Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Siklotimia Adalah Gangguan Emosi Ringan Mirip Bipolar, Kenali Cirinya!

Berbeda dari segi intensitasnya

Raden Putri

Cyclothymic disorder atau gangguan siklotimia adalah gangguan emosional yang dialami seseorang dengan ditandai adanya perubahan suasana hati sehingga mengakibatkan perubahan emosi secara drastis. Gangguan ini memiliki sejumlah kesamaan dengan gangguan bipolar. Namun, yang membedakan keduanya adalah penderita siklotimia mengalami perubahan emosi lebih ringan dibanding bipolar.

Pada umumnya, penderita siklotimia akan mengalami fase mania ringan (hipomania) yang diikuti oleh depresi ringan. Kedua fase ini akan terjadi secara bergantian, namun ada fase stabil yang terjadi di antara keduanya.

Gangguan mental yang satu ini cukup sulit dideteksi karena kondisinya jarang disadari oleh orang yang mengalaminya. Berikut ulasan mengenai siklotimia adalah gangguan emosi ringan mirip bipolar, gejala, hingga pengobatannya.

1. Mengenal siklotimia

Pexels.com/ALTEREDSNAPS

Gangguan siklotimia adalah gangguan mood ringan dengan gejala yang mirip dengan gangguan bipolar II. Melansir dari healthline, baik siklotimia maupun gangguan bipolar menyebabkan naik turunnya emosi, dari tingkat manik yang tinggi hingga tingkat depresi yang rendah.

Siklotimia ditandai dengan gejala depresi tingkat rendah yang berfluktuasi disertai periode hipomania. Gejalanya harus muncul setidaknya selama dua tahun sebelum diagnosa diberikan (satu tahun pada anak-anak).

Perbedaan utama siklotimia dan bipolar adalah intensitasnya. Perubahan suasana hati yang terkait siklotimia tidak ekstrem seperti pada gangguan bipolar. Namun, menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder (DSM-V), jika siklotimia tidak diobati, maka dapat meningkatkan risiko terkena gangguan bipolar I atau bipolar II di kemudian hari.

Kondisi gangguan ini biasanya berkembang pada masa remaja. Seseorang mungkin terlihat normal, namun orang lain melihatnya sebagai pribadi yang “murung” dan “sulit”. Orang yang menderita gangguan ini terkadang menjadi sosok yang sangat produktif.

2. Gejala siklotimia

Pexels.com/100 files

Orang dengan siklotimia biasanya mengalami depresi tingkat rendah selama berminggu-minggu diikuti dengan episode mania ringan yang berlangsung selama beberapa hari. Beberapa gejala depresi siklotimia di antaranya adalah:

  • Mudah marah
  • Agresivitas
  • Insomnia atau hipersomnia (terlalu banyak tidur)
  • Perubahan nafsu makan
  • Penurunan atau penambahan berat badan
  • Kelelahan atau energi rendah
  • Hasrat dan fungsi seksual rendah
  • Perasaan putus asa, tidak berharga, atau bersalah
  • Kurangnya perhatian, kurang konsentrasi, atau kelupaan
  • Gejala fisik yang tidak dapat dijelaskan

Gejala manik siklotimia mungkin termasuk:

  • Harga diri yang sangat tinggi
  • Berbicara berlebih atau sangat cepat yang mengakibatkan orang kesulitan memahami apa yang dibicarakan
  • Pikiran berpacu (kacau dan tidak teratur)
  • Kurang fokus
  • Kegelisahan dan hiperaktif
  • Peningkatan kecemasan
  • Beraktivitas dengan sedikit tidur tanpa merasa lelah
  • Argumentatif
  • Hiperseksualitas
  • Sembrono dan impulsif

Meski siklotimia terjadi dengan siklus naik turun, namun ada beberapa orang yang mengalami “periode campuran”, yaitu kombinasi gejala manik dan depresi yang terjadi dalam waktu sangat singkat.

3. Gejala siklotimia

Pexels.com/Roman Biernacki

Belum diketahui penyebab atau pemicu dari gangguan siklotimia. Tetapi, kondisi ini diketahui diturunkan dalam keluarga atau karena faktor genetik. Untuk membedakan siklotimia dengan kemurungan biasa, dokter umumnya akan membandingkan gejala seseorang dengan beberapa kriteria klinis, seperti berikut ini:

  1. Banyak periode suasana hati yang meningkat dan depresi selama setidaknya dua tahun yang terjadi minimal separuh dari waktu tersebut.
  2. Periode suasana hari yang stabil yang berlangsung kurang dari dua bulan.
  3. Gejala yang secara sosial berdampak pada kehidupan sehari-hari.
  4. Gejala yang tidak memenuhi kriteria bipolar, depresi berat, atau gangguan mental lainnya.
  5. Gejala yang tidak disebabkan oleh penyalahgunaan zat atau kondisi medis lainnya.

4. Pengobatan siklotimia

Pexels.com/Chuotanhls

Siklotimia adalah kondisi kronis yang memerlukan pengobatan seumur hidup. Jika kamu berhenti minum obat, bahkan selama masa remisi, gejala siklotimia akan kembali. karena siklotimia dapat berkembang menjadi gangguan bipolar, sangat penting untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Dilansir dari healthline, beberapa jenis obat utama yang digunakan untuk mengobati siklotimik adalah sebagai berikut:

  1. Penstabil suasana hati
  2. Obat anti kejang atau antikonvulsan
  3. Obat antipsikotik atipikal yang membantu jika antikonvulsan tidak bekerja pada pasien
  4. Obat anti-kecemasan
  5. Antidepresan, obat ini hanya boleh digunakan bersama obat penstabil suasana hati karena dapat menyebabkan episode manik yang berpotensi membahayakan jika dikonsumsi sendiri.

Selain obat-obatan, psikoterapi juga dianggap sebagai bagian penting dari pengobatan siklotimia. Dua jenis psikoterapi yang umum digunakan untuk mengobati gangguan emosi ini adalah terapi perilaku kognitif (cognitive behavior therapy) dan terapi kesejahteraan (well-being therapy).

5. Prospek siklotimia

Pexels.com/Armando Luna

Hingga saat ini, tidak ada obat untuk siklotimia. Tetapi, ada pengobatan yang akan membantu mengatasi gejalanya. Dokter dan para ahli terapis akan membantu membuat rencana perawatan yang kemungkinan besar mencakup kombinasi pengobatan dan terapi.

Karena pengobatannya berjalan seumur hidup, kamu mungkin akan tergoda untuk berhenti minum obat atau menghindari sesi terapi selama episode hipomania. Namun, sangat penting untuk menjalankan rencana perawatan sesuai jadwal agar siklotimia tidak meningkat menjadi gangguan bipolar.

Nah, itu dia rangkuman informasi mengenai siklotimia adalah gangguan emosi ringan mirip bipolar. Jangan lelah untuk terus menjalani terapi, ya!

IDN Channels

Latest from Single