Baru melepas trailer pada 14 Januari lalu, drama Korea thriller terbaru Netflix, All of Us Are Dead, sudah sukses meraup hampir 12 juta views hanya dalam waktu dua pekan saja. Ekspektasi yang begitu tinggi dari pencinta cerita zombie apocalypse, penonton Netflix hingga penikmat webtoon yang menjadi dasar serial ini, membuat All of Us Are Dead begitu dinanti perilisannya di hari Jumat mendatang (28/01/2022).
Pada 12 April 2020, Netflix mengumumkan melalui siaran pers bahwa JTBC Studios dan Film Monster akan memproduksi serial berjudul All of Us Are Dead berdasarkan webtoon populer, School Attack, atau Now at Our School, oleh Joo Dong-geun.
Hasilnya? Sesuai ekspektasi, namun jangan dibandingkan dengan kesuksesan serial Squid Game. Malah, lepaskan pemikiranmu tentang Squid Game dan fokus dengan serial yang akan memberikanmu ketegangan, banjir darah dan rasa kesal, dimulai dari episode pertama!
1. Pemeran dan sinopsis
Berbicara mengenai zombie apocalypse, tentu mengingatkanmu dengan film epik Train to Busan, World War Z atau #Alive. Namun hal yang membedakan dari serial berjumlah 12 episode ini adalah situasinya terjadi di sekolah. Bagaimana dengan kecepatan zombie? Tentu saja di serial ini, zombie yang ditampilkan bisa mengejarmu dengan cepat dan sulit untuk mati!
Serial ini berkisah tentang SMU Hyosan yang menjadi awal mula penyebaran virus zombie. Para murid yang terperangkap, berusaha mencari jalan keluar sekaligus berusaha menghindari agar tak terinfeksi. Beberapa murid yang awalnya berteman dengan cara berkelompok, jadi harus bersatu demi keselamatan bersama.
Menariknya lagi, serial ini diperankan oleh aktor-aktor muda yang berpotensi menjadi terkenal. Mereka adalah Park Ji hoo (Nam On zo), Yoon Chan young (Lee Chung san), Cho Yi hyun (Choi Nam ra), Park Solomon (Lee Soo hyeok), Yoo In soo (Yoon Gwi nam), Lee Yoo mi (Lee Na yeon), Lim Jae hyeok (Yang Dae soo), hingga Lee Eun saem (Park Mi jin).
Melalui konferensi pers bersama media Asia pada Rabu (26/01/2022), beberapa pemeran dan sutradara membeberkan beberapa fakta menarik mengenai serial, karakter dan aktor-aktor pemeran All of Us Are Dead. Seru banget!
2. Hal mendasar yang ingin disampaikan sutradara dalam drama All of Us Are Dead
Drama Korea thriller ini disutradarai oleh Lee Jae Kyu dan Kim Nam Soo. Keduanya bekerja sama dengan penulis naskah Chun Sung Il, yang turut menulis L.U.C.A.: The Beginning. Menurutnya, drama ini bukan hanya untuk menghibur, namun turut memberi pesan.
"Konflik antar gender, adanya hierarki, sebenarnya terjadi di seluruh dunia. Namun, dengan pendekatan cerita dari lingkungan sekolah, kita bisa melihat bahwa hal itu juga terjadi dari lingkungan sekolah," kata Jae Kyu."Sehingga, selain memberikan hiburan, cerita ini juga menunjukkan apa yang terjadi di kehidupan kita dan bagaimana para remaja membuat keputusan dalam situasi hidup dan mati, yang bisa menjadi pelajaran juga untuk orang dewasa," tambahnya lagi.
3. Latihan koreografi menjadi zombie sampai muntah
Tahukah kamu? Ada 200 aktor yang terlibat dalam drama ini! Persiapannya pun tak main-main. Ada tiga bulan pelatihan sebelum pengambilan gambar, mulai dari koreografi gerakan zombie hingga pelatihan bela diri.
