Menjalani kehidupan pernikahan tentu bukanlah perkara yang mudah. Terdapat berbagai tantangan yang harus dihadapi dan membutuhkan usaha dari kedua pasangan. Saat usaha tersebut membuah hasil berupa kehidupan pernikahan yang berjalan bahagia, tentu ini terasa sangat indah dan menggembirakan.
Seorang psikoterapis keluarga dan hubungan bernama Dr. Fran Walfish mengungkapkan bahwa ukuran terbesar yang umum dimiliki oleh semua pasangan dalam kehidupan pernikahan yang sukses dan langgeng adalah keduanya bersedia untuk berkomitmen tetap bersama apa pun yang terjadi.
Para pasangan tersebut, kemungkinan memiliki berbagai hal yang didiskusikan secara terbuka sebelum mereka menikah. Selain itu, mereka juga setuju untuk bertahan dan tetap dalam pernikahan, terlepas dari konflik, tantangan, atau masalah yang mungkin akan muncul.
Tahukah kamu, ada beberapa sifat yang akan tampak muncul dan selalu dimiliki oleh sebagian besar laki-laki dalam hubungan pernikahan bahagia yang dijalaninya. Laki-laki yang menikmati kehidupan pernikahan yang bahagia dengan pasangannya tentu memiliki kualitas berbeda. Lalu, apa sajakah ciri yang dimiliki oleh laki-laki dengan pernikahan yang bahagia? Simak selengkapnya berikut ini.
1. Dia merasa sadar diri
Kemampuan untuk memahami dan menerima diri sendiri sangat penting dalam sebuah kehidupan pernikahan. Pertama, saat seseorang dapat dengan jelas memahami dan mengekspresikan pikiran, perasaan, dan impuls bawaan dalam dirinya, ia dapat lebih mudah menerima pasangannya.
Di sisi lain, ia juga memiliki kesadaran yang baik mengenai kecenderungan dirinya yang bersifat defensif dan dia tidak akan cepat menyalahkan orang lain atas kebiasaannya itu. Dr. Fran Walfish menyampaikan bahwa dengan pernikahan, setiap laki-laki harus dilatih dengan baik dalam evaluasi diri dan introspeksi yang jujur dan terbuka.
Laki-laki tersebut harus merasa nyaman dalam memeriksa perasaannya agar tidak otomatis mengulangi kesalahan masa lalunya. Kesadaran diri itu menenangkan dan menuntunnya pada keadaan pikiran yang tenang.
2. Dapat berkomunikasi dengan baik
Komunikasi yang baik dapat meliputi berbagai hal, termasuk di dalamnya membicarakan topik mengenai perasaan. Ketika ada ketidaksepakatan dan suatu masalah meningkat, kebanyakan orang kesulitan untuk mendengarkan tanpa menyela, menghakimi, menyalahkan, atau menutup diri.
Bergulat dengan konflik dan bertahan sambil berjuang untuk menyelesaikan masalah dengan pasangan kamu adalah hal-hal yang memisahkan kesuksesan dari kegagalan dalam hubungan. Dengan kata lain, berbicara adalah perekat yang dapat menyatukan hubungan dengan orang lain, dalam hal ini khususnya adalah pasanganmu.
3. Dia memahami pasangannya
Laki-laki yang berada dalam kehidupan pernikahan yang sukses membutuhkan waktu untuk belajar dan memahami bagaimana perasaan dan reaksi istrinya dan melihat dunia yang dimiliki istrinya. Ia mengetahui apa yang membuat istrinya kesal dan apa yang membuatnya bahagia. Laki-laki tersebut membuat kesalahan dan belajar darinya.
4. Tidak tenggelam dalam kekecewaan
Bagaimana seorang laki-laki menangani ledakan emosi atau masalah yang sedang dihadapi merupakan sebuah hal yang sangat penting dalam menjalani jalan panjang kehidupan pernikahan. Laki-laki yang berada dalam hubungan pernikahan yang paling sukses tahu bagaimana untuk bangkit kembali setelah pukulan masalah menghadang dan tidak tenggelam dalam kekecewaan dirinya sendiri.
Dr. Fran Walfish menyebutkan bahwa melalui pernikahan, setiap laki-laki harus mengetahui bahwa mereka tidak dapat melindungi diri sendiri atau mencegah kekecewaan datang dalam hidup. Hal yang terbaik yang bisa dilakukan adalah melengkapi diri dengan keterampilan mengatasi dan menghadapi kekecewan yang tak terelakan, tanpa gejolak emosi yang membara atau marah besar, ataupun jatuh ke dalam lubang depresi.
5. Mengetahui tubuh perempuan
Dr. Fran Walsifh menyampaikan bahwa suami yang baik adalah seseorang yang mengetahui apa yang enak atau tidak enak untuk dilakukan pada tubuh istrinya. Suami yang baik tidak meraba-raba dengan canggung dan memberikan tekanan di mana ia tahu bahwa tekanan itu tidak dinikmati oleh istrinya.
Ia telah belajar bagaimana menyenangkan istri dan memahami keinginannya. Setiap perempuan tentu berbeda dan memiliki preferensi yang berbeda, oleh karenanya di sinilah keterampilan komunikasi yang baik diperlukan.