Setiap anak muda terutama perempuan pasti punya perasaan suka sama seseorang sewaktu masa sekolah. Rasa suka tersebut bisa berupa naksir dari jauh, cari perhatian di depan si dia atau memberanikan diri untuk menyatakannya. Mungkin saat itu kita lebih suka memendam perasaan dan membiarkan kisah itu menguap dengan sendirinya. Tapi, perasaan itu berbeda ketika dialami langsung oleh Yura Yunita.
Perempuan bersuara emas yang menjadi POP Creator bulan April ini belum pernah menceritakan tentang pengalaman pribadinya saat sekolah dulu kepada siapapun. Hanya kepada Popbela, Yura menceritakan kisah kasih di sekolahnya dulu. Hmm… seperti apa ya ceritanya?
1. Yura baru rilis single Harus Bahagia, kalau kebahagiaan di mata Yura itu seperti apa?
"Kebahagiaan itu harus bersyukur, menurutku itu hal yang paling sederhana. Di saat kita bisa bersyukur pada apapun yang ada dalam diri kita dan sekecil apapun hal yang ada di sekitar kita. Karena kalau kita punya semuanya, semua yang kita inginkan, tapi kalau kita nggak pernah bersyukur, kebahagiaan nggak akan pernah kita dapat."
2. Zaman sekarang ‘kan banyak cewek yang berpikir kalau mereka harus punya pacar. Menurut kamu sebenarnya bisa nggak cewek bahagia tanpa pacar?
"Bisa banget. Justru ketika aku lagi single, biasanya aku punya dendam positif bahwa ini saat yang tepat untuk membuktikan dan mewujudkan mimpi-mimpi lama kita yang belum terwujud. Kalau aku, dendam positif cukup disimpan dalam diri saja, nggak perlu diumbar-umbar ke orang lain. Ketika mimpi itu berhasil terwujud, rasanya bahagia banget. Itu juga tergambar di penggalan lirik lagu Harus Bahagia.
Kayaknya anak-anak milenial sekarang kebanyakan lihat Instagram, lihat pasangan orang lain, terpengaruh relationship goals, ingin punya yang lebih baik, lebih keren, tapi itu saja nggak cukup. Yang penting kita harus bahagia."
3. Dari sekian lagu cinta yang kamu nyanyikan (baik sendiri atau featuring), lagu mana yang paling berkesan/mirip dengan kisah pribadi?
"Kalau tentang cinta, lagu Berawal dari Tatap. Sebenarnya ada cerita unik dan ini untuk pertama kalinya aku cerita ke Popbela, aku nggak pernah cerita ini ke media lain. Kenapa lagu ini begitu berkesan? Ini lagu yang pertama kali aku ciptakan waktu kelas 1 SMA dan aku terinspirasi oleh kakak kelas yang aku nggak kenal-kenal amat, kayak naksir dari jauh ‘Aduh, kakak itu lucu banget, ya’. Pulang-pulang, aku nggak curhat ke siapa-siapa, aku cuma curhat ke piano dan aku simpan di diari. Akhirnya lagu itu baru aku rekam tahun 2013. Aku kelas 1 SMA tahun 2006. Dulu aku bikin sekitar 30 menit, masih pakai seragam sekolah, ingat senyum manisnya si kakak kelas itu. Bagan lagunya persis, nggak ada yang berbeda sama lagu Berawal dari Tatap yang bisa didengerin sekarang. Lagu itu nggak pernah aku mainkan lagi, cuma aku rekam tapi aku ingat betul masih ada reff-nya yang aku tulis.
Kenapa lagu itu berkesan karena ternyata beberapa waktu lalu ada yang komentar di Instagram aku dan ternyata si kakak kelas itu! Dari 2006 sampai sekarang 2018 baru ada kontak, padahal nggak saling follow dan nggak pernah ada kontak. Tapi kayaknya dia nggak tahu kalau lagu ini tentang dia. Dia manggil, “Apa kabar?” nggak aku bales, cuma kaget banget, tapi aku kepo-in Instagram-nya. Setelah 12 tahun ternyata ‘ketemu’ sama orang itu lagi."
