Nama Aruma semakin bersinar sebagai salah satu pendatang baru di belantika musik Indonesia. Setelah lagunya yang berjudul “Muak” mulai populer, penyanyi kelahiran 2003 ini juga semakin dikenal.
Lagu perdananya di bawah bendera label Sony Music Entertainment Indonesia sudah diputar lebih dari 168 juta kali di Spotify dan video musiknya pun sudah ditonton 18 juta kali di YouTube. Karena prestasinya tersebut, gadis bernama lengkap Nidewi Aruman ini mendapatkan double platinum dan juga meraih penghargaan “Penyanyi Pendatang Baru Terbaik Terbaik” dalam Anugerah Musik Indonesia (AMI) 2023.
Kini, di tahun 2024, Aruma meluncurkan EP pertamanya dengan judul Bertumbuh. Dalam bincang-bincang eksklusif bersama Popbela di IDN Media HQ, Aruma membagikan proses pembuatan EP tersebut sampai curhat tentang kisah cintanya yang juga tertuang di salah satu lagunya.
1. EP Bertumbuh sebagai proses ‘bertumbuh' Aruma di dunia musik
Sukses dengan single-nya, Aruma mulai berpikir untuk membuat sebuah album. Bersama label musiknya, akhirnya ia memilih untuk membuat EP sebagai tahap awal dirinya melangkah di dunia musik Indonesia.
“Oke, jadi pertama kan emang single-single dulu, ya, awalnya. Terus kepikiran kalau bikin album aja gimana biar banyak anaknya, gitu kan, tapi mungkin dari aku dan tim Sony Music memutuskan untuk jadinya mini album aja, nggak album yang dengan banyak lagunya karena aku juga merasa mungkin aku butuh proses, langkah demi langkah gitu untuk mencapai album yang besar karena mungkin dari ikut konsep pertubuhan juga aku ingin pelan-pelan untuk sampai bermekaran,” kata Aruma.
2. Terinspirasi dari bunga
Ia memilih judul Bertumbuh karena baginya itu sebuah ungkapan yang sangat personal dan terinspirasi dari proses bertumbuhnya sebuah bunga. EP tersebut menjadi gambaran kisahnya sendiri yang bertumbuh di dunia musik.
“Mulai dari bibit kecil hingga besar dan berharap bisa mekar dengan baik jika kita terus merawatnya. Begitu juga yang aku rasakan untuk EP pertamaku ini. Apa yang sudah aku capai hingga sekarang merupakan proses aku bertumbuh, mulai dari bergabung dengan label, merilis single perdana, belajar banyak hal di dunia musik, hingga pada akhirnya merilis EP ini,” ungkapnya.
Mahasiswi Institut Teknologi Bandung (ITB) ini juga sangat menyukai bunga, sehingga dalam mempersiapkan albumnya, Aruma bersama tim ikut dalam meriset proses bertumbuh atau mekarnya bunga itu sendiri. Baginya, bunga dan dirinya punya kesamaan, yaitu sama-sama bertumbuh
“Sebenarnya inspirasinya dari kisah aku sendiri. Maksudnya kisah aku bertumbuh gitu di dunia musik. Especially, karena aku benar-benar baru banget kan di bidang ini, meskipun aku emang dari SD, tuh, udah main piano. Main gitar dari SMA, nge-band juga. Cuma aku merasa aku butuh serius disini dan aku merasa aku punya feel yang nyaman waktu aku masuk Sony Music.
Saat di Sony Music itu tuh, awal aku benar-benar merasakan dunia profesional dalam musik. Jadi, aku merasa berkembang dan bertumbuh di sini. Dan, iya, korelasinya sama bunga, karena aku suka banget sama bunga.
Aku cari keywords apa saja yang nyambung sama bunga, misalkan kayak mekar, terus bibit dan lain-lain yang mungkin dari pendengar aku juga tau aku pasti memberikan kata-kata yang misalnya bermekaran, bertumbuhan, berbunga. Apa korelasinya bunga sama diri aku sendiri? Kita sama kayak bunga, manusia itu bertumbuh!” jelasnya.
Ia ingin semua pendengar yang mendengarkan mini albumnya ini juga bisa related dan sama-sama bertumbuh dengannya. Ia berharap lagu-lagunya bisa menjadi core memory untuk orang-orang yang bisa dikenang saat diputar kembali.
3. Kisah cinta Aruma, “Tunggulah Sebentar” jadi lagu paling istimewa
Saat ditanya tentang lagu yang paling emosional dan istimewa dari 5 lagu yang ada di EP-nya, Aruma memilih lagu “Tunggulah Sebentar”. Ternyata itu merupakan kisah cinta Aruma sendiri, Bela. Lagunya tentang hubungan jarak jauh yang bisa disampaikan untuk kekasih, keluarga, atau pun teman.
Aruma menulisnya saat ia harus ditinggal kekasih. Sayangnya, karena semakin renggang jarak di antara mereka, keduanya harus putus. Namun, tetap masih berhubungan baik.
“Iya kisah nyata dan kebetulan dulu aku tulis. Lagunya tentang LDR, jauh dari orang yang disayang, tapi aku bikin POV (point of view) lagunya itu dari si orang yang kita tunggu.
