Selama setahun ini banyak sekali film horor yang tayang di bioskop maupun sedang dalam proses produksi. Ada yang berpadu dengan misteri, fantasi, romansa, hingga yang terbaru mengambil unsur budaya.
Terbaru, ada film horor, romansa, budaya yang diproduksi oleh Entelekey Media Indonesia berkolaborasi dengan Relate Films. Berjudul Pernikahan Arwah, film ini baru saja memulai proses syutingnya pada Agustus 2024.
Berikut sinopsis sekaligus fakta terkait film Pernikahan Arwah.
1. Sinopsis Pernikahan Arwah
Pernikahan Arwah bercerita tentang sepasang calon suami istri, Salim (Morgan Oey) dan Tasya (Zulfa Maharani), yang memutuskan untuk memindahkan proses foto pre-wedding mereka ke rumah keluarga Salim.
Hal ini dilakukan setelah bibi Salim, satu-satunya keluarga sedarah Salim, baru saja meninggal dunia. Selain harus mengurus pemakaman bibinya, Salim ternyata harus melanjutkan ritual keluarganya untuk membakar dupa setiap hari di sebuah altar yang misterius atau nyawanya akan terancam.
Kehadiran mereka dan tim foto pre-wedding di rumah itu membuat arwah leluhur Salim yang meninggal di masa pendudukan Jepang muncul dan meneror mereka. Tasya tergerak untuk menguak misteri masa lalu dari keluarga Salim untuk bisa menenangkan arwah tersebut, sekaligus membebaskan calon suaminya dari kewajibannya agar mereka bisa pergi dari rumah itu.
2. Ceritakan budaya Tionghoa dan tradisi pernikahan arwah
Berbeda dari film-film horor yang biasa tayang, film ini mengangkat budaya Tionghoa, salah satu etnis yang cukup banyak di Indonesia namun kurang tersorot. Khususnya, film ini memadukan unsur horor dan kebudayaan serta tradisi pernikahan, yaitu pernikahan arwah.
“Dengan pendekatan terhadap budaya dan tradisi Tionghoa di Indonesia yang tidak banyak diangkat ke layar lebar, kami berharap film ini dapat memberikan pengalaman horor yang baru dan berkesan bagi penontonnya.” kata Paul Agusta selaku sutradara.
Pernikahan arwah (冥婚 Mínghūn) dalam masyarakat Tiongkok merupakan sebuah tradisi. Mempelai dari prosesi pernikahan ini adalah orang yang sama-sama sudah meninggal atau orang yang sudah meninggal menikah dengan orang yang masih hidup.
Dalam konsep kehidupan masyarakat Tiongkok, Yin dan Yang sangat berkaitan erat dengan kehidupan manusia. Setiap orang memiliki jiwa yang baik dan buruk, jiwa-jiwa tersebut setelah meninggal memiliki kebutuhan yang sama dengan manusia yang masih hidup, maka keluarga yang masih hidup akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan leluhur atau kerabat yang meninggal terdahulu. Salah satunya adalah dengan melaksanakan pernikahan arwah.
Pernikahan tradisional menjadi cara untuk memastikan bahwa orang yang sudah meninggal memiliki pasangan di akhirat. Kepercayaan tradisional Tiongkok menyebut tradisi ini dapat membantu memulihkan keseimbangan antara dua keluarga yang kehilangan seorang anak.
Banyak orang juga percaya bahwa jika mereka tidak melakukan upacara pernikahan arwah untuk anggota keluarga yang telah meninggal, maka dapat membawa nasib buruk. Masih banyak masyarakat Tiongkok yang masih melakukan tradisi ini, walau banyak juga yang mulai meninggalkannya.
3. Kisah pasangan beda ras
Selain sisi horor, film yang ditulis oleh Aldo Swastia bersama Ario Sasongko ini juga menggambarkan kisah cinta pasangan beda ras. Kisahnya mengikuti seorang laki-laki Tionghoa-Indonesia dan seorang perempuan pribumi yang hendak menikah.
Keduanya pun melakukan pemotretan pre-wedding bersama teman-temannya di rumah leluhur calon mempelai laki-laki. Kehidupan pasangan ini terancam saat mereka bertemu dengan roh leluhur dalam wujud pengantin Tionghoa Indonesia yang menyimpan kisah tragis dari masa lalu.
“Sesuai dengan visi dan misi kami, Entelekey Media Indonesia memproduksi film ini dengan keyakinan kuat terhadap kisah yang diangkat. Kami percaya bahwa latar belakang budaya dan sejarah yang melebur secara alami dalam cerita dapat menciptakan pengalaman yang otentik tanpa terasa dipaksakan. Dengan sentuhan khas Paul Agusta dan kolaborasi erat dengan Relate Films, kami yakin film ini akan cukup berkesan bagi penonton," tutur Aldo Swatia, penulis sekaligus Chief Creative Officer (CCO) Entelekey Media Indonesia.
4. Cukup related dengan Morgan Oey
Merupakan peranakan Tionghoa, Morgan mengaku antusias untuk bergabung di film tersebut. Selain related dengan latar belakangnya, menurut aktor 34 tahun itu karakter yang ia perankan juga sangat menarik.
“Aku sangat antusias terlibat dalam film ini. Selain latar belakang tradisi Tionghoa yang diangkat dalam cerita ini, karakter yang saya perankan juga sangat menarik,” tambah Morgan.
5. Akan tayang tahun depan
Film Pernikahan Arwah atau yang dalam bahasa Inggris The Butterfly House akan dibintangi oleh Morgan Oey dan Zulfa Maharani sebagai pemeran utama. Jourdy Pranata, Brigitta Cynthia, Puty Sjahrul, Ama Gerald, Alam Jaelani, Verdi Solaiman, dan Bonita juga akan turut berperan untuk meramaikan cerita. Baru mulai syuting pada Agustus 2024 ini, Pernikahan Arwah rencananya akan tayang di bioskop pada tahun depan 2025.
Itulah fakta dan sinopsis film Pernikahan Arwah yang akan tayang tahun depan. Siapa yang penasaran?