Tiga aktor pria, Park Solomon, Chan-Young Yoon dan Yoo In-soo bahkan mengalami muntah dan merawat diri dengan akupunktur. "Hari pertama latihan, saya ikut sarapan bersama, lalu kami mulai latihan. Baru 20 menit pertama ternyata cukup sulit, sehingga membuat saya mual, lari ke kamar mandi dan muntah," cerita In soo. "Lalu tak lama, saya lihat Chan Young juga muntah di samping saya," kenangnya lagi sambil tertawa.
Sementara itu, Solomon yang terbiasa berolahraga, turut mengalami rasa tak kuat, namun bisa menahannya dan memilih perawatan akupunktur.
4. Lokasi syuting buatan
Demi totalitas serial, sang sutradara membangun set gedung sekolah selebar 100 meter yang memiliki empat lantai, untuk menyerupai sekolah sungguhan. Bahkan, ia turut memasukkan kantin yang besar, perpustakaan, aula, ruang musik dan ruang kelas.
5. Pengambilan gambar long take dan one take
Ambisi sang sutradara tak berhenti sampai di pembangunan set saja, Bela. Pengambilan gambar secara long take dan one take, bisa kamu saksikan di drama Korea ini. Tentu memerlukan usaha yang keras dan perhatian yang sangat mendetail.
Untuk adegan di perpustakaan misalnya, memerlukan latihan adegan selama sehari penuh dan pengambilan gambar selama empat hari, demi mendapatkan hasil sempurna. Tidak mudah pula menciptakan adegan long take pada bagian penyerangan zombie di kantin sekolah. Menontonnya, akan membuatmu menganga, lho!
6. Pemeran termuda
Ketika proses syuting, diketahui ternyata Park Ji-hoo adalah aktor termuda. Saat itu ia masih menjadi junior di SMA dan mendapat julukan Baby Angel di set lokasi. "Sekarang aku sudah 20 tahun. Sudah memasuki usia dewasa. Ada kalanya ketika aku datang ke lokasi syuting, aku masih memakai seragam sekolahku," ceritanya.
Berteman dengan para pemeran yang lebih tua, membuatnya terkadang memanggil mereka dengan sebutan "Aunty" dan "Uncle". "Tapi aku menghargai mereka sebagai teman, karena mereka juga memberikan masukan dan arahan mengenai dunia perkuliahan," tambahnya lagi.
7. Solomon menangis betulan tanpa henti
Ada kejadian ketika karakter Solomon (Lee Soo-Hyeok) kehilangan seseorang. Di dalam adegan tersebut, ia benar-benar menangis dalam waktu yang lama dan merasa kehilangan, karena di saat yang sama, dirinya sendiri sebagai Solomon, tengah kehilangan seseorang juga.
"Di dalam adegan tersebut, saya harus menyaksikan kehilangan teman dekat saya dan saya harus mengucapkan perpisahan kepada karakter ini. Sementara itu, di kehidupan nyata saya juga mengalami hal yang sama," kenangnya.
Bagi sang sutradara, kejadian itu sangat ia hargai, karena membuat adegan terasa lebih otentik.
8. Improvisasi naskah dan terciptanya sebuah lagu
Sebagai aktor pendukung, bukan hanya Yoo In soo yang mampu mencuri perhatian dengan lakonnya sebagai sosok antagonis, namun juga Lim Jae hyeok, sebagai teman yang siap 'pasang badan' untuk melindungi teman-temannya. Lebih dari itu, ia adalah aktor multitalenta yang bisa bernyanyi dan bermain musik, sekaligus dijuluki sebagai King of Improvisation.
"Saya memberikan naskah kepada para aktor sebagai bahan petunjuk, namun selebihnya saya lebih mengharapkan improvisasi mereka jika berada di situasi sebenarnya," jelas Lee Jae Kyu.
"Jadi, ketika Lim Jae dihadapkan dengan tantangan bernyanyi untuk teman-temannya, ia menciptakan sebuah lagu saat itu juga, yang bisa penonton saksikan di drama ini," terangnya lagi.
9. Di balik layar All of Us Are Dead
Agar bikin kamu semakin penasaran, coba intip video di balik layar pembuatan All of Us Are Dead di atas. Lalu langsung lanjutkan menonton trailernya. Bikin nggak sabar menunggu sampai tanggal 28 Januari, nih!