Ada banyak cara untuk melihat dan membaca kepribadian seseorang. Mulai dari mengamati cara dia berbicara, posturnya saat berdiri, bahkan dari cara dia berjalan. Melansir dari Bustle, sebuah penelitian tahun 2017 memeragakan hubungan antara gaya berjalan dengan kepribadian manusia yang sesuai dengan The Big Five (kategori kepribadian yang terbagi menjadi keterbukaan, keramahan, ketelitian, exraversion, dan neurotisisme).
Menurut para ahli, penelitian itu memberikan bukti kuat kalau kecepatan berjalan di masa dewasa mencerminkan kepribadian seseorang. Nggak hanya itu, gerakan seperti posisi tangan juga memengaruhi, lho. Berikut ini gaya berjalan dan kepribadian yang ditunjukkan berdasarkan pengamatan para ahli.
Jika seseorang memiliki kebiasaan berjalan lebih cepat, kemungkinan besar dirinya adalah pribadi yang ramah, bahkan teliti. Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Social Psychological and Personality Science, "Dari banyak contoh dan dalam meta-analisis, neurotisisme lebih rendah dan extraversion lebih tinggi, ketelitian dan keramahan pada garis dasar, secara prospektif terkait dengan sikap berjalan lebih cepat."
Ketika seseorang cenderung berjalan lebih lambat daripada yang lain, atau memang terbiasa seperti itu, menunjukkan kalau dirinya adalah pribadi yang berhati-hati atau penuh waspada. Orang yang berjalan lebih lambat dengan langkah pendek menandakan kalau ia lebih mementingkan dirinya sendiri, namun nggak selalu dalam arti yang buruk. Ia lebih berhati-hati dan menjaga dirinya sendiri. Mereka yang introvert cenderung berjalan sepert ini, dengan kepala yang menunduk.
Mengutip dari WebMD, peneliti menemukan kalau orang-orang yang merasa cemas cenderung berjalan mengarah ke kiri. Kemungkinan ini terjadi karena otak bagian kanan sedang bekerja keras untuk menangani keraguan dan ketakutan yang dirasakan. Jadi jika seseorang terlihat berjalan sedikit membelok ke arah kiri--meski tujuanya lurus ke depan—ia adalah orang cemas atau sedang merasa cemas saat itu.
Jika seseorang cenderung berjalan santai di trotoar, dengan kepala menghadap ke arah depan, namun ia nggak memiliki tujuan pasti dari langkahnya, itu menjadi tanda kepercayaan diri. "Langkah yang santai dan pelan menunjukkan kepercayaan diri dan kurang terburu-buru," ujar Kimberly Friedmutter, CHt, seorang hipnoterapis dan penulis, "Cara berjalan ini umumnya ada pada orang-orang yang memiliki tubuh tinggi karena mereka cenderung memiliki kepercayaan diri yang tinggi pula."
Kalau seseorang berjalan dengan penuh energi atau tenaga, terkadang menyenggol sesuatu atau tangannya cenderung nggak bisa diam, itu menjadi tanda kalau dirinya sangat perhatian sampai ke hal-hal kecil. Ia menggunakan gaya berjalan ini untuk memusatkan perhatiannya dari satu tempat ke tempat lain, dari satu pikiran ke pikiran lainnya.
Meski nggak berlaku untuk semua orang, mereka yang berjalan dengan anggun kemungkinan memiliki kepercayaan diri dan self-esteem yang tinggi. Menurut para ahli, hal itu sering terlihat dari arah kaki mereka saat melangkah. "Ketika seseorang berjalan dengan mengarahkan telapak kakinya ke dalam, seperti penari, kemungkinan besar mereka memiliki self-esteem yang tinggi karena gerakan itu bukan gaya berjalan alami manusia, melainkan didapat dengan belajar dan berlatih," ungkap Providence Hogan, LMT, massage therapist dan posture expert.
Ada alasan tersendiri ketika seseorang berjalan dengan postur tubuh sedikit membungkuk ke arah depan dengan bahu yang merosot. Gaya berjalan itu menunjukkan kalau ia sering melindungi hatinya dari berbagai hal, seperti dari trauma yang pernah ia alami sebelumnya.
Mana yang jadi gaya berjalanmu, Bela? Perlu diingat kalau penelitian para ahli ini boleh jadi kurang akurat untuk sebagian orang. Namun, ini bisa menjadi informasi yang cukup membantu ketika kamu ingin mengetahui kepribadian seseorang yang sesungguhnya. Kamu bisa membacanya dari cara ia berjalan.