Tidak sedikit yang merasa keadaan Stasiun Manggarai di rush hour mirip seperti salah satu film zombie asal Korea Selatan yang sempat booming, Train to Busan. Tak mengherankan, di rush hour keadaan stasiun transit ini memang dibanjiri lautan manusia yang tiada habisnya. Apalagi sejak perubahan rute kereta api, keadaan di stasiun ini seperti tak terkendali.
Sebagai stasiun pemberhentian KRL dan kereta menuju bandara, tak mengherankan jika Stasiun Manggarai dicap sebagai stasiun dengan lalu lintas kereta api tersibuk di Indonesia. Diperkirakan, dalam sehari Stasiun Manggarai memiliki 720 perjalanan, baik yang hanya melintas atau berhenti.
Di tahun 2025 mendatang, rencananya Stasiun Manggarai akan menjadi stasiun sentral untuk melayani KRL, kereta bandara, serta kereta api jarak jauh. Mengulik ke belakang, sejak bertahun-tahun yang lalu Stasiun Manggarai telah menjadi saksi bisu ribuan perjalanan serta menyimpan sejarahnya sendiri. Berikut fakta sejarah Stasiun Manggarai yang dilansir dari situs Heritage KAI.
1. Pembangunanya dipimpin oleh arsitek Belanda
Merangkum dari laman KAI Heritage, Stasiun Manggarai mulai dibangun pada tahun 1914 yang dipimpin oleh arsitek Belanda bernama Ir. J. Van Gendt. Empat tahun kemudian, stasiun ini diresmikan, tepatnya pada 1 Mei 1918.
2. Berfungsi sebagai jalur pengiriman
Setelah diresmikan, Stasiun Manggarai berfungsi sebagai pusat pengiriman komoditas pertanian dan perkebunan dari Bogor. Di sisi lain, Stasiun Manggarai juga menjadi lokasi transit angkutan pos untuk telegram dan surat.
3. Sebelumnya dikelola pihak swasta
Berawal dari jalur perlintasan kereta rute Jakarta-Bogor yang dikelola oleh Nedherlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NISM), baru di tahun 1913 Staatssporwegen (SS) yang merupakan perusahaan kereta api negara kala itu, membelinya.
4. Rencana kembali dibangun
Setelah dibeli, SS kemudian melakukan penataan ulang stasiun sentral ini. Pada waktu peresmian Stasiun Manggarai belum selesai dibangun, sebab Ir. J. Van Gendt berencana untuk menggunakan tiang peron berbahan baja. Sayangnya, akibat Perang Dunia I di Eropa, material yang dibutuhkan itu tidak pernah sampai sehingga diganti dengan kayu jati.
5. Bengkel kereta api di Manggarai
Sekitar tahun 1915 dibangunlah sebuah werkplaats atau bengkel kereta api di Manggarai yang dibuka operasionalnya di tahun 1920. Di masa tersebut, Werkplaats Manggarai adalah yang terbesar dan termodern.
6. Pernah di bawah kendali Jepang
Saat Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang, saat itulah Negeri Matahari Terbit itu menduduki Tanah Air. Di bawah kendali Jepang, Werkplaats Manggarai bukan hanya melayani kebutuhan kereta, namun juga kebutuhan tentara. Untuk memenuhi kebutuhan pegawai, Jepang kemudian membuka sekolah sekaligus asrama bernama Shookooin Yoseiko di tahun 1943.
7. Bengkel Manggarai membuat lokomotif
Dipimpin oleh ahli dari Jepang dan sebagian besar pegawai Indonesia, di bawah pengelolahan Jepang bengkel Manggarai berhasil membuat lokomotif. Menggunakan mesin diesel pabrikan Mercedes, lokomotif tersebut kemudian di uji coba jalan dari Manggarai - Tanah Abang lalu Manggarai - Bogor.
8. Saksi bisu sejarah pemindahan ibu kota
Menilik kembali sejarah Indonesia, diketahui jika ibu kota pernah berpindah sementara, dari Jakarta ke Yogyakarta di tahun 1946. Stasiun Manggarai adalah saksi bisu segala persiapan rahasia untuk perjalanan Soekarno dan Mohammad Hatta saat itu.
9. Sang Panglima Besar pernah singgah di sini
Sosok Panglima Besar Jenderal Soedirman pernah singgah di Stasiun Manggarai. Saat itu ia akan menghadiri perundingan gencatan senjata di Jakarta. Tak ayal kedatangannya pun disambut sorak sorai rakyat Indonesia.
10. Stasiun Manggarai melayani kebutuhan transportasi
Bertepatan dengan program elektrifikasi kereta oleh SS akhirnya Stasiun Manggarai mulai melayani kereta angkutan orang di tahun 1952. Saat itu, pemerintah Hindia Belanda masih menerapkan tiket berdasarkan kelas sosial.
11. Ada peron berusia satu abad
Jika kamu sedang berada di Stasiun Manggarai, terlihat jika atap peron jalur satu dan dua masih tertutup genteng bata berwarna oranye kemerahan. Bahkan, peron jalur satu dan dua masih menggunakan tiang kayu jati. Diketahui jika bangunan tersebut telah berusia sekitar 100 tahun.
12. Dijadikan bangunan cagar budaya
Dengan nomor registrasi RNCB.19990112.04.000470 berdasarkan Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor: PM.13/PW.007/MKP/05, Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 011/M/1999 dan Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta No. 475 Tahun 1993, stasiun dengan lalu lintas kereta api tersibuk ini ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya.
Selain menyimpan sejarah, Stasiun Manggarai juga menyimpan kisah mistis. Kereta hantu Manggarai adalah salah satu kisah yang paling terkenal. Konon katanya, kereta hantu Manggarai akan melintas sebelum jam buka. Ciri-cirinya, kereta ini memiliki empat gerbong tanpa penumpang serta masinis dan berjalan dengan keadaan minim cahaya.
Kalau kamu sering atau pernah ke stasiun ini, apa yang paling menarik perhatianmu, Bela?