Sebagai gudang ilmu pengetahuan, perpustakaan juga bisa menjadi tempat konteplasi betapa karya seni sangat diagungkan di masa lalu. Hal ini tercermin dari interior dan desain gedung yang penuh dengan detail mahakarya dari hasil adaptasi hingga peleburan budaya.
Seperti halnya sembilan perpustakaan terindah di dunia yang terdapat di berbagai negara. Melansir dari wanderlustmagazine.com, berikut Popbela rangkum pilihan perpustakaan yang akan membuatmu ingin segera bergegas ke sana.
1. Abbey Library of St Gall, St Gallen, Swiss
Terpukau dengan desain langit-langit hingga rak bukunya yang bertingkat? Tidak heran jika Abbey Library of St Gall masuk dalam daftar perpustakaan terindah di dunia. Rak buku dari kayu kenari dan kayu ceri yang dipoles halus, memang memiliki kesan gentlemen’s club. Namun, ketika pandangan ke arah langit-langit dan melihat desain baroque bangunan, secara keseluruhan perpustakaan ini bagaikan karya arsitektur yang berseni.
Koleksi bukunya–yang terbesar di Swiss–juga tak kalah mengesankan. Hanya sebagian kecil dari 170.000 jilidnya yang dipamerkan, dengan harta karun termasuk manuskrip yang berasal dari pertengahan abad kedelapan ketika tempat ini menjadi pusat para biksu mempraktikkan seni mereka di skriptorium. Selain buku dan manuskrip, ada juga mumi Mesir berusia 2.700 tahun yang dibawa ke St. Gallen pada abad ke-19.
2. George Peabody Library, Baltimore, Amerika Serikat
Sepertinya sulit membayangkan ukuran perpustakaan ini hanya dari foto, namun menerka skala orang dengan besarnya gedung, mungkin sudah cukup membuat kamu menganga dengan perpustakaan George Peabody, yang didirikan pada tahun 1866 ini. Tiang-tiang bergaya Yunani-Romawi, menjulang tinggi hingga enam lantai dengan detail daun emas. Jendela atap atrium setinggi 18 meter yang membentang sepanjang bagian dalam, menyinari ruangan lewat sejuknya cahaya matahari.
Inilah sumbangan dari filantropis paling awal di Amerika, George Peabody pada tahun 1878. Ia mengalokasikan kekayaan perbankannya ke bidang seni. Perpustakaan George Peabody adalah perpustakaan yang terhubung dengan Universitas Johns Hopkins, dengan berfokus pada penelitian pada abad ke-19. Dulunya adalah Perpustakaan Institut Musik Peabody di Kota Baltimore, dan terletak di kampus Peabody di West Mount Vernon Place di lingkungan budaya bersejarah Mount Vernon-Belvedere di utara pusat kota Baltimore, Maryland.
Koleksi perpustakaan sendiri berjumlah sekitar 300.000 jilid yang berisi harta karun abad ke-18 dan ke-19, seperti edisi pertama karya Edgar Allan Poe, Nathaniel Hawthorne, dan Herman Melville.
3. Piccolomini Library, Siena, Italia
Perpustakaan terindah di dunia berikutnya terdapat di Italia. Kardinal Francesco Todeschini Piccolomini dan uskup agung Siena, menugaskan pembangunan perpustakaan ini sekitar tahun 1492, di area yang dulunya ditempati oleh rumah pendeta yang sejajar dengan tembok utara dari Katedral Siena.
Pembangunan tersebut bertujuan untuk menghormati kenangan paman dari pihak ibu, Aeneas Silvius Piccolomini (Paus Pius II) dan untuk melestarikan kekayaan koleksi buku dan manuskrip yang dikumpulkan oleh paus humanis tersebut ketika berada di Roma.
Todeschini (yang kemudian bergelar Pius III) mengambil inspirasi dari tradisi Prancis yang memiliki perpustakaan melekat dengan katedral dan dari peresmian Perpustakaan Vatikan oleh Paus Sixtus IV. Sebuah langkah yang mewujudkan cita-cita renaissance untuk menciptakan sebuah institusi yang sekaligus menjadi pusat ilmu pengetahuan dan ekspresi artistik dari “era modern”. Lukisan dinding yang menghiasi perpustakaan dilukis oleh Pinturicchio dan timnya antara tahun 1503 dan 1508. Lukisan tersebut merayakan kehidupan dan karya Pius II dan masa kepausannya.
4. Admont Abbey Library, Austria
Biara Benedictine yang kemudian menjadi museum ini terletak di Admont, sekitar 100 km sebelah timur Salzburg. Museum ini berada di sebuah komplek yang memiliki desain era baroque akhir, dengan memamerkan seni Austria, artefak keagamaan, dan koleksi sejarah alam yang sangat luas. Namun yang kerap menarik perhatian adalah perpustakaan biara terbesar di dunia.
Terdapat tujuh kubah di aula sepanjang 70 meter, dengan lukisan langit yang dilukis pada tahun 1776 oleh Bartolomeo Altomonte—yang saat itu berusia 80 tahun. Marmer digunakan dengan sangat mewah, dan tampaknya setiap detailnya berkilau emas, bahkan rak buku terlihat menggunakan gaya rococo. Pengunjung di siang hari dapat mengikuti tur berpemandu, mengintip di balik pintu rahasia yang ditutupi duri buku tiruan, memandangi 70.000 jilid yang dipajang dan mendengarkan cerita tentang bagaimana semua kemegahan ini hampir hilang dalam kebakaran tahun 1865 yang menghancurkan sebagian besar biara.
