Pernah dengar istilah twin flame relationship nggak, Bela? Twin flame relationship ini berbeda dengan istilah soulmate. Soulmate diartikan sebagai pasangan paling cocok/sempurna. Sedangkan istilah twin flame relationship ini lebih seperti kita bertemu dengan refleksi kita saat berkaca. Jika soulmate bisa terbentuk karena bisa saling melengkapi, nah kalau twin flame relationship ini terhubung karena memiliki banyak sekali kesamaan. Dari jenis musik, hobi, kebiasaan, sampai hal yang dibenci dan disukai juga sama. Padahal kalian nggak sedarah kandung. Mengetahui lebih banyak tentang twin flame relationship, ini yang akan kamu rasakan saat bertemu 'kembaran'mu.
1. Ketika bertemu, kamu merasa 'tenggelam' dan melebur dengannya
Tanpa sebab dan alasan yang pasti, kamu dan dia seperti sudah terkoneksi. Kamu bisa merasakan apa yang dia rasakan. Padahal kalian baru pertama kali bertemu tapi rasanya sudah mengenalnya lama sekali. Nggak heran begitu bertemu, banyak sekali obrolan yang kalian perbincangkan dan semuanya nyambung.
2. Dia adalah rumah bagimu, begitu pun sebaliknya
Rumah bisa diartikan tempat kita pulang, tempat ternyaman yang pernah ada, tempat di mana kita bebas mengekspresikan diri kita tanpa takut dinilai atau dilihat oleh dunia luar. Ke mana pun kamu pergi, dia adalah alasanmu untuk selalu kembali.
3. Kalian seperti Yin dan Yang
Dia seperti separuh dirimu. Nggak terpisahkan. Berbeda dengan soulmate terbentuk oleh proses sehingga bisa saling melengkapi. Sedangkan kalian baru bertemu dan alam bawah sadar kalian sudah seperti terkoneksi. Seperti istilah I find me in you.
4. Saat kalian saling bertatapan, kamu merasa seperti melihat keluargamu (saking dekatnya hubungan kalian)
Hal tersebut menandakan bahwa jiwamu terkoneksi dengannya. Jika koneksi saudara bisa terjadi karena memiliki ikatan darah, namun kalian terkoneksi oleh sesuatu yang nggak bisa dijelaskan secara ilmiah. Jika cinta kadang menyakitkan, namun bersamanya, arti cinta itu selalu merupakan anugerah.
5. Dia menunjukkan apa yang paling kamu inginkan sebaik apa yang paling kamu takuti
Dia nggak memaksa dirinya untuk membuatmu nyaman dan jadi bertahan. Ia malah menunjukkan sisi terbaik dari dirimu dan membantumu mengembangkannya. Dia mungkin akan mengkritikmu, tapi nggak memarahimu. Kritikannya berupa masukan yang tentunya akan membuatmu lebih berkembang.