Sebagian orang menginginkan tubuh yang ideal, wajah yang rupawan dan pekerjaan yang mapan. Tampil menawan seperti model, aktor atau aktris dan orang-orang yang memikat secara fisik dipercaya memudahkan mereka dalam menemukan seseorang, atau dengan kata lain, menemukan cinta. Kalau mudah bertemu seseorang mungkin iya, tapi apakah mudah juga dalam menjalin hubungan?
Melansir dari Brightside, mereka yang memiliki paras menawan dan tubuh yang ideal seperti aktor Hollywood atau model iklan parfum desainer terkenal belum tentu bisa menjalin hubungan yang baik, apalagi hingga bertahan lama. Pernyataan ini berdasarkan pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Jurusan Psikologi Universitas Harvard pada tahun 2017 lalu. Nyatanya, meskipun seseorang tersebut menarik, itu bukanlah jaminan bahwa dia bisa menjalin hubungan seindah penampilannya.
Alasannya cukup sederhana. Karena mereka memiliki penampilan yang menarik dan otomatis menarik perhatian banyak lawan jenis, maka mereka akan memilih salah satu yang menurutnya sesuai dengan kriterianya. Namun kriteria ini bukan menjadi hal yang solid. Sang artis/model bisa berpindah ke lain hati dengan mudah karena begitu banyak alternatif yang ada. Mungkin laki-laki yang dipacarinya sekarang cukup menarik, tapi ada laki-laki lain yang tengah mendekatinya dan memiliki kualitas yang lebih baik. Entah itu lebih kaya, lebih tampan atau lebih seksi.
Ketika seseorang dihadapkan pada banyak pilihan inilah, ia kurang terlatih untuk menghadapi masalah atau tantangan yang ada dalam hubungan. Dia lebih suka ‘lari’ atau pindah ke lain hati ketimbang bertahan dan mencoba menyelesaikan masalah dalam hubungannya tersebut. Penelitian tersebut juga menyebutkan bahwa orang-orang yang memiliki penampilan super menarik kurang bisa menjaga pandangannya dari lawan jenis lain.
Mereka juga dinilai kurang berupaya untuk memandang orang lain sebagai sosok yang kurang menarik dari pasangannya demi menjaga keutuhan hubungan. Alhasil, mereka merasa kurang puas dengan hubungannya yang sekarang dan merasa kepuasan tersebut akan terpenuhi jika ia bersama yang lain. Pemikiran tersebut akan terus berlanjut selama masih banyak alternatif yang ia miliki. Hmm.. apakah ini bisa jadi alasan kenapa sebagian laki-laki tampan itu playboy?
Namun penelitian ini juga nggak menyimpulkan bahwa orang yang memiliki penampilan menarik akan sulit setia. Bukan berarti pula bahwa pasangan yang berhasil bertahan dalam hubungannya nggak memiliki penampilan yang menarik. Itu semua kembali pada usaha keduanya dalam mempertahankan sebuah ikatan cinta mereka ya, Bela. Lagipula, perceraian mereka nggak melulu terjadi karena banyaknya alternatif, tapi dari faktor lain yang nggak kita tahu. Kalau kamu gimana nih, setuju nggak dengan penelitian tersebut?