Jadi aku lagi LDR dulu sama mantanku terus aku tulis lagu ini, POV-nya dia bukan aku. Dari liriknya tuh, ‘Aku pergi sebentar, jaga dirimu sayang’. Dia yang lagi pergi terus aku buat hasilnya seperti ini, ‘Ini lagu aku buat tentang kisah kita’, tapi dia nggak pulang-pulang dan akhirnya putus,” cerita Aruma.
Baginya ini sangat berkesan karena ia tulis sendiri sehingga ia benar-benar lagu tersebut sepenuhnya dibanding lagu lain di dalam EP tersebut. Ia berharap lagu tersebut akan sepopuler lagunya yang sebelumnya.
4. Didukung hingga dipromosikan langsung oleh orangtua
Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Bakat seni Aruma ternyata mengalir dari orangtuanya. Sang ayah diketahui merupakan seorang desainer, namun dekat juga dengan seni musik dan jago bermain gitar. Ayahnyalah yang mengenalkan Aruma dengan musik.
Ayahnya yang memberikan dukungan materi dan sarana untuk Aruma mengejar mimpinya. Sejak kecil ia sudah les bernyanyi dan bermain piano. Kedua orangtuanya memberikan dukungan penuh untuk Aruma berkembang dan bereksplorasi, serta tak pernah melarang.
Baginya, ibunya adalah penggemar nomor satunya dan sudah seperti bagian dari tim marketing. Ibunya tak pernah absen untuk melihat video klip dan mendengarkan lagu Aruma, bahkan membagikannya ke media sosial. Sang ibunda juga selalu membanggakan Aruma.
“Dia tuh tiada hari tanpa nggak melihat, misalnya music video aku, lagu aku tuh didengar setiap hari. Jadi, aku benar-benar seneng banget sih. Mereka benar-benar memeluk aku,” katanya dengan penuh senyum.
Di awal karier, ibu Aruma yang paling sering menemaninya ke mana pun untuk membuat Aruma merasa nyaman. Dalam bermusik, ayahnya mengambil peran membantunya untuk membuat lagu, sementara sang ibu memilih konsep atau tema lagunya.
“Oke, peran orangtua. Kalau dari papa aku sih, dia mungkin lebih ke membantu aku buat nge-compose nada-nada yang bisa aku pakai. Misalkan, karena cerita dari lagu yang sedih, dia menawarkan, mungkin nada ini oke.
Terus kalau dari mama aku sendiri lebih ke emotional support aja, karena memang dia bukan musik, maksudnya dia cuma pendengar, jadi dia lebih ke mungkin membantu menyarankan tema lagunya, ‘Duh bukan kamu pernah cerita kamu gini, coba tuh ceritain tuh di lagu kamu’ gitu. Karena dia pendengar buat aku jadi dia kadang-kadang sudah kasih inspirasi tema-tema lagu buat aku,” ungkapnya.
5. Kolaborasi, Aruma belajar banyak hal dari Raim Laode
Di EP terbarunya ini, Aruma juga berkolaborasi dengan penyanyi Raim Laode. Lagu tersebut berjudul “Ekspetasi”. Menurutnya, lagu ini menjadi lagu yang prosesnya cukup lama. Hal ini karena selain kolaborasi, mereka juga butuh waktu untuk mengeksplor lebih dalam tentang pendapat dua insan dalam menjadi sebuah hubungan.
“Lagunya sendiri memang menceritakan tentang pendapat dua insan, dari pandangan laki-laki dan perempuan, itu kan beda, jadi benar-benar harus cari tahu dulu sebenarnya apa isi hati perempuan, apa isi hati laki-laki,” ujar Aruma.
Dara kelahiran 3 September 2003 ini belajar banyak hal dari Raim Laode, mulai dari bermusik sampai tentang hubungan. Walau perbedaan usia mereka cukup jauh, namun keduanya tetap cocok dan kompak dalam menulis lagu.
Mereka sangat nyaman untuk saling bercerita tentang kisah cintanya sampai saling memahami. Tak heran, kalau “Ekspetasi” sendiri menjadi sebuah lagu yang penuh pelajaran baginya dalam melihat sebuah hubungan dan memahami ekspetasi.
6. Ingin tulis lagu cinta yang romantis dan galau
Saat ditanya tentang lagu ke depan yang dia ingin buat, Aruma mantap mengatakan kalau dirinya lebih suka dan ingin menulis lagu galau. Ia ingin membuat lagu yang agak sedih dan romantis, dibanding yang ceria. Ia juga ingin menulis lagu tentang kesendirian, karena menurutnya suatu saat nanti kita semua akan sendiri dan harus bisa melakukan apa pun sendiri.
“Ke depannya, sih, aku tuh ingin sesekali, mungkin lagunya nggak sedih-sedih, ya. Cuma tetap aku ingin menulis tentang lagu kesendirian. Karena eventually semua orang tuh bakal nggak bergantung sama orang lain dan pasti akan sendiri dan harus bisa melakukan semua sendiri. Kalau lagu cinta aku sebenernya masih tulis-tulis sekarang, meskipun lagu cinta yang aku tulis aku nggak bikin lagunya tuh happy. Jadi lebih ke romantic gitu,” ungkapnya.
Itu dia bincang-bincang bersama Aruma tentang EP terbarunya, Bertumbuh. Kalau kamu suka lagu apa di EP-nya?