"Yuk, bangun pagi, jangan lupa olahraga di pagi hari karena udaranya masih segar."
Kalimat tersebut mungkin sering dilontarkan oleh orangtua kita di rumah. Alasannya, supaya kita terbiasa bangun pagi dan berolahraga demi kesehatan tubuh.
Hal tersebut tidak salah, namun faktanya, belakangan udara di Indonesia paling buruk justru terjadi pada pukul 4-8 pagi, lho! Kok, bisa? Apa penyebab dan bagaimana hal tersebut bisa terjadi?
Merangkum dari IDNTimes.com, berikut penjelasannya.
Penelitian terbaru menemukan, kualitas udara memburuk pada pukul 4-8 pagi
Co-Founder dan Chief Growth Officer NAFAS, Piotr Jakubowski mengungkapkan hasil penelitian terbaru yang menunjukan bahwa kualitas udara justru berada di titik terburuknya pada pukul 4-8 pagi.
Temuan ini didapatkan berdasarkan tren 6 juta data yang dikumpulkan oleh perusahaan aplikasi dan jaringan pemantau kualitas udara, NAFAS, setiap bulannya.
"Jadi dari tahun lalu kami monitor, khsususnya bagi orang-orang yang suka olahraga tingkat polusi udara dari jam 4 sampai jam 8 pagi, dan sayangnya itu bisa jauh lebih tinggi dari jam 4 dan jam 5 sore," kata Piotr seperti dikutip dari IDNTimes.com.
Ini alasannya, mengapa polusi udara terburuk berada di pagi hari
Tentu, fakta tersebut membuat kita kaget dan bertanya-tanya. Mengapa kualitas udara terburuk justru terjadi pada pagi hari?
Dalam penjelasannya, Piotr mengatakan bahwa hal ini dikarenakan fenomena meterologi yang terjadi pada malam hari. Saat malam tiba, suhu udara di bumi menjadi lebih dingin. Planetary boundary layer atau lapisan pada atmosfer menjadi lebih kecil dibandingkan sebelumnya. Hal ini membuat polusi udara yang terproduksi di malam hari terjebak di bumi dan membuat kualitas udara memburuk.
"Jadi semua polusi yang diadakan padi malam hari jadi stuck dan dekat sekali sama bumi kita. Kalau ada kejadian kayak gitu, polusi udaranya langsung jadi tinggi," katanya lagi.
Jika begini, apakah kualitas udara di sore hari lebih aman?
Meskipun sudah dipaparkan sebelumnya, bahwa belakangan ini kualitas udara memburuk di pagi hari, bukan berarti kualitas udara di siang dan sore hari menjadi lebih baik. Justru, hal ini menjadi satu peringatan penting agar kita tetap menjaga kesehatan diri.
Tidak ada jaminan apakah kualitas udara akan membaik setelah jam 8 pagi. Sebab, pada kenyataannya, aktivitas manusia justru menjadi lebih sibuk setelah jam 8 pagi dan hal ini tentu memicu terproduksinya polusi lebih banyak.
Maka dari itu, jika ingin berkegiatan di luar rumah, usahakan untuk selalu memantau kondisi udara melalui aplikasi yang kini mudah diunduh di PlayStore maupun AppStore.
Pedoman baru WHO soal polusi udara
Mengutip dari IDNTimes.com, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Rabu (22/9/2021) merilis pedoman baru mengenai tingkat yang dianjurkan aman untuk polusi udara. Dalam pedoman baru tersebut WHO menurunkan tingkat yang dianggap aman untuk polusi udara. Panduan baru ini merupakan pembaruan pertama selama 16 tahun.
Melansir dari Hindustan Times, dalam pedoman barunya WHO menurunkan batas pedoman tahunan untuk polutan partikel kecil berukuran 2,5 mikron dari 10 mikrogram per meter kubik menjadi 5 mikrogram. Pemotongan juga diterapkan pada 2,5 mikron selama 24 jam dari 25 mikrogram per meter kubik menjadi 15 mikrogram.
Pedoman baru WHO menyoroti bahwa dalam beberapa tahun terakhir beberapa penelitian telah menetapkan peningkatan tingkat polusi di suatu wilayah dapat berdampak buruk bagi kesehatan.
Pada riset 2013 oleh Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC), melaporkan bahwa polusi udara di luar ruangan yang bersifat karsinogenik dikaitkan dengan kanker, terutama kanker paru-paru. Laporan itu juga menyoroti kaitan polusi udara luar ruangan dan peningkatan kanker saluran kemih.
Dalam panduan baru ini WHO juga memperketat polutan ozon, nitrogen dioksida, sulfur dioksida, dan karbon monoksida, yang dapat membahayakan tubuh.
Selalu pantau kualitas udara sebelum beraktivitas
Terakhir, supaya kita dapat mencegah penyakit dan hal-hal yang tidak kita inginkan sebagai dampak dari kualitas udara yang buruk, selalu pantau kualitas udara di sekitar kita. Hal ini dapat kita lakukan dengan memasang aplikasi pemantau kualitas udara di ponsel. Dengan cara ini, setidaknya kita dapat melakukan pencegahan dini atau mengurangi kegiatan di luar ruangan saat kondisi udara sedang tidak bersahabat.
Supaya selalu sehat, selain memantau kualitas udara, konsumsi vitamin dan suplemen selalu untuk menjaga daya tahan tubuh.