Tampaknya, pandangan seseorang terhadap sebuah hubungan romantis mulai berubah seiring berjalannya waktu. Pernikahan atau pacaran bukan lagi sesuatu spesial yang harus dilakukan oleh setiap orang.
Tentu ini menjadi bukti bahwa kebutuhan akan suatu hubungan mengalami perubahan setiap tahunnya. Tak lagi hanya sekadar menemukan kekasih, beberapa gaya hubungan di bawah ini akan menjadi tren dan banyak dilakukan di masa kini hingga mendatang. Apa saja itu? Lengkapnya di bawah ini.
1. Jadi sosok pemilih
Kualitas menjadi hal terpenting untuk semua hubungan saat ini. Masa lalu yang tidak menyenangkan akan diubah menjadi sebuah pelajaran agar menemukan seseorang yang bisa diajak untuk bekerja sama dalam hubungan. Sebab, sebagian besar perempuan kini tak lagi hanya menginginkan romansa, tetapi juga pasangan yang bisa mendukungnya mengejar cita-cita.
2. Mandiri adalah hal utama
Sadar atau tidak, sekarang ini sebagian besar orang tak lagi hidup untuk kebutuhan orang lain. Mereka akan memprioritaskan kebutuhan dirinya sendiri dan hidup untuk diri sendiri.
Bahkan, menurut survei yang dilansir dari Your Tango, 40% dari mereka yang hidup mandiri, menghindar untuk memiliki pasangan agar tetap fokus mempertahankan kemandiriannya.
3. Konsultasi hubungan menjadi lumrah
Saat hubunganmu mulai berubah menjadi sesuatu yang toxic, maka sudah saatnya kamu dan pasangan melakukan konsultasi kepada ahli. Sebelumnya, menemui seorang konselor sangat dianggap tabu karena beranggapan bahwa masalah tersebut tidaklah sebesar yang dibayangkan. Akan tetapi, kesadaran bahwa hubungan toxic dapat mengganggu kehidupanmu, mendorong kalian untuk membiasakan berbagi cerita dan mencari bantuan lewat konselor hubungan.
4. Hidup terpisah lebih diinginkan
Memilih untuk hidup bersama dengan kekasih sudah mulai terlupakan. Kenyataannya, kini 60% orang akan memilih untuk hidup terpisah. Alasannya, tentu saja karena mereka ingin mempertahankan kemandirian dan kebebasan.
5. Single bukan lagi hal klise di segala kelompok usia
Dulu, usia 20-30an menjadi masa-masa di mana kamu diminta untuk memiliki pasangan. Namun, hal tersebut mulai tergeser di beberapa tahun belakangan ini. Banyak yang sudah memahami bahwa sejatinya pasangan bukanlah persoalan siapa yang lebih cepat mendapatkannya. Alhasil, beberapa orang yang menginjak usia dewasa awal tak lagi mempermasalahkan apakah mereka sudah mempunyai pasangan atau belum.
Lebih menariknya lagi, kesadaran akan ketidakwajiban untuk memiliki pasangan ini terus menggema di berbagai sektor usia. Jadi, single bukan lagi hal klise karena dianggap dirimu tidak ‘laku’.
6. Kencan online kembali marak
Masa pandemi rupanya membangun kebiasaan baru di lingkungan kita. Orang-orang menjadi terbiasa dengan keadaan serba virtual dalam melakukan sesuatu, termasuk berkenalan dengan seseorang.
Ada banyak kelebihan kencan online yang tak bisa diremehkan. Mulai dari tak harus langsung bertemu sebelum mengenal lebih lanjut, hingga memudahkanmu untuk bertemu dengan seseorang dari daerah mana pun.
7. Monogami semakin populer
Semakin banyak kasus perselingkuhan, membuat seseorang semakin menginginkan untuk bisa menjadi satu-satunya pasangan di hidup kekasihnya. Sayangnya, keinginan tersebut tampak berbanding terbalik dengan hasil survei yang ada. Meski ada banyak orang yang ingin menjadi ‘satu-satunya’, tetapi hanya 45% yang meyakini bahwa seseorang bisa hidup hanya dengan satu pasangan.
Hasil ini tentu berkaitan dengan banyaknya angka single saat ini. Mereka beranggapan lebih baik tidak dengan siapa pun jika tidak bisa menjadi satu-satunya.
Dari semua tren hubungan yang akan marak di tahun ini dan ke depannya, apakah kamu menyetujui dan mengikutinya, Bela?