Seorang pemimpin seharusnya adalah orang yang amanah dan pandai mengatur segala urusan dari sekelompok orang yang ia pimpin. Pada seorang pemimpin, melekat kekuasaan untuk dapat memutuskan kebijaksanaan dan keputusan.
Namun, kadang ada keputusan yang terasa tidak adil, bahkan terkesan pilih kasih hingga merugikan banyak orang. Padahal, sangat penting bagi pemimpin untuk dapat bersikap adil. Ketidakadilan dari seorang pemimpin dapat membuat orang-orang kesal, marah, dan kecewa. Tidak ada salahnya untuk kamu mengeluarkan unek-unekmu kepada si pemimpin lewat kata-kata sindiran. Berikut sindiran untuk pemimpin pilih kasih. Let’s go!
Sindiran untuk pemimpin yang pilih kasih dan tidak adil
- “Keberhasilan utama dari seorang pemimpin itu ketika dia bisa menaklukan hawa nafsunya dengan cara terhormat tanpa pilih kasih, memberhasilan orang-orang yang dipimpinnya secara merata.”
- “Pemimpin yang baik itu siap berkorban memperjuangkan orang-orangnya, bukan hanya satu orang saja.”
- “Seorang pemimpin itu dihargai, disegani, dan dihormati bukan karena kekuasaan dan kewenangannya, tapi karena kredibilitasnya dalam kinerja dan memperlakukan orangnya dengan adil, tidak pilih kasih.”
- “Ada satu hal yang bisa menghina Tuhan, yaitu ketidakadilan.”
- “Kewajiban dari kita yang paling utama adalah menegakkan keadilan.”
- "Keadilan tanpa kekuatan itu disebut kemandulan, tapi kalau kekuatan tanpa keadilan itu namanya tirani.”
- “Keadilan tanpa kebijaksanaan merupakan hal yang mustahil.”
- “Keadilan itu bukan terletak dalam huruf undang-undang, melainkan ada di dalam hati nurani yang melaksanakannya.”
- “Ujian terakhir dari seorang pemimpin adalah ketika dia dapat berada di belakang orang-orangnya tanpa pilih kasih.”
- “Kekuasaan yang didasarkan dari ketidakadilan, tidak akan bisa kekal.”
Sindiran untuk pemimpin pilih kasih dan egois
- “Pemimpin yang baik itu harus siap berkorban dan memperjuangkan semua orang-orangnya. Bukan malah memilih satu yang paling menguntungkan dia.”
- “Seorang pemimpin akan dihargai ketika dia mampu berlaku adil kepada orang-orangnya tanpa memikirkan kepentingannya sendiri.”
- “Orang yang tidak bisa berbuat adil akan lebih menderita daripada orang yang mengalami ketidakadilan itu.”
- “Seorang pemimpin itu harusnya mampu memberikan harapan dan juga melaksanakannya, bukan hanya sekedar memberikan harapan.”
- “Keadilan dan kebenaran merupakan pangkal dari kebahagiaan dan suksesnya orang memimpin.”
- “Sebelum bisa menjadi pemimpin yang baik, ia harus bisa menjadi pelayan yang baik terlebih dahulu.”
- “Semua kebijakan bisa kita ukur dengan keadilan.”
- “Sifat utama dari seorang pemimpin adalah berhati mulia dan beradab.”
- “Kunci dari kepemimpinan yang sukses adalah pengaruhnya bukan dari sifat wewenangnya.”
- “Keadilan bisa saja tercipta, jika saja pemimpin tidak menyiksa orang tidak bersalah dan menuduhnya.”
- “Perkara yang adil pasti tidak akan merugikan siapapun, tapi yang tidak adil hanya akan menguntungkan satu pihak.
- “Keadilan itu lahir dari kebenaran dan kebahagiaan juga bisa lahir dari keadilan.”
