan kekerasan, kamu mungkin berpikir bahwa yang terburuk sudah berakhir, bukan? Tidak ada lagi pemerasan emosional, tidak ada lagi kekerasan fisik, dan tidak ada lagi air mata. Singkatnya, tidak ada lagi penyiksaan. Mereka lolos dari yang terburuk.
Sejujurnya, tidak semudah itu. Bagi mereka yang baru saja selesai dari sebuah abusive relationship, ada beberapa hal yang wajib kamu ketahui.
1. Itu bukanlah cinta
Kamu telah terjebak di dalamnya selama berbulan-bulan, bahkan mungkin bertahun-tahun, dan bisa kamu lihat bahwa itu bukanlah cinta. Dia menyakitimu baik secara fisik maupun emosional. Dia membuatmu merasa kesepian dan ditinggalkan. Dia membuatmu buta. Itu bukanlah cinta.
Cinta harus peduli dan baik hati. Saling mengerti dan berbagi satu sama lain. Cinta tidak akan pernah menyakiti seseorang baik secara fisik atau mental. Itu hanya wujud negatif yang dilakukan oleh seseorang karena dikendalikan oleh emosi atau obesisi. Apa yang kamu alami bukanlah cinta. Ketahuilah bahwa dia tidak aman dan tidak bisa dicintai.
2. Itu bukan salahmu
Korban pelecehan cenderung berpikir bahwa dia pantas menerima rasa sakit yang tertanam pada dirinya. Seolah-olah dia merasa bersalah karena terlalu melekat dan membutuhkan. Kamu harus tahu bahwa kebohongan itu dikatakan untuk memanipulasimu. Jadi, jelas Itu bukan salahmu.
3. Kamu tidak bisa memperbaikinya
Dia mungkin mengatakan kepadamu bahwa jika kamu tinggal cukup lama, kamu akan mengubahnya menjadi lebih baik. Dia bahkan memberitahumu bahwa cinta bisa menyembuhkannya, bukan? kamu seharusnya tidak mempercayai hal-hal itu.
Mungkin, dia membuatnya cukup meyakinkan. Tetapi sebanyak yang kamu coba, kamu tidak dapat memperbaikinya. Jadi terima dan berhentilah memikirkannya karena dia tidak pantas mendapatkan kebaikanmu.
4. Itu adalah penyalahgunaan
Dia memukulmu karena dia ingin. Dia bilang kamu tidak berharga karena dia ingin mengatakannya. Dia tidak hanya melakukannya untuk mengajarimu sesuatu yang berharga, tetapi untuk membuatmu patuh dan mengubahmu menjadi samsak kecil untuknya. Jadi, sekali lagi, berhentilah membenarkan perilakunya dan sadarilah bahwa kamu telah menjadi korban selama ini.
5. Pemulihan emosi, pikiran, dan jiwamu akan memakan waktu cukup lama
Memulihkan kekacauan yang telah terjadi tidak bisa dalam semalam. Kamu perlu tahu bahwa kamu tidak perlu segera memulihkannya bahkan jika kamu menginginkannya. Luangkan waktumu untuk menemukan cinta dan rasa hormat untuk diri sendiri karena kamu tidak akan bisa benar-benar mencintai lagi jika kamu tidak memberikan perawatan yang tepat untuk jiwamu, itulah waktu.
6. Kamu tidak akan pernah sama lagi
Kamu berubah untuk selamanya. Tidak ada yang bisa sembuh sepenuhnya dan itulah hal terburuk tentang pelecehan. Luka bisa sembuh, namun bekas luka akan tetap ada. Kamu tidak akan pernah lagi menjadi orang yang sama dengan dirimu sebelumnya. Kamu akan mundur setiap kali seseorang bersikap tidak tepat padamu. Kamu takut hal itu akan terjadi lagi dan tidak akan bisa mempercayai siapa pun sepenuhnya.
7. Ini bukan akhir
Hanya karena kamu hidup setelah mengalami pelecehan, tidak berarti itu adalah akhir dari perjalanan hidup. Kamu berhasil lolos dari sesuatu yang membuat orang terjebak selama sisa hidup mereka. Kamu memiliki kekuatan untuk pergi dan itulah yang membuatmu begitu luar biasa.
Jangan berpikir bahwa ini adalah akhir dari segalanya. Kamu akan dicintai lagi dan bahkan jika kamu tidak sepenuhnya pulih, itu tidak berarti kamu tidak akan baik-baik saja. Yakinkan dirimu bahwa kamu bisa melakukannya.
Itulah tujuh hal yang harus kamu terima setelah selesai dari hubungan yang menyesatkan. Pertolongan tambahan melalui psikolog dan konselor hubungan bisa juga kamu gunakan sebagai opsi tambahan untuk mengoptimalkan pulihnya jiwamu seutuhnya.
