Masjid Istiqlal yang berada di kawasan Taman Wijaya Kusuma, Jakarta Pusat ini, berusia 41 tahun. Masjid yang didapuk sebagai lambang keberagaman tersebut menyimpan beragam sejarah yang sangat menarik, salah satunya adalah menggunakan jasa seorang arsitek yang beragama Kristen Protestan, Frederich Silaban.
Sedikit napak tilas, yuk, sembari mengenali beberapa fakta unik Masjid Istiqlal berikut ini.
1. Istiqlal termasuk 10 masjid terbesar di dunia
Selain menjadi masjid terbesar di Asia Tenggara, Istiqlal masuk dalam jajaran 10 masjid terbesar sedunia, yakni di urutan ke-9. Kapasitasnya bisa menampung hingga 200 ribu jamaah. Adapun posisi pertama diduduki oleh Masjidil Haram di Mekkah dengan kapasitas 1,5 juta jamaah.
2. Istiqlal dibangun di lahan bekas benteng Prins Frederick
Lokasi pembangunan Masjid Istiqlal menuai banyak kontroversi. Ada perbedaan pendapat antara presiden dan wakil presiden pertama Indonesia.
Wakil Presiden RI pertama Mohammad Hatta menunjuk kawasan Moh. Husni Thamrin sebagai lokasi pembangunan. Menurut dia, kawasan itu bisa menghemat biaya pembangunan. Sebab, tidak memerlukan anggaran untuk penggusuran bangunan-bangunan yang ada di atas dan di sekitar lokasi.
Sedangkan, Presiden Soekarno mengusulkan Taman Wilhelmina yang berada tepat di sekitar bangunan pemerintahan dan pusat perdagangan. Di samping itu, menurut Soekarno, masjid harus selalu berdekatan dengan keraton atau alun-alun. Mungkin ini sebabnya, di setiap alun-alun kota selalu ada masjid besar di dekatnya.
Nggak cuma itu saja, dipilihnya Taman Wihelmina diharapkan pula terjadi kerukunan antar umat beragama. Sebab, berdekatan dengan Gereja Katedral yang jadi simbol semangat persaudaraan, persatuan, dan toleransi beragama sesuai Pancasila.
Setelah dilakukan musyawarah, akhirnya Taman Wihelmina dipilih sebagai lokasi pembangunan Masjid Istiqlal. Akhirnya, benteng Belanda Prins Frederick yang dibangun pada 1837 dibongkar untuk pembangunan masjid.
3. Banyak halangan selama proses pembangunan Masjid Istiqlal
Masalah tidak berhenti begitu saja, proses pembangunan masjid ini harus mangkrak cukup lama. Setelah Presiden Soekarno melakukan pemancangan tiang pertama pada 24 Agustus 1961, Masjid Istiqlal baru rampung 17 tahun kemudian.
Lamanya pelaksanaan pembangunan dikarenakan ada banyaknya insiden mencekam di Indonesia. Meskipun sudah merdeka, Indonesia dihadapkan dengan pertikaian antar partai politik hingga peristiwa G30S/PKI. Maka dari itu, pembangunan dihentikan hingga suasana mencekam mereda.
Akhirnya pada 1966, Menteri Agama Muhammad Dahlan kembali memelopori pembangunan masjid. Memakan biaya APBN sebesar Rp7 miliar dan US$12 juta, Masjid Istiqlal baru diresmikan 22 Februari 1978.
4. Istiqlal merupakan salah satu karya terbaik anak pendeta
Seperti yang diharapkan Presiden Soekarno, Masjid Istiqlal memang tepat untuk menggambarkan kerukunan antar umat beragama. Tempat ibadah bagi umat muslim ini merupakan rancangan penganut Kristen Protestan dan anak seorang pendeta asal Bonadolok, Sumatera Utara.
Frederich terpilih sebagai pemenang dari hasil lomba sayembara rancang masjid yang diadakan pada 22 Februari 1955. Bung Karno langsung menjuluki Frederich sebagai "By the Grace of God" karena memenangi sayembara tersebut.
Dengan desain berjudul Ketuhanan, dia mengaku tidak tahu dapat dari mana inspirasi rancangan tersebut. Dia hanya memberikan kaidah-kaidah arsitektur yang sesuai dengan iklim Indonesia dan berdasarkan yang dikehendaki orang Islam terhadap sebuah masjid.
5. Banyak kaidah Islam yang diaplikasikan dalam Masjid Istiqlal
Seperti yang disinggung di atas, konsep pembangunan Masjid Istiqlal ini begitu kaya makna. Berdiri di atas lahan seluas 9,5 hektare, masjid memiliki kubah bergaris tengah 45 meter yang ditopang 12 pilar raksasa dan 5.138 tiang pancang.
Diameter 45 meter merupakan simbol penghormatan dan rasa syukur atas kemerdekaan Indonesia pada 1945. Jumlah pilar tersebut merupakan simbol angka kelahiran nabi Muhammad SAW, yakni 12 Rabiul Awal Tahun Gajah atau 20 April 571 Masehi.
Terdapat air mancur besar melambangkan tauhid yang dibangun di sebelah barat daya. Dilengkapi pula menara setinggi 6.666 sentimeter, sesuai dengan jumlah ayat Alquran.
6. Istiqlal memiliki tujuh pintu yang fungsinya berbeda-beda
Tak kalah spesial, terdapat tujuh pintu utama di Masjid Istiqlal yang penamaannya sesuai Asmaul Husna. Di antaranya Al-Fattah, As-Salam dan Ar-Rozzaq sebagai pintu utama, dan Al-Quddus, Al-Malik, Al-Ghaffar, Ar-Rahman yang memiliki fungsi masing-masing. Tujuh pintu ini melambangkan tujuh lapis langit dalam ajaran Islam dan tujuh hari dalam seminggu.
Al-Fattah (Gerbang Pembuka) merupakan pintu utama yang terletak di sisi timur laut. Pintu yang berhadapan langsung dengan Gereja Katedral ini selalu dibuka untuk masyarakat umum. Ada Al-Malik di sisi barat yang merupakan pintu VVIP yang digunakan untuk tamu penting, seperti presiden, wakil presiden, dan tamu negara yang berkunjung.
7. Masjid Istiqlal memiliki berbagai elemen yang super jumbo
Masjid Istiqlal memiliki teras besar seluas 29,8 ribu meter persegi. Dari teras ini, kamu bisa melihat satu menara tinggi melambangkan Allah yang Maha Esa. Biasanya, teras juga digunakan untuk peragaan latihan manasik haji.
Ada pula bedug raksasa seberat 2,3 ton. Bedug yang terbuat dari kayu meranti ini diambil dari pohon berumur 300 tahun. Bagian depannya berdiameter dua meter dan bagian belakang 1,71 meter.
Nah, itulah sedikit fakta menarik seputar Masjid Istiqlal yang harus kamu tahu. Sudah pernah ke sini berapa kali?
Disclaimer: Artikel ini sudah pernah tayang di laman IDNTimes.com dengan judul "7 Fakta Unik 41 Tahun Masjid Istiqlal, Karya Terbaik Anak Pendeta"