- “Orang yang tidak bisa berbuat adil akan lebih menderita daripada orang yang mengalami ketidakadilan itu.”
- “Seorang pemimpin itu harusnya mampu memberikan harapan dan juga melaksanakannya, bukan hanya sekedar memberikan harapan.”
- “Keadilan dan kebenaran merupakan pangkal dari kebahagiaan dan suksesnya orang memimpin.”
- “Sebelum bisa menjadi pemimpin yang baik, ia harus bisa menjadi pelayan yang baik terlebih dahulu.”
- “Semua kebijakan bisa kita ukur dengan keadilan.”
- “Sifat utama dari seorang pemimpin adalah berhati mulia dan beradab.”
- “Kunci dari kepemimpinan yang sukses adalah pengaruhnya bukan dari sifat wewenangnya.”
- “Keadilan bisa saja tercipta, jika saja pemimpin tidak menyiksa orang tidak bersalah dan menuduhnya.”
- “Perkara yang adil pasti tidak akan merugikan siapapun, tapi yang tidak adil hanya akan menguntungkan satu pihak.
- “Keadilan itu lahir dari kebenaran dan kebahagiaan juga bisa lahir dari keadilan.”
Sindiran untuk pemimpin yang pilih kasih untuk status WhatsApp
- “Kita perlu waras saat masuk kerja, karena tempat kerjalah yang akan membuat kita tidak waras. Apalagi kalau ada ketidakadilan dan pilih kasih.”
- “Saya yang kerja, tapi orang lain yang diapresiasi.”
- “Wah, terima kasih bos. Hariku akhirnya menjadi senin terus dan dia minggu terus.”
- “Saya kerja maksimal tapi pendapatan minimal, dia kerja minimal tapi pendapatan maksimal.”
- “Derita karyawan itu, loyal dikira cari muka, santai dikira malas.”
- “Tuhan tidak akan memberikan cobaan yang melebihi batasan umatnya. Tapi bos akan selalu memberikan pekerjaan melebihi kemampuannya menggaji karyawannya.”
- “Mau seberapa keras cobaan yang kamu hadapi, jangan remehkan kemampuanmu sendiri, ya! Ingat, meremehkan itu tugas bosmu!”
- “Gaji nggak seberapa, eh dapet bos kok malah pilih kasih.”
Sindiran untuk pemimpin pilih kasih di lingkungan kerja
- “Setiap manusia itu diajarkan untuk bisa memberi dan menerima. Tapi sayangnya, ada saja manusia berpangkat tinggi yang lupa cara menghargai orang.”
- “Jadilah pemimpin yang mampu melakukan hal besar. Meskipun hal itu sulit dilakukan, jangan jadi pemimpin yang kerjanya mencaci terus.”
- “Hargai usahanya bukan hasil akhirnya. Eh, lupa. Bukan anak kesayangan di sini, sih.”
- “Kayaknya para atasan tuh semua sama, ya? Lupa kalau yang membesarkan usahanya itu karyawannya ini.”
- “Zaman sekarang yang kerja maksimal akan kalah sama yang kerja cari muka saja.”
Sindiran untuk pemimpin yang pilih kasih, bermakna
- “Seorang pemimpin itu bukan meminta keadilan, tetapi memastikan keadilan.”
- “Ketidakadilan tidak akan pernah bisa berkuasa selamanya.”
- “Para pemimpin yang baik pasti pernah merasakan jadi pelayan yang baik.”
- “Integritas saja ternyata tidak cukup menjadikanmu sebagai seorang pemimpin. Namun tanpa integritas kamu juga tidak akan pernah layak menjadi pemimpin.”
- “Keadilan itu tidak terletak dalam bunyi aturan perundang-undang. Melainkan pada bagaimana baiknya seorang pemimpin menentukan keadilan.”
Itulah kata-kata sindiran untuk pemimpin pilih kasih. Kira-kira sindiran mana yang cocok untuk kamu gunakan?