Film dokumenter The Tinder Swindler merupakan salah satu tontonan yang banyak dibicarakan saat ini. Film garapan sutradara Felicity Morris ini bercerita tentang para perempuan yang menjadi korban penipuan Simon Leviev, lelaki yang dikenal melalui aplikasi kencan online, Tinder.
Tak tanggung-tanggung, Simon berhasil menipu korban-korbannya hingga meraup uang US$10 juta atau setara dengan Rp143,7 miliar. Hal tersebut membuat Simon berulang kali keluar masuk penjara karena kasus penipuan. Lantas, siapakah sebenarnya Simon Leviev? Dan bagaimana kisah selengkapnya? Popbela akan membahasnya dalam artikel ini.
1. Nama asli Simon Leviev
Simon Leviev hanya nama samaran yang digunakan oleh penipu ulung tersebut. Simon Leviev bernama asli Shimon Hayut. Ia merupakan laki-laki berusia 31 tahun yang berasal dari Israel. Simon menipu para korbannya dengan cara mengaku sebagai putra dari miliarder Israel, Lev Leviev. Tapi faktanya, Simon tak punya hubungan sama sekali dengan 'Raja Berlian' tersebut.
2. Menampilkan gaya hidup mewah
Setelah berganti nama, Simon Leviev melancarkan aksinya menipu para perempuan di aplikasi kencan online, Tinder. Ia kemudian mengaku sebagai CEO dari LLD Diamonds, perusahaan pemasok berlian. Agar terlihat meyakinkan, Simon kerap memamerkan gaya hidupnya yang mewah. Ia tak segan menghabiskan uang banyak untuk membeli makanan mewah, traveling, naik jet pribadi, serta bebelanja barang mahal.
3. Modus penipuan Simon di Tinder
Tak sedikit orang yang percaya setelah melihat gaya hidup mewah Simon. Di sinilah kemudian ia melakukan aksinya. Seperti yang diperlihatkan dalam film The Tinder Swindler, Simon menampilkan dirinya sebagai sosok laki-laki idaman para perempuan, seperti memiliki finansial luar biasa, tampan, pandai memikat, sehingga korbannya mudah jatuh hati.
Setelah itu, Simon menjalin hubungan jarak jauh dengan korban karena alasan pekerjaan. Kemudian ia mengaku dalam keadaan bahaya dan dikejar oleh musuh-musuhnya. Simon mengatakan tak bisa menggunakan kartu kreditnya karena takut dilacak oleh musuhnya. Maka dari itu, ia meminta persetujuan untuk menggunakan kartu kredit korban.
4. Total uang yang didapatkan Simon
Modus penipuan ini telah dilakukan Simon Leviev kepada banyak perempuan. Korban-korbannya datang dari berbagai latar belakang dan negara. Sejauh itu, Simon telah memperdaya dan menipu perempuan asal London, Roma, Barcelona, Tel Aviv, hingga Mykonos.
Salah satu korban mengaku, Simon meminta uang senilai US$20.000 atau sekitar Rp287 juta. Ada juga korban lainnya yang mengaku kehilangan hingga lebih dari US$200.000 atau setara dengan Rp2,8 miliar karena kejahatan Simon. Menurut laporan dari The Times of Israel, atas aksi penipuannya, Simon mendapatkan sekitar US$10 juta atau Rp143 miliar dari para korbannya di seluruh dunia.
5. Punya catatan kriminal sejak usia 20-an tahun
Simon Leviev rupanya memang sudah punya catatan kriminal sejak usianya baru 20-an tahun. Pada 2011, ia pernah didakwa atas tindakan pencurian, pemalsuan, dan penipuan karena menguangkan hasil cek curian. Namun, Simon berhasil kabur dari Israel sesaat sebelum dia diputus hukuman oleh hakim di pengadilan.
Dalam pelariannya, Simon akhirnya berhasil tertangkap dan dihukum di Finlandia karena menipu banyak perempuan. Ia pun dikembalikan ke Israel di tahun 2017. Namun, seakan tak jera, Simon kembali melarikan diri dan berganti identitas.
6. Dipenjara karena kasus penipuan
Simon Leviev akhirnya berhasil ditangkap lagi di Yunani pada 2019. Keberadaannya diketahui setelah tiga korbannya menyewa intel untuk memata-matai Simon. Ia kemudian ditahan di Israel setelah dinyatakan bersalah atas berbagai tindak penipuan dan dijatuhi hukuman 15 bulan masa tahanan.
Namun, The Times of Israel melaporkan bahwa Simon hanya menjalani hukuman lima bulan penjara saja. Dia dibebaskan demi mengurangi populasi narapidana di tengah kekhawatiran merebaknya COVID-19 di penjara.
7. Sudah dilarang menggunakan Tinder
Setelah kedoknya terbongkar, Simon Leviev kini resmi dilarang oleh Tinder untuk memiliki akun atas nama apa pun. Menurut laporan dari Variety, ketika The Tinder Swindler dirilis pada 2 Februari, Simon masih aktif di aplikasi kencan tersebut. Namun kini, dia sudah tak bisa lagi menggunakan Tinder.
"Kami telah melakukan investigasi internal dan dapat mengonfirmasi bahwa Simon Leviev tidak lagi aktif di Tinder dengan menggunakan nama alias apa pun," kata Tinder dalam pernyataan resminya seperti diberitakan Variety.