Siapa di sini yang merupakan penggemar dari film ataupun buku Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini? Kalau iya, sekuelnya Jalan yang Jauh Jangan Lupa Pulang sudah mulai tayang di bioskop awal Februari lalu.
Sama seperti film pertamanya, sekuelnya juga disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko dan ditulis oleh M.Irfan Ramli. Jika film pertamanya berfokus pada tokoh si sulung dan si bungsu, sekuelnya lebih berfokus pada si anak tengah, Aurora.
Aurora dikisahkan melanjutkan studinya di London, namun pada suatu hari, ia tidak bisa dihubungi oleh keluarganya. Khawatir dengan keadaanya saudaranya, Awan dan Angkasa mencari Aurora ke Inggris.
Film ini menuai beragam pujian dari warganet karena kisahnya yang dianggap relateable. Simak beberapa pelajaran yang dapat diambil dari film ini, Bela!
1. Belajar memahami saudara
Sudah sewajarnya dalam bersaudara, kita selalu berkelahi dan tidak sepaham. Film ini menggambarkan dengan cukup konkret bagaimana dinamika hubungan bersaudara yang sesungguhnya.
Kedatangan Angkasa dan Awan di Inggris membuat Aurora tidak nyaman. Jika Aurora menceritakan semua keadaan sesungguhnya, ia yakin pasti Angkasa dan Awan akan menghakiminya. Setelah konflik yang cukup pelik, akhirnya Awan dan Angkasa bisa memahami perasaan Aurora.
Jadi, dalam hal ini yang ingin disoroti adalah pentingnya sikap empati dan komunikasi antar saudara kandung. Sudahkah kamu memahami perasaan saudaramu sendiri, Bela?
2. Anak yang terabaikan di rumah cenderung mengalami toxic relationship
Aurora digambarkan sebagai anak tengah yang tak terlalu dipedulikan oleh keluarganya. Sebagai anak tengah, ia sudah biasa diabaikan, untuk itu, ia mencoba mencari peruntungan di London.
Di London, ia bertemu dengan seniman bernama Jem. Hubungan dengan Jem, awalnya terasa menyenangkan, keduanya saling mencintai satu sama lain. Namun, lambat laun, hubungan keduanya berubah menjadi toxic relationship karena emosi Jem yang cenderung meledak-ledak.
Keduanya pun sering bertengkar, sampai pada akhirnya mereka berpisah. Tetapi, karena suatu hal, Aurora harus kembali pada Jem. Jem mengaku masih mencintai Aurora dan kesulitan hidup tanpanya.
3. Menemukan ‘keluarga’ baru di perantauan
Tinggal di jauh dari keluarga tentu akan menemukan banyak hal, salah satunya sosok yang dianggap bak keluarga. Di London, Aurora bertemu dengan Honey dan Kit. Mereka pun bersahabat dan menjadi dekat satu sama lain bak keluarga.
Bahkan Honey dan Kit suka hati menampung Aurora di apartemennya saat Aurora bertengkar dengan Jem. Tidak seperti keluarga sesungguhnya, saat Aurora sedih, Honey dan Kit cenderung diam tidak bertanya apa-apa dan menemaninya dengan sabar.
Kedatangan Honey seperti matahari yang menghangatkan hari-hari Aurora, sedangkan Kit adalah semilir angin yang menyejukkan hati Aurora.
4. Belajar jujur pada diri sendiri
Selama bertahun-tahun Aurora merasa hidup terkekang dan tidak jujur pada dirinya sendiri. Ia terbiasa hidup di bawah bayang-bayang adik dan kakaknya. Setelah pindah ke London, Aurora merasa bebas dan memiliki keberanian untuk melakukan sesuatu.
Ia bebas menentukan sesuatu dengan pilihannya, Aurora juga merasa dipercaya oleh orang-orang sekitarnya. Perempuan berambut pendek itu juga merasa bangga akan dirinya sendiri karena telah berhasil bertahan dan menyelesaikan masalahnya sendiri.
5. Memaknai arti rumah
Terdapat kutipan yang mengatakan, house is only a building but home is a feeling, yang berarti rumah adalah tempat di mana kamu merasa nyaman dan tenang dari dalam hati. Itulah yang ditemukan Aurora saat berada di London bersama Kit dan Honey. Walaupun pada awalnya mereka adalah orang asing bagi satu sama lain, tetapi kehadiran Kit dan Honey mampu membawa kebahagiaan untuk Aurora.
Oleh karena itu, Aurora menganggap Kit dan Honey, serta London adalah rumahnya. Hal itu dikarenakan, ia merasa tumbuh dan merasa dicintai dengan semestinya.
Begitulah 5 hal menarik dari film Jalan yang Jauh Jangan Lupa Pulang. Sempatkan diri untuk menontonnya, ya, Bela!