Tesla Inc, sebuah perusahaan mobil di Amerika Serikat, mengumumkan bahwa untuk pembelian mobil produksi perusahaan tersebut sudah dapat menggunakan Bitcoin. Hal itu disampaikan langsung oleh sang CEO, Elon Musk melalui cuitan di akun sosial medianya pada 25 Maret lalu.
Mengutip dari laman resmi jual-beli Bitcoin di Indonesia, Bitcoin.co.id, transaksi dengan Bitcoin bisa dilakukan dan dilindungi. Namun sebenarnya apa, sih, Bitcoin itu? Agar makin jelas, yuk, simak penjabarannya berikut ini!
Mata uang digital
Bitcoin adalah salah satu jenis dari Cryptocurrency; mata uang digital atau virtual. Jadi Bitcoin bisa dikatakan sebagai versi digital dari uang tunai. Sama seperti kegunaan uang tunai, pemilik Bitcoin dapat memakai uang digital tersebut untuk bertransaksi baik membeli produk atau jasa.
Bitcoin diciptakan di atas teknologi blockchain, yaitu sistem database berupa rangkaian blok yang berisi informasi digital dengan beberapa karakter. Karakter tersebut diantaranya:
- Data identik disimpan di banyak server atau disebut juga nodes.
- Data tidak dapat diedit atau dihapus.
- Data hanya dapat ditambahkan.
- Blok yang satu terhubung dengan blok sebelum dan sesudahnya secara kriptografik.
Bitcoin pertama kali diciptakan pada tahun 2009 oleh Penemu Satoshi Nakamoto. Namun, nama tersebut ternyata hanya merupakan nama alias dan sampai saat ini belum diketahui identitas asli dari nama tersebut.
Miliki nilai tukar tembus milyaran rupiah
Kini nilai tukar dari satu keping Bitcoin mencapai 916 juta rupiah. Nilai tersebut diprediksi akan semakin menguat. Karena nilainya yang berharga tersebut, Bitcoin harus disimpan dalam dompet yang aman dan efisien. Pastinya bukan seperti dompet biasa kamu di tas, ya. Dompet yang dipakai juga merupakan dompet digital atau dompet aset kripto.
Ada beberapa macam dompet Bitcoin yang bisa kamu pasang di laptop/pc, tablet, maupun smartphone. Layanan transaksi Bitcoin juga sudah bisa kamu lakukan melalui Paypal. Dalam transaksi Bitcoin, alamat Bitcoin menjadi hal wajib dan penting diketahui. alamat tersebut ibarat tanda pengenal sekaligus tempat untuk bisa menerima maupun mengirimkan Bitcoin.
Cara kerjanya
Setiap ‘keping’ Bitcoin adalah file komputer yang disimpan dalam ‘dompet digital’ di smartphone atau komputer. Dompet tersebut nantinya menjadi sarana para pemilik Bitcoin untuk bertransaksi dengan cara mengirimkan (satu atau sebagian) uang digital itu.
Setiap transaksi Bitcoin dicatat dalam daftar publik yang disebut blockchain. Hal itu dilakukan untuk memungkinkan pelacakan riwayat Bitcoin, sehingga mencegah seseorang membelanjakan koin yang tidak mereka miliki, membuat salinan (copy) Bitcoin, atau membatalkan transaksi.
Untuk mendapatkan Bitcoin sendiri ada tiga cara yang bisa kamu lakukan, yakni:
- Membeli Bitcoin menggunakan uang 'nyata'
- Menjual barang dan menerima pembayaran dengan Bitcoin
- Menambang Bitcoin dengan menggunakan komputer
Menambang Bitcoin
‘Menambang’ Bitcoin ibarat menambang emas. Kata tersebut hanyalah berupa gambaran proses komputer untuk mendapatkan Bitcoin. Agar sistem Bitcoin berfungsi, orang-orang dapat memerintahkan komputer mereka untuk memproses transaksi bagi semua orang. Pastinya, komputer harus diatur sedemikian rupa, agar dapat melakukan proses perhitungan yang sangat rumit. Dari situlah, pemilik komputer mendapat imbalan berupa Bitcoin.
Karena prosesnya yang rumit, maka dibutuhkan komputer yang kuat itulah yang disebut sebagai ‘menambang’. Seiring berjalannya waktu, sistem Bitcoin diatur sedemikian rupa dan proses perhitungannya semakin rumit hingga menjadi sangat sulit untuk mendapatkan Bitcoin.
Ketahui tentang cara menambang bitcoin
Hal tersebut dilakukan untuk mencegah terlalu banyaknya Bitcoin yang dihasilkan hingga akhirnya beredar. Jika kamu baru mulai menambang sekarang, mungkin bertahun-tahun ke depan kamu baru akan mendapat kepingan Bitcoin tersebut. Sementara, kamu juga perlu mengeluarkan biaya yang besar untuk listrik dan merakit komputer yang kuat.
Sudah tren di Indonesia sejak 2011
Bitcoin sudah tren di Indonesia sejak tahun 2011-2012, namun telah banyak yang menjualnya karena dahulu mereka senang bisa menukar satu keping dengan harga 100 ribu rupiah. Hal itu disampaikan oleh Pemerhati keamanan siber sekaligus staf Engagement and Learning Specialist di Engage Media, Yerry Niko Borang.
Dari segi keamanan, menambang Bitcoin tidak masalah, hanya diperlukan modal finansial yang kuat. Di samping itu, ada alat tersendiri untuk menambang Bitcoin yang bernama ASIC (application-specific integrated circuit) yang biasa didapat dari Tiongkok.
Menurut Yerry, masyarakat awam Indonesia saat ini hanya bisa membeli Bitcoin dan tidak dapat menambangnya terkait dengan tingkat kesulitannya dan modal besarnya.
Itulah penjelasan tentang Bitcoin yang kini digemari masyarakat dan bisa digunakan untuk membeli mobil Tesla.