5. Wiblingen Abbey Library, Ulm, Jerman
Bagaikan masuk ke dalam istana bergaya rococo, perpustakaan terindah di dunia ini berada di dalam komplek Wibblingen Abbey yang didirikan pada tahun 1093 oleh Counts Hartmann and Otto von Kirchberg. Counts Hartmann kemmudian menawarkan kepada para biksu dari Biara St. Blaise sebuah lahan yang digunakan para biksu untuk mendirikan lembaga berbakti. Pada tahun 1740, kepala biara menginginkan sebuah bangunan yang dapat menginspirasi para biarawannya.
Hasilnya, dibuatlah aula dengan lukisan dinding sepanjang 23 meter yang diperkaya patung-patung dan interior gaya rococo yang membuat mata terpesona. Sebenarnya ada rencana untuk membangun kembali seluruh biara—yang saat itu sangat kaya—dengan gaya Baroque yang megah. Namun niat tersebut surut pada abad ke-18, karena menghadapi perang Napoleon.
6. Strahov Monastery Library, Czechia
Praha menyimpan banyak gedung-gedung peninggalan desain baroque yang indah, salah satunya adalah perpustakaan Strahov Monastery. Biara Strahov adalah rumah bagi perpustakaan biara terbesar di Czechia, Praha. Sangat menjaga keawetannya, sampai-sampai akses dibatasi untuk menjaga kondisi atmosfer yang diperlukan untuk melestarikan lukisan dinding halusnya.
Terang saja, karena asal usul koleksi di Perpustakaan Strahov dimulai pada abad ke-12, ketika biara Premonstratensian didirikan di sana. Perkembangan perpustakaan sempat terhenti beberapa kali selama berabad-abad, apalagi sempat terjadi kebakaran besar pada tahun 1258, kemudian dirusak oleh pejuang Hussite pada abad ke-15.
7. Royal Portuguese Reading Room, Rio de Janeiro, Brasil
Beralih ke Brasil, kota yang kaya akan budaya ini juga memiliki perpustakaan yang bisa membuat para kutu buku betah berlama-lama seharian. Terjemahan harfiah dari nama perpustakaan megah ini adalah The Royal Portuguese Cabinet of Reading. Rasa nostalgia akan pedesaan kuno menyelimuti bangunan ini, fasadnya konon terinspirasi oleh Biara Jerónimos di Lisbon.
Hal ini mungkin tidak mengherankan, karena tempat ini dibangun saat awal kemerdekaan Brasil pada tahun 1837, oleh imigran Portugis yang ingin melestarikan kenangan akan kampung halamannya. Koleksi teks berbahasa Portugis di perpustakaan ini–yang terbesar di luar negara asal–mendekati 400.000 buah, termasuk manuskrip, folio, dan buku.
8. Royal Library of San Lorenzo de El Escorial, Spanyol
Orang Spanyol mempunyai ungkapan, ‘La obra de El Escorial’ (Karya El Escorial), untuk sesuatu yang membutuhkan waktu lama untuk diselesaikan. Tidak mengherankan ketika istana, biara, makam, basilika, dan kompleks universitas di El Escorial–yang ditugaskan oleh Raja Phillip II pada tahun 1563–membutuhkan waktu 21 tahun untuk menyelesaikannya. Pada akhirnya, menjadi bangunan renaissance terbesar di dunia.
Perpustakaan istana yang juga memiliki nama The Escurialense atau The Laurentina yang masuk dalam daftar perpustakaan terindah di dunia ini, selesai dibangun pada tahun 1584. Penuh dengan ragam koleksi, kamu bisa menemukan bola dunia, armillary sphere, ribuan manuskrip tulisan tangan dan sekitar 40.000 buku. Dindingnya dihiasi dengan lukisan megah dan karya lain yang dirancang untuk menginspirasi apresiasi seni.
9. Rampur Raza Library, Uttar Pradesh, India
Sebuah istana memesona dibangun pada awal abad ke-20 di dalam Benteng Rampur, sekitar 180 km sebelah timur Delhi. Di dalamnya, tersimpat koleksi buku perpustakaan yang berusia 250 tahun yang telah dikumpulkan oleh para nawab (penguasa negara) yang terpelajar dari akhir abad ke-18. Bangunan ini selamat dari penjarahan pada masa Raj Inggris, ketika banyak harta karun India dijarah atau disebarkan begitu saja.
Memiliki nama Rāmpur Razā Kitāb Khāna, perpustakaan ini dibangun oleh Nawab Faizullah Khan, yang memerintah Rampur dari tahun 1774 hingga 1794. Ia mendirikan perpustakaan dari koleksi manuskrip kuno pribadinya dan spesimen miniatur kaligrafi Islam pada tahun 1774. Lalu para cendekiawan, penyair, pelukis, ahli kaligrafi hingga musisi, menjadi penerus Nawab untuk menjaga kelestariannya, sehingga perpustakaan berkembang pesat.
Terdapat sekitar 17.000 manuskrip Indo-Islam yang berharga di sini, 60.000 buku cetak, lukisan, dan beragam artefak, semuanya ditemukan di India atau di tempat lain.
Itulah daftar 9 perpustakaan terindah di dunia, yang mengingatkan kita akan pesona seni masa lampau. Perpustakaan mana yang masuk dalam daftar must-visit kamu, Bela?