Ketika Suami Komplain Istri ‘Bau Dapur’, Ini Hal yang Perlu Disadari

Para suami harus baca!

Ketika Suami Komplain Istri ‘Bau Dapur’, Ini Hal yang Perlu Disadari

Peran seorang istri dalam rumah tangga memang sangat penting. Nggak hanya berkutat dengan urusan rumah dan anak, sebagian istri zaman sekarang juga turut membantu suami dalam mencari nafkah. Maka bukanlah tugas yang mudah bagi wanita untuk menjalani itu semua. Tapi apa jadinya ketika suami komplain bahwa istrinya 'bau dapur'?

Beberapa waktu lalu, beredar komentar seorang lelaki di Facebook bernama Tedhy Sukma yang sempat viral tentang pendapat dia mengenai kondisi istri di rumah. "Suami pulang kerja kena macet di jalan sampai rumah harapannya ada penyegaran mata, eh istri dengan daster dan acak-acakan rambutnya dan masih bau dapur menyambut suami. Oke memaklumi, akhirnya berjalannya waktu dengan ketemu ini itu didapatkannya apa yang ia harapkan setelah capek kerja ngelihat yang bening jadi kegoda. Itu karena naluri laki-laki dan wajar menurut saya karena otak dan mata ini butuh refresh."

huffingtonpost3-2d30985baab6a087e1e4e52491748a11.jpghuffingtonpost.com

Nggak lama setelah itu, komentar viral tersebut mendapat respons menohok dari seorang Dokter Kandungan dan Kebidanan di sebuah rumah sakit swasta bernama Cucuk Santoso. "Pagi-pagi saya baca di wall saya bahwa ada lelaki yg mengatakan bahwa sudah naluri alamiah bahwa suami melirik wanita lain karena isterinya di rumah acak-acakan dan bau bawang. Sungguh menyedihkan... naluri sesat. Tugas suami adalah bayar pembantu rumah tangga dan kasih duit shopping buat isteri. Kalo gak sanggup lakukan itu maka gak usah banyak teori... ekonomi susah tapi mata keranjang... malu donkkkk....!

Menjadi seorang suami maka harus mengerti pekerjaan seorang istri sekaligus ibu itu gimana , mau istrinya cantik gak bau bawang dan gak bau dapur ya sewa pembantu dan modalin istrinya perawatan. intinya modalin istri... kalau gak punya modal ya jangan nuntut macem2 ke isteri... cukup sayangi isteri... setia ke isteri... kasihani isteri… Jadi laki-laki itu jangan cemen dan lemah... kemampuan gak ada tapi sok berteori ini itu hanya utk membela pikiran g****k ala kecebong dan hawa nafsu syahwat. Setia donk pada isteri ! Sayangi isterimu... cintai isterimu... jangan jadi lelaki comb**an (selingkuh)!"

theglobeandmail-4d4c849b5a3224466eb2951a127db0e7.jpgtheglobeandmail.com

Nggak berhenti sampai di situ, seorang netizen bernama Arif Rahutomo mengemukakan pandangannya tentang istri. “Kalau istri saya lagi capek atau lagi males, saya tidak menuntut apa-apa... Piring berantakan, cucian berantakan, rumah amburadul, kami biarkan saja… Kami cuman tidur-tiduran, atau dolan-dolanan, atau masing-masing sibuk dengan kerjaan di laptop … Lagi males masak?... Ya beli aja di warung atau order gofood… Kalau piring sih, saya yang mencuci ...Setrikaan serahin aja ke jasa laundry ... wah, tidak rapi donk? ... Biarin ah suka-suka … Kok bisa? ... Bagi saya, istri bukan pembantu ... Kalau saya sendiri males, ngapain nuntut orang lain rajin beberes rumah? Kamu masih meposisikan istrimu kayak pembantu? ... Kamu pria kuno ..."

rd-83ae02cec14c81b2237156feb70525c3.jpgrd.com

Tulisan Arif di Facebook tersebut langsung mendapat banyak tanggapan beragam dari netizen. Beberapa wanita menulis komentar bernada harapan supaya di luar sana masih ada laki-laki atau calon suami seperti Arif yang mau mengerti istri. Ada juga yang mengekspresikan pendapatnya bahwa itu sudah menjadi tugas istri untuk mengurus pekerjaan rumah. Namun ada juga yang bersikap bijak bahwa kebersihan dan kerapian rumah adalah tanggung jawab bersama.

Jika kita melihat sebentar tentang kehidupan rumah tangga di luar negeri, kini semakin banyak istri yang aktif mencari nafkah, entah itu pendapatannya di bawah, setara atau melebihi suami. Bahkan di beberapa rumah tangga, istri menjadi primary breadwinner atau pencari nafkah utama sedangkan suami bisa menjadi secondary breadwinner atau bahkan memegang peran untuk mengurus rumah dan anak seperti tokoh Matt dalam film The Intern. Melansir dari I News, sebuah penelitian di Inggris yang dilakukan oleh University of East Anglia menunjukkan adanya peningkatan persentase keluarga di mana kedua orangtuanya sama-sama bekerja.

chicagotribune-fdfe7ff04dfb19a7d5a0d2331914d4b1.jpgchicagotribune.com

Lalu apa hubungannya dengan urusan rumah tangga? Karena sekarang kesempatan wanita dan pria dalam bekerja sudah setara, maka urusan rumah tangga termasuk kebersihan rumah selayaknya juga bisa diemban bersama. Ini bukan lagi masalah jender dan perannya, tapi lebih pada tanggung jawab yang sudah disepakati antara suami dan istri bahkan sebelum menikah.

Kenapa harus ada kesepakatan? Karena kondisi setiap rumah tangga berbeda-beda dan itu kembali pada pasangan itu sendiri. Kalau memang akan ada pembagian tugas, nggak harus selalu 50:50 asalkan keduanya ikut ambil peran dalam kebersihan rumah dan nggak saling membebani. Ketika istri maupun suami sama-sama bisa menghargai usaha satu sama lain, seharusnya urusan rumah bukan menjadi perkara yang berlarut-larut.

Kalau menurut kamu gimana nih, Bela? Kamu lebih setuju pandangan yang mana? Jangan lupa tulis pendapat kalian di kolom komentar di bawah, ya.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here

























© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved

Follow Us :

© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved