TikTok sebagai ruang kreatif yang inklusif, terus menjadi platform bagi para kreator. Termasuk, para kreator perempuan untuk saling terhubung, menginspirasi, dan memberikan semangat positif kepada komunitas perempuan di Indonesia dalam berbagai sektor.
TikTok soroti tenaga medis perempuan di Papua
Di antaranya, para kreator perempuan yang berada di bidang kesehatan. Berangkat dari situasi tersebut, dalam rangka memperingati Hari Kartini setiap 21 April, TikTok menyorot dua kreator perempuan, dr.Amira, SpOG dan Wike Afrilia Patungka, pada Jumat (19/04/2024).
TikTok menengok bagaimana upaya keduanya, meningkatkan literasi kesehatan perempuan Indonesia melalui profesi, edukasi, dan advokasi mereka di bidang kesehatan. Dalam diskusi virtual bersama media, kedua kreator ini berbagi pengalaman mereka melayani para perempuan di Papua. Termasuk, mengatasi tantangan kesehatan yang ada di wilayah tersebut.
Edukasi kesehatan melalui platform TikTok
Bila mengetahui sosok dr.Amira, SpOG, dikenal publik sebagai dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi di Fakfak, Papua Barat. Ia aktif membagikan konten edukatif mengenai kesehatan reproduksi, dan kehamilan di TikTok guna memberikan edukasi kepada masyarakat, terutama perempuan, terkait dengan kesehatan seksual.
Menurut dr. Amira, platform digital seperti TikTok membantu tenaga kesehatan seperti dirinya untuk menyampaikan edukasi kesehatan untuk bagi para perempuan di Indonesia.
"Dokter itu punya beberapa tugas, antara lain preventif dan promotif. TikTok memberikan kesempatan besar untuk menjadi wadah bagi tugas tersebut dimana dokter bisa mengamalkan ilmunya lewat TikTok. Banyak pasien di daerah yang mungkin akses internetnya kurang baik, tetapi hal pertama yang mereka coba buka ketika mendapatkan akses tersebut salah satunya adalah TikTok untuk mendapatkan informasi. Hal ini menunjukan bagaimana TikTok telah menjadi platform informasi yang dapat diakses dan mengedukasi banyak masyarakat di Indonesia," pungkas dr. Amira, dalam diskusi virtual bersama media, pada Jumat (19/04/2024).
Buka mata tentang keterbatasan masyarakat di Papua
Di sisi lain, platform TikTok juga dimanfaatkan Wike Afrilia Patungka sebagai seorang bidan asal Sulawesi, yang bertugas di pedalaman Papua sejak 2017. Melalui unggahannya di TikTok, berhasil membuka mata publik tentang keterbatasan masyarakat di TikTok. Wike membagikan kesehariannya sebagai bidan serta cerita kehidupan masyarakat Papua.
Peraih penghargaan 'Changemakers of the Year' ini, memanfaatkan TikTok untuk meningkatkan kesadaran tentang keterbatasan fasilitas infrastruktur kesehatan, khususnya bagi para ibu, yang tinggal di berbagai daerah di pelosok Indonesia.
"Dampak yang saya rasakan saat menggunakan TikTok sangat luar biasa. Selain saya lebih dikenal oleh masyarakat, melalui platform ini, saya berhasil membangkitkan kesadaran dan empati di antara pengguna TikTok lainnya terkait dengan edukasi kesehatan. Lebih lanjut lagi, banyak pihak yang akhirnya memberikan bantuannya untuk menunjang infrastruktur kesehatan agar dapat lebih mudah diakses oleh masyarakat sekitar saya," ucap Wike Afrilia Patungka.
Aksi nyata dari Kartini masa kini
Melalui konten video pendek, kedua tenaga kesehatan yang juga giat berbagi sebagai kreator perempuan ini, terus menunjukkan bagaimana #PerempuanBisa membawa dampak positif bagi sesama lewat aksi kolektif mereka di TikTok.
Bahkan, berkat konten yang kerap dibagikan lewat TikTok, membuat banyak orang mendapat edukasi tentang kesehatan, serta orang lain tergerak dalam membantu masyarakat yang hidup di wilayah Papua.