Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Mel Ahyar Tampilkan Koleksi ‘KULTULIBRASI’ untuk Annual Show 2023

Rayakan tangan terampil nusantara

Ardelia Karisa

Mel Ahyar Annual Show 2023 hadirkan serangkaian koleksi bertajuk "KULTULIBRASI." Koleksi istimewa ini mengambil inspirasi dari dinamika akulturasi dan regenerasi budaya. Sweet spot yang muncul dari kombinasi keduanya ini diinterpretasikan menjadi koleksi yang ditampilkan pada show yang digelar di City Hall, PIM 3.

"KULTULIBRASI" menjadi sebuah koleksi yang dipersembahkan Mel Ahyar untuk merayakan tangan terampil nusantara. Lewat show ini, Mel Ahyar menyisipkan harapan untuk bisa membantu mengembangkan wastra Nusantara sebagai hal yang bisa terus dipelajari agar keberadaanya tetap bisa dinikmati oleh generasi mendatang.

dok. Mel Ahyar

“Tidak ada generasi muda yang dari lahir sudah serta-merta langsung berbudaya. Kolaborasi menggunakan wastra tidak hanya untuk meregenerasi pengrajinnya, tapi juga meregenerasi customers dari brand Mel Ahyar,” ujar desainer yang terkenal senang blusukan ke berbagai daerah untuk mempelajari ragam wastra ini. 

Hal tersebut diamini oleh CEO MMAC, Arie Panca, “budaya yang punah menurut kami adalah budaya yang gagal beregenerasi. Yang survived adalah yang berhasil menemukan titik keseimbangan dengan mengakomodasi aspirasi lintas generasi. Memang butuh kepekaan dalam mengenal wastra, mengolah, kemudian memodifikasinya secara respectful as a piece of art terhadap wastra itu sendiri, dan kejelian melihat momentum taste dan market masa kini.”

dok. Mel Ahyar

Acara yang digelar pada 10 Agustus lalu ini dibuka showcase koleksi RIKURIKU dari dua brand ready-to-wear HAPPA dan X. RIKURIKU terinspirasi dari cerita di balik ukiran Suku Asmat.

Koleksi tersebut menghadirkan elemen maskulinitas pria Asmat yang memahat kayu untuk menghormati leluhur dan juga jadi salah satu legacy mereka. Motif kerangka garis-garis floral yang rimbun maupun fauna, seperti lekuk ukiran kayu dengan palet warna earthy yang diambil dari lukisan wajah khas Asmat terlihat di seluruh koleksi RIKURIKU.

dok. Mel Ahyar

Koleksi "ARCHIPELAGO" Mel Ahyar selanjutnya ditampilkan sebagai salah satu highlight acara. Mengusung wastra Nusantara: Batik Gedog Tuban ‘Onomatope’, Tapis Lampung ‘Mulang Tiuh’, dan Medan. ARCHIPELAGO menjadi “hidangan utama” yang menampilkan memberikan ciri khas ketiganya pada koleksi ini.

Sebagai penutup dari show ini, rangkaian koleksi pamungkas Mel Ahyar Fall/Winter 2023-2024 pun ditampilkan. Kejelian mata Mel Ahyar tampak jelas pada koleksi-koleksi yang memberikan potret konflik dinamika budaya yang muncul berkat kemajuan teknologi serta adanya perbedaan perspektif lintas-generasi antara generasi Baby Boomers, X, Y/Milenial dan Z.

dok. Mel Ahyar

Siluet dengan potongan volume yang tegas, geometris, dan asimetris dalam koleksi ini dipengaruhi mode 1940-2000an serta kebaya. Pengaruh tersebut juga terlihat dari kombinasi aneka elemen detail berbagai dekade, seperti bunga 3D dari mika, sulaman tangan, sulam usus, tapis, serta efek dari bunga yang diawetkan dalam tiap piece-nya.

Kesuksesan koleksi "KULTULIBRASI" ini menjadi salah satu motivasi Mel Ahyar untuk terus menggali harta wastra Nusantara. “Visi saya menjadikan wastra Nusantara sebagai creative resource yang saya yakini bisa selalu terbarukan tak ada habisnya melalui kolaborasi langsung dengan para pengrajin, maupun asosiasi untuk pengembangan wastra serta pembinaan pengrajin,” ujar sang desainer.

dok. Mel Ahyar
dok. Mel Ahyar

IDN Channels

Latest from Style & Trends