Pernikahan selalu identik dengan biaya yang mahal, terutama untuk resepsinya. Dari mulai biaya gedung, katering, sampai gaun pernikahan dan makeup untuk pengantin dan keluarganya membutuhkan biaya yang tak sedikit. Itu pun belum termasuk hal-hal kecil seperti souvenir, undangan, dekorasi, dan lain-lain.
Padahal resepsi sebenarnya tidak harus semewah itu, lho, ini alasannya.
1. Suasana lebih intim
Saat hadir di resepsi pernikahan, coba lihat, siapa yang lebih banyak datang? Teman kita atau undangan orang tua? Pasti lebih banyak yang menjawab pilihan kedua.
Resepsi bukan sekadar selebrasi biasa, tapi umumnya dianggap sebagai ajang untuk timbal balik pemberian sumbangan. Tak jarang pula, resepsi pernikahan sering juga dijadikan ajang gengsi-gengsian.
Padahal sejatinya resepsi harus menjadi ungkapan rasa syukur, menjadi momen untuk bertegur sapa, sembari meminta doa pada orang terdekat. Kalau mewah tapi tidak intim, buat apa?
2. Ingat, biaya hidup mahal
Ingat, setelah menikah kita masih harus melanjutkan hidup. Jangan sampai bela-belain utang sana-sini demi menyelenggarakan resepsi yang mewah. Utang itu akan sangat memberatkan, karena uang sumbangan belum tentu bisa menutupnya.
Lebih baik menikah seadanya, tapi uang mula beli rumah sudah ada, kendaraan tersedia, tabungan masa depan pun nyata adanya.
3. Bisa lebih santai
Resepsi mewah dengan tamu undangan berlimpah hanya akan menyisakan rasa lelah. Percayalah, kita akan sangat capek sampai tidak bisa menikmati malam pertama kalau resepsinya diadakan pada hari yang sama dengan akad.
Beda kalau pernikahannya sederhana dan intim, kita justru lebih santai dan bahagia karena bisa menghabiskan waktu dengan orang-orang terdekat di hari bahagia.
Ingat resepsi itu bukan reuni, jadi nggak semua orang yang kamu tahu namanya harus diundang. Pernikahan juga bukan konser artis yang harus mewah dari segala sisi. Selain itu, pastikan kamu dan pasangan menggelar resepsi sesuai kemampuan.