Bali memang selalu jadi destinasi favorit nggak hanya bagi wisatawan non domestik, tapi juga domestik seperti saya. Setiap sudut daerah Bali menyimpan banyak hal menarik, satu minggu saja rasanya belum cukup untuk mengeksplor Bali. Misalnya saja daerah seminyak, selain punya pantai tempat berjemur dan bersantai, di Seminyak kamu bisa menikmati pagi hingga malam dengan ragam aktivitas, mulai dari belanja di Kayu Aya, menghabiskan waktu santai di klub malam atau sekadar sarapan mewah? Semua bisa kamu lakukan kalau di Bali.
Jika kamu menginap di Seminyak, lalu pagi harinya jogging dan ingin sarapan, kamu bisa datang ke restoran The Junction House. Letaknya yang strategis berseberangan dengan Seminyak Square membuat The Junction House terlihat paling menarik, sebab bangunannya yang bergaya Eropa dan posisinya berada di ujung jalan mempercantik pinggir jalan Seminyak. Tapi jangan simpulkan kalau restoran The Junction House hanya akan menyajikan menu Eropa yang terkesan serba mahal.
Simak pengalaman saya mencoba menu makanan di The Junction House, restoran dengan gaya Eropa yang Instagramable ini. Simak harganya yuk.
Di Luar Ekspektasi
Restoran The Junction House, Seminyak, Bali ini memang mengadopsi gaya bangunan Eropa. Namun di dalamnya bukanlah interior yang memberi kesan klasik kuno, justru setiap lantai dan sudut area, restoran ini punya beragam tema, mulai dari perpustakaan, summer, working space hingga kamar tidur dengan interior yang fashionable.
Jika kamu ingin merasakan vibe di Eropa pada pagi hari, kamu bisa memilih duduk di meja bagian luar, sambil menyantap makanan dan minuman, kamu bisa memperhatikan orang berlalu lalang di pinggir jalan Seminyak, layaknya di restoran Eropa. Begitu juga pada lantai dua, di area sisi kiri tangga terdapat dua meja bermuatan empat orang yang pas banget jadi tempat kamu sarapan. Di area ini cahaya matahari masuk dengan bebas karena banyaknya jendela di lantai dua, vibe lagi liburan di Bali pun tetap terasa dong.
Uniknya, wisatawan asing yang datang ke The Junction House nggak hanya sekali kunjungan, sebagian besar memilih datang kembali ke restoran yang baru rebranding ini. Nyaman dan harga makanan yang affordable membuat restoran ini jadi pilihan tepat bagi para wisatawan. Bahkan korner perpustakaan yang dilengkapi instalasi buku benar-benar bisa jadi sudut foto karena tangga yang bisa bergeser, seolah benar-benar berada di sebuah perpustakaan besar deh!
Nggak hanya area perpustakaan saja, tapi ada juga area yang terasa banget vibe summer-nya. Popbela favorit banget dengan sudut ini karena warna tangerine pada dinding bikin suasana terlihat segar dan bikin mood ceria, plusnya kursi rotan berukuran besar menambah suasana bohemian makin terlihat kental. Best deh sudut ini! Oh ya, di belakangnya ada area dengan desain interior kamar yang kece.
Menu dengan Rasa Mengesankan
Sesampainya di The Junction House, saya dan kedua teman saya memesan kopi dan teh, surprisingly ada pisang goreng seharga Rp45 ribu yang disajikan dengan es krim. Karena saat ke Junction House datang sekitar jam 10:00 WIT, kami memilih menu brunch.
Setelah cukup lama melihat menu, kami pun mencoba tiga menu favorit Junction House, yakni Salmon Egg Sakuma. Salah satu menu signatures specials ini disajikan dengan poached egg, kroket kentang, salad, mayo dan resep rahasia. Daging Ikan salmonnya benar-benar segar, sama sekali nggak menyisakan rasa amis, dan light karena dilengkapi salad, saus mayo dan resep rahasia yang memberi sentuhan sedikit rasa asam. Harga menu ini Rp110 ribu.
Well, walau menu Tomato Bruschetta terlihat menu biasa yang sering kita coba di restoran lain, santapan yang dijual Rp75 ribu ini salah satu menu yang paling saya favoritkan. Sebab rasanya bener-bener enak dan cocok banget buat pencinta makanan yang segar dan gurih. Menu Tomato Bruschetta ini disajikan dengan roti homemade, cream cheese, roasted walnut, tomat yang sudah dilumuri parutan lemon dan minyak jaitun.
Menu Thai Beef Crown Papaya or Mango di Junction House memang bukan menu asal Eropa, justru menu ini khas Thailand yang disajikan dengan buah mangga (kamu juga bisa memilih buah papaya), sauteed beef, mixed salad, paprika dan ketumbar dressing ala Thailand, serta kacang tanah. Rasanya segar bercampur asam dan manis ketika kita mengunyah bersamaan dengan daging dan buah mangga beserta sayurannya, wajib banget coba kalau kamu suka menu yang mengenyangkan dan nggak bikin eneg.
Bisa dibilang saya salah satu pencinta makanan Asia dan nggak terlalu suka dengan menu Eropa. Tapi ketika mencoba menu yang disajikan di The Junction House, (bukan lebay) 100 persen recommended dan semua menu yang saya coba nggak ada yang failed di lidah saya! Yeay, sebanyak tiga menu yang disajikan tak ada yang tersisa, bukan rakus tapi memang enak banget!
Itulah sekilas review tentang konsep desain, menu makanan dan harganya di The Junction House, restoran dengan gaya eropa di Bali yang Instagramable. Jika ke Bali dan menginap di Seminyak, kamu bisa memasukkannya dalam daftar wisata kulinermu ya.