Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Terlalu Selektif Memilih Pasangan, Bisa Berdampak pada 5 Hal Ini Lho 

Milih selektif atau realistis?

Closeup

Memilih boleh, tapi jangan sampai jadi pemilih yang ‘keterlaluan’ ya. Apalagi kalau menjadi pasangan hidup, nggak boleh main-main tuh. Kalau kamu termasuk orang yang pemilih dan berambisi, mendapatkan pasangan idaman bukanlah sebuah masalah besar. Tapi bagaimana kalau kriteria ini justru membawa kepada kesendirian? Tuh, jangan lagi-lagi deh!

1. Semakin sedikitnya lawan jenis yang mau berkenalan denganmu

Bustle.com

“Eh, dia itu orangnya ribet!” adalah ucapan sakti yang bisa menjauhkan orang-orang dari kamu. Pastinya kamu nggak mau kan? Apalagi kalau kamu target nikah tahun ini. Bukannya Popbela nggak setuju kalau kamu punya standar tinggi untuk pasangan, tapi nggak ada orang yang sempurna lho.

2. Terlalu fokus pada kriteria, kamu jadi susah untuk berkomitmen

moviemania.io

Apakah kamu punya kriteria pasangan ideal sampai 32 poin? Kalau iya, sah-sah saja kok itu kan hak kamu. Tapi, jika kamu terlalu fokus ke kriteria, maka bukan nggak mungkin kamu akan menemukan seseorang yang mampu memenuhi lebih banyak kriteria daripada pasanganmu saat ini. Kalau sampai terjadi, wah bagaimana dengan komitmenmu?

3. Tanpa sadar, kamu tanpa sengaja sudah mengkotak-kotakkan seseorang

Shutterstock/fizkes

Kalau kamu terlalu selektif dalam memilih pasangan, perlahan kamu akan kembali tenggelam dalam stereotip karena kenyataan lebih mudah diterima dengan cara digeneralisir. Padahal, saat ini orang-orang sudah diverse banget. Stereotip tentang suku, ras, status sosial, dan jenjang usia nggak lagi relevan. Jadi, yuk stop menekankan stereotip, diversity is beautiful, Bela!

Popbela.com/Closeup

Semangat anti stereotip ini juga dibawa oleh Closeup lho, Bela! Melalui kampanye terbarunya yang bertajuk #SpeakUpForLove, Closeup ingin mengajak kita semua untuk menjaga pikiran tetap terbuka dan stop mengkotak-kotakkan orang-orang lagi supaya bisa merasakan kekuatan cinta tanpa adanya pembatas. 

Sekarang, yang perlu kamu lakukan saat ini adalah tetap open-minded, humble, dan percaya diri dalam menjemput cinta sejatimu. Eits, tenang, ada Closeup yang siap bantu jaga kesegaran nafasmu saat ngobrol bareng si dia kok. Jadi, kamu bisa semakin yakin deh!

4. Lama kelamaan bisa membuatmu jadi lebih angkuh

Shutterstock/Dmytro Zinkevych

Memiliki standar tinggi untuk pasangan lama kelamaan bisa membuat kita merasa lebih ‘tinggi’ dari orang lain. Kalau sudah sampai merasa seperti ini, waduh kita bisa jadi lebih angkuh lagi lho! Ingat, sifat angkuh bukan hanya bisa menghalangi jodoh masuk tapi juga bisa merusak hubungan personal kamu dengan teman-teman lho, Bela. 

5. Jika dalam jangka panjang, kamu juga bisa stres lho!

Shutterstock/Viktor Gladkov

Nah, ini yang paling nggak diinginkan oleh semua orang. Akibat terlalu selektif, akhirnya menjadi frustasi sendiri karena nggak kunjung bersanding bersama seseorang. Popbela nggak mau hal ini sampai terjadi ke kamu, jadi keempat poin di atas jangan sampai disepelekan ya. We love you, Bela!

Itu dia 5 akibat jika terlalu selektif memilih pasangan. Coba menurut kamu apakah masih ada lagi akibat lainnya? Yuk tuliskan di kolom komentar!

IDN Channels

Latest from Dating