Festival musik BNI Java Jazz 2024 resmi usai kemarin, Minggu (26/5). Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, Java Jazz selalu menjadi festival musik yang menyenangkan dan nyaman untuk didatangi, baik bersama keluarga maupun teman sejawat.
Datang di kala matahari mulai menenggelamkan diri adalah pilihan yang tepat. Sinar matahari yang terik tak lagi membuat kepala pening, dan lampu-lampu mulai dinyalakan membuat hasil foto semakin cantik.
Karya terbaik Bebi Romeo hadir di panggung Java Jazz
BNI Hall hampir penuh saat Bebi Romeo naik ke atas panggung. Ratusan penonton dari berbagai genarasi mengisi tiap kursi kosong untuk sing a long bersama. Akhirnya, saatnya pun tiba, musisi berusia hampir setengah abad tersebut menyapa penonton lewat lagu-lagunya yang memang everlasting.
Panggung bertajuk "Bebi Romeo Greatest Hits feat Afgan dan Moneva" ini memang cocok disebut sebagai pertunjukan nostalgia. Meski lama tak mendengarkan lagunya, namun saat instrumen mulai dimainkan, saya dan pendengar di BNI Hall langsung bernyanyi bersama tanpa perlu open lyrics.
Cukup menjadi kejutan yang menyenangkan, Bebi Romeo turut mengajak anak perempuannya, Lyrics Syabila, untuk menyanyikan "Wanita" bersama-sama. Dirinya pun turut memberi ruang kepada Moneva untuk menunjukkan vokalnya secara penuh lewat "Selamat Jalan Kekasih" yang dulu dinyanyikan oleh Rita Effendy.
Dan, tak kalah menyanyat hati, Afgan kembali membawakan "Sadis" yang menjadi salah satu lagu yang membuat namanya melambung di dunia tarik suara Tanah Air. At the end, seperti yang sudah ditunggu hampir seluruh pendengar di BNI Hall, "Bunga Terakhir" menjadi penutup panggung dari Bebi Romeo.
Panggung pencuri perhatian
Berjalan sepanjang malam di Jakarta International Expo (JIEXPO) Kemayoran terasa menyenangkan sebab terus diiringi alunan musik. Mulai dari karaoke bersama di tenant Teh Botol Sosro, sing a long di Java Jazz Stage bareng ratusan orang, hingga tak sengaja menonton Andien di tenant All.com.
Dalam balutan dress berwarna pink, sosok Andien begitu mencolok di antara pengunjung yang mostly menggunakan pakaian berwarna gelap. Andien—yang memang dijadwalkan akan manggung di Teh Botol Sosro Hall pukul 21.00 WIB—hadir di tengah pengunjung yang sedang menimbang-nimbang selanjutnya akan menonton pertunjukan siapa.
Di sudut lain, grup musik KIM (Arsy Widianto, Rachel Rae, Gusty Pratama) tampil mengisi Wonderful Indonesia Stage. Membawakan lagu debut mereka "Tak Mungkin", serta mengcover lagu-lagu hits dari penyanyi Tanah Air seperti "Peri Cintaku", "Katakan Saja", hingga "Cantik" berhasil buat pendengar langsung sing a long. Walau kadang salah lirik. Hehe.
Menghabiskan suara dan energi bareng Project Pop
Kedatangan Project Pop dalam balutan suits di Java Jazz Stage berhasil buat semua orang tersenyum senang. Grup musik beranggotakan Tika Panggabean, Yosi Mokalu, Djoni Permato, Gumilar Nurochman, dan Wahyu Rudi Astadi ini terkenal memiliki panggung yang selalu energik dan menghibur. Jadi, nggak heran, deh, kalau selalu ramai.
Dibuka dengan "Beda Sama Kamu" dan "Tu Wa Ga Pat", Project Pop bikin aksi panggung mereka makin seru dengan celetukan anggotannya yang memang lucu-lucu. Lewat "Pacarku Bukan Superstar" serta "Goyang Duyu" dengan aransemen khusus, Project Pop sukses menaikkan mood.
Puncaknya, tentu tidak lain tidak bukan dipecahkan dengan "Dangdut Is The Music Of My Country", "Bukan Superstar", dan "Ingatlah Hari Ini". Semua bernyanyi tanpa peduli meski lidah terbelit hingga salah lirik, serta badan yang mulai bergoyang nggak karuan. Pokoknya harus nyanyi sambil joget kalau sama Project Pop!!!
Gelaran BNI Java Jazz kesembilan belas selama tiga hari—mulai dari Kamis (24/5) sampai Minggu (26/5)—rampung terselenggara di JIEXPO Kemayoran. Kira-kira, akan ada kejutan apa di tahun depan, ya?
Yuk, tulis musisi yang kamu harap akan manggung di perayaan keduapuluh tahun Java Jazz tahun depan. Pssttt... . Siapa tahu akan jadi kenyataan, lho!