Apa Itu Revenge Quitting? Ini Penyebab Hingga Cara Mengatasinya

Fenomena yang sedang marak dibicarakan di dunia kerja

Revenge quitting adalah istilah yang semakin sering dibicarakan dalam dunia kerja modern, terutama di tengah tekanan dan tuntutan yang tinggi terhadap karyawan. Fenomena ini menggambarkan situasi ketika seorang karyawan memutuskan untuk berhenti bekerja sebagai bentuk "balas dendam" atas ketidakpuasan, perlakuan tidak adil, atau kurangnya apresiasi di tempat kerja. Fenomena ini tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga pada dinamika organisasi secara keseluruhan.

Berikut ini adalah penjelasan lengkap mengenai revenge quitting, termasuk penyebabnya, dampaknya, dan cara mengatasinya.

1. Apa itu revenge quitting?

Revenge quitting terjadi ketika seorang karyawan memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya sebagai bentuk protes atau respons terhadap situasi yang dianggap tidak adil atau merugikan. Tindakan ini sering kali tidak didasarkan pada perencanaan matang, melainkan emosi yang memuncak akibat frustrasi yang terpendam.

Karyawan yang melakukan revenge quitting mungkin merasa bahwa pengunduran diri adalah cara terbaik untuk menunjukkan ketidakpuasan mereka terhadap manajemen atau kebijakan perusahaan. Situasi ini biasanya dipicu oleh konflik di tempat kerja, beban kerja yang berlebihan, kurangnya penghargaan, atau perlakuan yang diskriminatif.

2. Penyebab utama revenge quitting

  • Share Artikel

TOPIC