Saat kamu mengakses Google hari ini, kamu akan menemukan sosok perempuan berseragam dokter yang menggendong anak. Siapakah sosok yang diangkat Google doodle hari ini?
Google doodle sendiri adalah perubahan logo khusus dan sementara di beranda Google, yang dimaksudkan untuk memperingati liburan, acara, prestasi, dan tokoh sejarah terkemuka.
Hari ini Google doodle menampilkan sosok istimewa yang ternyata dari Indonesia, lho, Bela. Ia adalah Marie Thomas, dokter perempuan pertama di Indonesia yang lahir tepat pada hari ini. Bagi kamu yang memang bekerja atau belajar di bidang kedokteran pasti sudah mempelajari dan mengenal sosoknya. Namun bagi yang belum, yuk, kita kenalan dengan perempuan mengagumkan ini!
Dokter dari Minahasa
Marie Thomas lahir pada 17 Februari 1896 di Likupang, Minahasa, Sulawesi Utara. Hari ini merupakan hari ulang tahunnya yang ke 125. Ia wafat pada 10 Oktober 1966 pada umur 70 tahun di Bukit Tinggi, Sumatra Barat. Orangtua Marie Thomas, Adriaan Thomas dan Nicolina Maramis adalah pegawai negeri pada zaman itu. Marie sendiri juga merupakan salah satu anak asuh dari Maria Walanda Maramis, yang adalah pahlawan nasional dari Minahasa.
Satu-satunya calon dokter di kampus STOVIA
Menjadi dokter perempuan pertama di Indonesia, Marie Thomas adalah lulusan sekolah STOVIA pada tahun 1922. Saat itu, ia disinyalir menjadi satu-satunya calon dokter perempuan di STOVIA dan harus bersaing dengan ratusan calon dokter laki-laki. Masuknya Marie sebagai calon dokter perempuan, tak terlepas dari jasa Aletta Jacobs yang mendesak Gubernur-Jenderal A.W.F. Idenburg untuk mengizinkan perempuan mendaftar ke sekolah STOVIA.
Sebelum masuk ke STOVIA, Marie tercatat pada Ensikopedia Umum (1973:1324) yang disusun oleh AG Pringgodigdo dkk, sebagai lulusan Meisjesschool (sekolah gadis) di Yogyakarta pada 1912. Ia juga menjadi dokter spesialis perempuan pertama di bidang obstetri dan ginekologi (ilmu kedokteran yang berfokus pada kehamilan, kelahiran, serta penyakit sistem reproduksi wanita).
Praktek pertamanya menjadi dokter adalah di rumah sakit utama di Batavia yang kini dikenal dengan nama Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo. Ia juga pernah dipindahtugaskan ke Cirebon, Manado, dan Bukittinggi. Di zaman itu, masyarakat lebih percaya melahirkan pada dukun ketimbang dengan dokter atau bidan. Dengan kehadiran Marie, masyarakat khususnya di daerah Cirebon mulai mempercayai dokter dan bidan dalam mengurus kelahiran.
Menikah dan membangun sekolah kebidanan
Marie Thomas menikah dengan Mohammad Joesoef yang juga adalah seorang dokter pada 16 Maret 1929. Mereka pun akhirnya pindah ke Padang, Sumatra Barat. Di sana Marie mengambil jabatan di Layanan Kesehatan Masyarakat. Setelah beberapa tahun, mereka kembali ke Batavia.
Di Batavia, sebagai orang Minahasa, Marie Thomas ikut serta dalam Persatoean-Minahasa yang tersebar di banyak daerah di Indonesia, ketika saat itu Sam Ratulangi adalah salah satu anggotanya. Pada tahun 1950, Marie mendirikan sekolah kebidanan Bukittinggi. Sekolah tersebut menjadi yang pertama di Sumatra dan kedua di Indonesia.
Itulah sosok mengagumkan dari Indonesia, Marie Thomas, dokter perempuan pertama di Indonesia.