Status jomblo mungkin terdengar menyedihkan bagi sebagian orang. Apalagi bagi mereka yang telah lama sendiri, sementara teman-teman seusianya telah berpasangan.
Sebagai makhluk sosial, manusia memang membutuhkan kehadiran manusia lain di dalam hidupnya, termasuk pasangan. Namun, meski berstatus jomblo, bukan berarti kamu tidak lengkap, tidak pantas dicintai, bahkan kalah dari mereka yang berpasangan.
Alih-alih terus meratapi kesepian, mereka yang termasuk ke dalam jomblo berkualitas memilih menerapkan lima pola pikir bijak ini. Apa saja? Berikut ulasannya!
1. Percaya pada kualitas dirinya
Terus-menerus meratapi status lajang sambil mempertanyakan apa yang salah dengan dirimu sama artinya dengan mengurung diri dalam pola pikir yang salah. Tanpa disadari, ini juga membuatmu akan semakin sulit bertemu cinta sejati. Inilah yang dipercaya oleh mereka si jomblo berkualitas.
Banyak orang yang melajang lama akhirnya berpikir bahwa ia tidak layak dicintai. Kadang kala, apa yang kita rasa sebagai ketakutan, kekurangan, dan ketidakmampuan hanya ada di dalam pikiran. Jomblo berkualitas bisa mencintai diri mereka sendiri terlebih dahulu sebelum mereka membiarkan cinta dari orang lain masuk ke hidupnya.
2. Tidak membandingkan dirinya dengan orang lain
Setiap manusia itu unik, termasuk juga si jomblo. Oleh karena itu, mereka menyadari membandingkan diri dengan kehidupan orang lain tidak memberi manfaat yang baik.
Mungkin teman-teman seusianya saat ini telah menjadi seorang istri atau ibu. Namun, mereka juga menyadari bahwa setiap orang mempunyai masalahnya sendiri yang tidak selalu ia perlihatkan.
Alih-alih merasa tertinggal karena masih sendiri, mereka memilih manfaatkan waktu untuk belajar dan memperbaiki diri. Status lajang memberi mereka kesempatan lebih banyak untuk melakukan apa yang mereka inginkan.
3. Menjaga diri agar tidak dianggap genit
Kamu mungkin sangat merasa kesepian karena status lajang. Untuk segera menemukan pasangan, kamu mencoba berbagai cara, mulai dari aplikasi kencan online, mengajak berkenalan laki-laki yang kamu temui di kafe, atau flirting di media sosial.
Memang tidak ada yang salah dengan berbagai upaya di atas. Namun, jomblo berkualitas tahu bahwa bila mereka terlalu agresif—mendekati lebih dari satu orang secara bersamaan—mereka akan dianggap playgirl. Sebab, hal ini justru membuat citra diri mereka menjadi jelek, kan?
Bukan bermaksud jual mahal. Mereka hanya akan membuka diri pada orang-orang yang ia yakini.
4. Mementingkan kepribadian di atas penampilan
Ketertarikan fisik memang penting, tapi bukan menjadi pertimbangan paling utama. Menuliskan daftar kriteria fisik pasangan ideal bukan cara yang baik untuk menemukan cinta sejati.
Daripada membuat daftar kriteria ideal yang meliputi tinggi dan badan serta warna kulit, jomblo berkualitas lebih menginginkan pasangan yang satu visi dari segi kepribadian. Pasangan yang suportif, penyayang, dan berkomunikasi dengan baik rasanya akan lebih membahagiakan daripada sekadar tampilan visual.
5. Jeli melihat mana yang tulus dan modus
Apa yang kita pikirkan sangat berpengaruh pada apa yang datang ke kehidupan kita. Kamu percaya ini?
Karena sangat ingin berpasangan, orang-orang bisa saja menutup mata terhadap tujuan seseorang mendekatinya. Rasa kekosongan membuatnya tidak bisa membedakan mana seseorang yang tulus menginginkan dan mana yang sekadar membutuhkan.
Jomblo berkualitas menjauhi orang yang modus. Mereka hanya buka hati pada dia yang tulus. Bersama dia yang tulus, kesempatan untuk menjalani hubungan yang langgeng dan bahagia akan lebih besar.
Ingat tidak ada yang salah dengan status jomblo. Masa-masa sendiri justru bisa kamu manfaatkan untuk memperbaiki kualitas diri agar saat bertemu dengan seseorang yang tepat, kamu tahu bagaimana cara menyayangi dan mencintai dengan cara yang sehat.
Semoga lima pola pikir di atas membuka pandangan kamu terhadap status jomblo!
Disclaimer: Artikel ini sudah diterbitkan di laman IDN Times dengan judul "5 Pola Pikir Ini Cuma Dimiliki Jomblo Berkualitas, Kamu Termasuk?"