Ketika membaca zikir Al-Ma'tsurat, kamu mungkin akan menemukan doa rabithah. Namun, banyak orang yang belum tahu apa itu doa rabithah, bagaimana bacaannya, dan apa fadhilahnya.
Doa ini adalah doa yang biasanya dibaca setelah selesainya acara yang disusun oleh Hassan Al Banna rahimahullah. Selain tergabung dalam wirid Al-Ma'tsurat, doa ini juga termasuk dalam kumpulan zikir pagi dan petang.
Untuk mengetahui bacaan dan fadhilahnya, simak pembahasan lengkapnya berikut ini.
1. Apa itu doa rabithah?
Doa rabithah merupakan doa yang biasanya dibaca setelah berakhirnya suatu acara. Termasuk dalam doa-doa Al-Ma'tsurat, rabhitah secara bahasa artinya adalah berkait, bertali, atau berhubungan.
Diyakini, doa ini menjadi doa pengikat hati antara hamba dan Allah Tuhan yang Maha Esa. Bacaannya juga berisi permohonan keselamatan serta perlindungan dari segala hal buruk yang dapat menimpa seseorang.
Rangkaian ayat dalam doa ini disusun oleh Hassan Al Banna yang merupakan seorang imam asal Mesir. Biasanya, doa rabithah tertulis dalam Al-Ma'tsurat yang berisi kumpulan doa dan zikir pagi dan petang.
2. Bacaan doa rabithah
Berikut adalah bacaan doa rabithah lengkap dengan Arab, latin, dan artinya.
اَللّهُمَّ إِنَّكَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذِهِ الْقُلُوْبَ قَدِ اجْتَمَعَتْ عَلَي مَحَبَّتِكَ وَالْتَقَتْ عَلَى طَاعَتِكَ وَتَوَحَّدَتْ عَلَى دَعْوَتِكَ وَتَعَاهَدَتْ عَلَى نُصْرَةِ شَرِيْعَتِكَ فَوَثِّقِ اللَّهُمَّ رَابِطَتَهَا وَأَدِمْ وُدَّهَا، وَاهْدِهَا سُبُلَهَا وَامْلَأَهَا بِنُوْرِكَ الَّذِيْ لاَ يَخْبُوْا وَاشْرَحْ صُدُوْرَهَا بِفَيْضِ الْإِيْمَانِ بِكَ وَجَمِيْلِ التَّوَكُّلِ عَلَيْكَ وَاَحْيِهَا بِمَعْرِفَتِكَ، وَأَمِتْهَا عَلَى الشَّهَادَةِ فِيْ سَبِيْلِكَ إِنَّكَ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرِ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ اَللَّهُمَّ أَمِيْنَ
Allahumma innaka ta'lamu anna hadzihil qulub, qadijtama-at 'alaa mahabbatik wal taqat 'alaa tha'atik, wa tawahhadat 'alaa da'watik wa ta ahadat ala nashrati syari'atik Fa watsiqillahumma rabithataha, wa adim wuddaha, wah dihaa subulahaa wamla'haa binuurikal ladzi laa yakhbu wasy-syrah shuduroha bi faidil imaanibik wa jamiilit tawakkuli 'alaik wa ahyiha bi ma'rifatik, wa amitha 'alaa syahaadati fii sabiilik Innaka ni'mal maula wa ni'man nashiir. Wa shallaalhumma alaa sayyidina muhammadin wa'alaa aalihi wa shahbihi wa sallam. Allahumma Aamiin.
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya engkau Maha Mengetahui bahwa hati-hati berkumpul atas dasar cinta kepada-Mu, bertemu atas dasar taat pada-Mu, bersatu atas dasar dakwah kepada-Mu, dan berjanji setia untuk membela syariat-Mu. Maka kuatkanlah yaa Allah, ikatan pertaliannya, lestarikanlah kasih sayangnya, tunjukkanlah jalannya, dan penuhilah dengan cahaya-Mu yang tiada redup, lapangkanlah dadanya dengan limpahan iman kepada-Mu dan indahnya tawakal pada-Mu, hidupkanlah ia dengan makrifat kepada-Mu, dan matikanlah ia sebagai syahid di jalan-Mu. Sesungguhnya Engkau sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong. Dan semoga sholawat serta salam selalu tercurah kepada Nabi Agung Muhammad SAW, keluarga, dan kepada semua sahabatnya. Aamiin Ya Allah."
3. Hukum membaca doa rabithah
Berbeda dengan doa lainnya, doa rabithah tidak ditemukan dalam Al-Qur'an. Doa ini disusun oleh Hassan Al Banna dan menjadi populer karena bacaannya yang bagus. Meski begitu, doa ini terdapat dalam rangkaian wirid Al-Ma'tsurat.
Menurut Ustaz Farid Nu'man Hasan, sebagian besar ulama membolehkan kaum muslim untuk menggunakan doa yang dibuat oleh manusia, termasuk diri sendiri sesuai dengan permohonan yang ingin dibaca.
Doa rabithah dianggap sebagai ma'tsur yang dilakukan dengan jalan riwayat, yaitu tafsir Al-Qur'an, hadis, pendapat sahabat, atau tabi'in. Sehingga, mengamalkan doa ini menjadi prioritas.
Namun, hal itu merupakan pendapat mazhab Syafi'i yang berbeda dengan mazhab Hanafi. Menurut mazhab Hanafi, membaca doa seperti doa rabithah yang tidak diajarkan oleh Nabi dan Rasul dilarang hukumnya.
4. Fadhilah doa rabithah
Beberapa fadhilah doa rabithah antara lain sebagai berikut.
- Doa rabithah dapat melembutkan hati seorang muslim dari yang mulanya keras menjadi lunak, yang suram menjadi terang
- Dapat melembutkan hati kita, sehingga menjadi lebih bersimpati kepada orang lain maupun kepada makhluk Allah lainnya
- Dapat mempererat ukhuwah islamiyah antar sesama manusia
- Bisa membantu seseorang menyelesaikan pertikaian dengan saudara sendiri maupun sesama muslim
- Dipercaya sebagai doa pengikat hati, bukan dalam arti jodoh, tetapi menyambung rasa persaudaraan sesama muslim dan mendekatkan diri pada Allah SWT
- Doa rabithah juga dapat meningkatkan kecintaan terhadap sesama. Sebab, doa ini akan membantu kita untuk membentuk jiwa penuh kasih sayang dan kepedulian pada orang lain.
5. Kapan doa rabithah dibaca?
Sebagai doa untuk mempererat hubungan antara sesama muslim, doa rabithah biasanya dibaca setelah melantunkan zikir Al-Matsura di waktu pagi dan petang.
Doa rabithah juga dapat dibaca setelah berakhirnya suatu acara. Fadhilahnya adalah untuk mempererat hubungan antara muslim, juga untuk mencegah perbuatan buruk.
Demikian pembahasan mengenai doa rabithah, mulai dari bacaan, hukum, sampai fadhilahnya lengkap. Semoga pembahasan di atas bisa menjawab pertanyaanmu ya, Bela.