Penerimaan adalah bagian penting dari setiap hubungan. Pasalnya, menahan rasa sakit akan menyebabkan lebih banyak masalah di kemudian hari. Namun terkadang, menerima permintaan maaf lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Hal ini terjadi karena sebagian orang sering membutuhkan waktu yang lama untuk menerima dan memaafkan. Bahkan, tak jarang beberapa dari mereka memaafkan hanya untuk menyelesaikan masalah.
Lantas, bagaimana cara untuk mengetahui apakah pasangan kita sudah benar-benar memaafkan? Apakah ada tanda-tanda perilaku yang terlihat? Dilansir dari Best Life, terdapat beberapa tanda atau perilaku jika pasangan belum benar-benar memaafkan. Apa saja? Simak informasi selengkapnya berikut ini.
1. Terus mengungkit masa lalu
Berbicara tentang saat-saat menyakitkan memang dapat membantu orang sembuh secara tidak langsung. Tetapi, jika pasanganmu terus-menerus mengungkit masa lalu, itu mungkin tanda jika dia belum benar-benar memaafkan kesalahanmu. Hari itu juga dapat menjadi tanda jika kesalahan sebelumnya masih menghantuinya dan membuatnya sulit untuk memaafkan.
Sebagian besar orang akan menahan amarah dan luka dari masa lalu yang mencegah mereka untuk bergerak maju. Namun, itu bukan berarti jika dia tidak mampu untuk memaafkanmu. Dia mungkin hanya membutuhkan lebih banyak waktu untuk berkomunikasi dan menerima kesalahan yang telah lalu.
2. Bertindak dengan cara pasitf-agresif
Tanda lain jika pasangan belum benar-benar memaafkan adalah perilakunya yang berubah menjadi pasif-agresif. Perilaku pasif-agresif adalah perilaku yang tampaknya tidak berbahaya atau netral, tetapi secara tidak langsung menunjukkan motif agresif yang tidak disadari. Perilaku ini umumnya dilakukan dengan lebih banyak komentar sinis daripada biasanya. Bisa juga terlalu kritis terhadapmu dengan cara yang tidak biasa.
Perilaku ini akan menyembunyikan perasaan seseorang yang sebenarnya. Dia mungkin secara lisan mengatakan sudah memaafkan, tetapi perilaku ini dengan mudah membuktikan hal yang sebaliknya. Salah satu contoh perilaku ini adalah kamu mendapati dirimu dihina di depan orang lain, namun disamarkan sebagai bahan lelucon.
3. Menampilkan perilaku defensif
Penting untuk berhati-hati terhadap sifat defensif yang dilakukan oleh pasangan, terutama jika kamu khawatir mereka telah berbohong soal memaafkan kesalahan. Pasalnya, secara tidak sadar pasangan akan menjadi defensif jika kamu memberi tahu si dia bila kamu tidak yakin dia telah memaafkan.
Sikap defensif ini juga dapat dilihat dari pertengkaran mendatang. Pasanganmu mungkin akan memanfaatkan konflik di masa lalu untuk mempertahankan perilakunya yang dingin dan defensif saat masalah baru muncul. Hal inilah yang kemudian membuat setiap argumen atau pertengkaran baru justru membawa masalah lama.
4. Bersikap dingin
Mungkin pasanganmu bisa melewatkan sikap defensif dan langsung kembali ke sifat aslinya yang periang. Tetapi sebenarnya, itu adalah sikap yang dingin dan pendiam. Alhasil, Dia pura-pura terlihat seperti biasa padahal belum benar-benar memaafkan. Di sisi lain, dia juga menjadi acuh tak acuh terhadapmu.
Jika ada kesulitan berkomunikasi dalam hubungan, bisa dikatakan mereka memaafkan hanya untuk melanjutkan hubungan tanpa pertengkaran. Tapi jika hal-hal ini tidak didiskusikan dengan cara yang baik, maka bukan tidak mungkin akan membuat perasaan satu sama lain menjadi marah dan kesal.
5. Menghindari keintiman
Pasanganmu mungkin bisa saja berusaha untuk tetap terlihat ramah. Tetapi, dia akan mulai memperhatikan sifatnya yang lebih dingin saat berada di dekatmu. Menghindari keintiman, emosional atau fisik, bisa menjadi tanda jika pasangan belum benar-benar memaafkan. Pasalnya, keintiman membutuhkan kepercayaan dan tidak mungkin diberikan kepada seseorang yang telah menyakiti perasaannya.
Nah, itu dia 5 tanda pasangan belum benar-benar memaafkan. Perhatikan tanda-tandanya, ya!