Meluapkan perasaan bisa dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan membaca puisi. Puisi itu bisa mengekspresikan perasaan yang bahagia maupun hancur, misalnya tentang cinta.
Di bawah ini adalah kumpulan puisi tentang hati dan perasaan yang menyentuh hati dan perasaan pembacanya. Puisi ini ditulis oleh para penyair sehingga memiliki makna yang mendalam.
1. Aku Tengah Menantimu - Sapardi Djoko Damono
Puisi tentang hati dan perasaan yang pertama ditulis oleh penyair kenamaan Indonesia Sapardi Djoko Damono. Puisi ini menggambarkan perasan yang kosong dan harapan yang tertahan saat menunggu seseorang.
Aku Tengah Menantimu
Karya: Sapardi Djoko Damono
Aku tengah menantimu, mengejang bunga randu alas
Di pucuk kemarau yang mulai gundul itu
Berapa juni saja menguncup dalam diriku dan kemudian layu
Yang telah hati-hati kucatat, tapi diam-diam terlepas
Awan-awan kecil melintas di atas jembatan itu, aku menantimu
Musim telah mengembun di antara bulu-bulu mataku
Kudengar berulang suara gelombang udara memecah
Nafsu dan gairah telanjang di sini, bintang-bintang gelisah
Telah rontok kemarau-kemarau yang tipis; ada yang mendadak sepi
Di tengah riuh bunga randu alas dan kembang turi aku pun menanti
Barangkali semakin jarang awan-awan melintas di sana
Dan tak ada yang merasa ditunggu begitu lama, kau pun tiada
2. Kangen - WS Rendra
Dalam puisi Kangen, Rendra menunjukkan perasaan yang sedih dan sepi. Penyair dalam puisi ini menggunakan diksi kemerdekaan untuk menggambarkan kebebasan individu dan hidup seseorang dalam kesendirian cinta.
Kangen
Karya: WS Rendra
Kau tak akan mengerti bagaimana kesepianku
Menghadapi kemerdekaan tanpa cinta
Kau tak akan mengerti segala lukaku
Karna cinta telah sembunyikan pisaunya
Membayangkan wajahmu adalah siksa
Kesepian adalah ketakutan dalam kelumpuhan
Engkau telah menjadi racun bagi darahku
Apabila aku dalam kangen dan sepi
Itulah berarti
Aku tungku tanpa api
Kau tak akan mengerti bagaimana kesepianku
Menghadapi kemerdekaan tanpa cinta
Kau tak akan mengerti segala lukaku
Karna cinta telah sembunyikan pisaunya
Membayangkan wajahmu adalah siksa
Kesepian adalah ketakutan dalam kelumpuhan
Engkau telah menjadi racun bagi darahku
Apabila aku dalam kangen dan sepi
Itulah berarti
Aku tungku tanpa api
3. Cintaku Jauh di Pulau - Chairil Anwar
Chairil Anwar juga menulis puisi tentang hati dan perasaan. Namun, puisi yang selanjutnya ini lebih menceritakan kisah cinta yang terpisah oleh jarak dan waktu. Sayang pada akhirnya, ajal justru menjemput sebelum pertemuannya dengan sang kekasih.
Cintaku Jauh di Pulau
Karya: Chairil Anwar
Cintaku jauh di pulau
Gadis manis, sekarang iseng sendiri
Perahu melancar, bulan memancar
di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar
Angin membantu, laut terang, tapi terasa
Aku tidak 'kan sampai padanya
Di air yang tenang, di angin mendayu
Di perasaan penghabisan segala melaju
Ajal bertakhta, sambil berkata
"Tujukan perahu ke pangkuanku saja"
Amboi! Jalan sudah bertahun kutempuh!
Perahu yang bersama 'kan merapuh!
Mengapa Ajal memanggil dulu
Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?!
Manisku jauh di pulau,
Kalau 'ku mati, dia mati iseng sendiri.
4. Ketika Ada Yang Bertanya Tentang Cinta - Aan Mansyur
Ada banyak hal yang bisa menggambarkan kesedihan sesorang karena cinta dalam puisi Aan Mansyur. Ia menggambarkan sulitnya mendapatkan cinta, bagaimana menjangkaunya, dan kesepiannya seseorang karena kehilangannya.
Ketika Ada Yang Bertanya Tentang Cinta
Karya: Aan Mansyur
Ketika aku bertanya kepadamu tentang cinta
Kau melihat langit membentang lapang
Menyerahkan diri untuk dinikmati, tapi menolak untuk dimiliki
Ketika kau bertanya kepadaku tentang cinta,
Aku melihat nasib manusia
Terkutuk hidup di bumi
Bersama jangkauan lengan mereka yang pendek
Dan kemauan mereka yang panjang
Ketika aku bertanya kepadamu tentang cinta,
Kau bayangkan aku seekor burung kecil yang murung
Bersusah payah terbang mencari tempat sembunyi
Dari mata peluru para pemburu
Ketika kau bertanya kepadaku tentang cinta
Aku bayangkan kau satu-satunya pohon yang tersisa
Kau kesepian dan mematahkan cabang-cabang sendiri
Ketika ada yang bertanya tentang cinta,
Apakah sungguh yang dibutuhkan adalah kemewahan kata-kata
Atau cukup ketidaksempurnaan kita?
5. Cinta Tanpa Tanda - Sujiwo Tejo
Sujiwo Tejo dalam puisi tentang hati dan perasaan ini telah menyerahkan segalanya untuk cinta pada tokoh aku. Namun, ia tidak bisa merasakan tokoh kau membalas kejelasan cintanya.
Cinta Tanpa Tanda
Karya: Sujiwo Tejo
Telah ku tandakan semesta cintaku
Kau tandaskan cinta tanpa tanda
Kuhasratkan isyarat sahaja
Kau isyaratkan pintaku terlampau
Terlampau berprasyarat cintaku
Kau isyaratkan cinta tanpa tanda
Berulang berbulan berwewinduan (kurindu)
Kupejam kutajamkan asah rasa (kubaca tanda)
Mata kubutakan terawangku hanya dengan rasa (kubaca tanda)
Kuping hidung lidah rabaanku pun telah kuenyahkan (kubaca tanda)
Tipu daya panca indrapun telah tuntas kusingkirkan (kubaca tanda)
Kutandai kurasai semesta yang tak kasat mata
Katamu kumasih jadi budak pancaindra yang membuatku terkecoh.
6. Dari Suatu Perpisahan - Ayatrohaedi
Jika kamu mengalami perpisahan yang menyedihkan, maka puisi Dari Suatu Perpisahan akan sangat mengena. Puisi ini menyampaikan bahwa mereka akan tetap saling cinta meski harus berpisah.
Dari Suatu Perpisahan
Karya: Ayatrohaedi
Terkadang ada baiknya kita berduka
Agar terasa betapa gembira
Pada saatnya kita bersuka
Terkadang ada baiknya kita menangis,
Agar terasa betapa manis
Pada saatnya kita tertawa
Terkadang ada baiknya kita merana
Agar terasa betapa bahagia
Pada saatnya kita bahagia
Dan jika sekarang kita berpisah
Itupun ada baiknya juga
Agar terasa betapa mesra
Jika pada saatnya nanti
Kita ditakdirkan bertemu lagi
Kumpulan puisi tentang hati dan perasaan di atas akan membuat perasaanmu lebih lega dan terluapkan. Semoga bermanfaat, ya!