Selain batik, kain tenun jadi salah satu kain tradisional khas Indonesia yang nggak kalah indah. Selain motifnya yang menawan, cara pembuatannya juga patut diapresiasi karena membutuhkan ketekunan yang tinggi. Proses pembuatan kain tenun yang tidak mudah dan penggunaan pewarna alami membuat kain tenun jadi lebih istimewa.
Yuk, cari tahu jenis-jenis kain tenun tradisional Indonesia yang populer. Simak selengkapnya di bawah ini.
1. Kain tenun lurik berasal dari Jawa Tengah, Solo, dan Yogyakarta. Proses pembuatannya pada dasarnya dilakukan secara tradisional tanpa mesin. Namun karena tenun lurik semakin populer, kini banyak produksinya menggunakan bantuan mesin.
2. Jenis kain tenun ulos memiliki karakteristik warna hitam, coklat, ungu, atau merah. Sementara benangnya menggunakan warna perak atau emas. Kain tenun asal Sumatera Utara ini biasa dipakai untuk acara formal dan dijadikan sebagai selendang atau sarung pada adat Batak.
3. Selain pariwisatanya, kain tenun dari Sumba juga nggak kalah populer lho. Tenun sumba sendiri merupakan salah satu jenis kain tenun yang memakan waktu lama, bisa mencapai 4-6 bulan hingga tahunan. Tenun sumba juga memiliki keberagaman motif dan makna.
4. Tenun gringsing yang berasal dari Bali memang sudah terkenal sejak lama. Ini karena tenun gringsing jadi satu-satunya jenis tenun yang dibuat menggunakan double ikat. Itulah mengapa proses pembuatannya bisa mencapai 2-5 tahun.
5. Kain tenun toraja memiliki motif yang menggambarkan keindahan tanah Toraja. Uniknya, semakin kecil ukuran kain tenun toraja, maka semakin mahal harganya. Ini karena proses pembuatannya yang justru lebih rumit untuk kain tenun toraja yang berukuran kecil.