Dulunya, berbagai aksesori hingga pakaian fungsinya menunjukkan sebagai kelas atas bahkan pekerja seks. Bahkan rakyat jelata saja dilarang menggunakan beberapa jenis aksesori hingga pakaian. Termasuk anting.
Tahu nggak sih kalau pada 7000 tahun yang lalu di peradaban Asia kuno, anting adalah perhiasan yang dipakai pria?
Misalnya di Mesir, seseorang yang memakai anting menunjukkan bahwa ia kaya atau kelas atas. Namun berbeda pada peradaban Roma kuno, anting justru dipakai oleh budak, sedangkan di Yunani anting digunakan oleh pekerja prostitusi.
Namun di Roma dan Yunani, khusus bagi kelas atas mereka juga tetap menggunakan anting. Hanya saja desainnya berbeda. Supaya kamu lebih tahu sejarah anting, simak ringkasannya di bawah ini.
1. Ya, yang menjadi pembeda anting si kaya dan budak adalah pada desainnya. Anting untuk kelas atas dibuat dari mutiara dan batu mahal lainnya.
2. Bahkan pada Peradaban Kerajaan Baru 1550 sampai 1070 SM, beberapa arkeolog mengatakan anting digunakan oleh anak-anak. Buktinya, anting ditemukan di dalam makam anak para raja.
3. Namun pada abad ke-13, gereja Katolik melarang tindikan telinga karena alasan dogma, bahwa manusia dilarang mengubah tubuh yang sudah diciptakan Tuhan. Sejak itu, anting populer di kalangan pencuri, bajak laut dan kelas bawah.
4. Barulah pada abad renaisans atau abad pembaharuan, masyarakat mulai abai dengan aturan gereja. Tindikan di kuping pun mulai diperkenalkan pada anak pria yang dibesarkan oleh janda yang ditinggal mati sang suami.
5. Sedangkan tindikan di kuping kanan menunjukkan bahwa ia adalah anak pria satu-satunya dalam keluarga. Sementara, anak laki-laki yang menggunakan anting di kedua kuping menunjukkan bahwa ia anak terakhir dalam keluarga dan tak boleh berpartisipasi dalam perang agar menjaga keturunan atau meneruskan marga keluarga.
6. Lalu pada 1590, barulah anting menjadi populer, contohnya penggunaan di Eropa Barat, anting-anting menjadi mode di kalangan bangsawan dan pria Inggris pada tahun 1590-an selama Renaisans Inggris.
7. Penggunaan tindikan juga kembali populer di kalangan pria pada 1960, khususnya bagi kaum hippie, komunitas gay hingga pelaut. Biasanya, tindikan di kuping kanan mewakili bagian dari komunitas LGBT, sedangkan tindikan di kuping kiri sebagai heteroseksual. Sedangkan tindikan di kedua kuping mengindikasikan bahwa tidak berarti apa-apa atau sama sekali tidak menunjukkan orientasi seksnya, tapi beberapa orang menganggapnya sebagai biseksual.
8. Lama kelamaan pada 1970, anting populer di kalangan perempuan dan aliran punk. Dulunya anting yang bisa dikatakan fashionable adalah perhiasan telinga dengan desain natural dan berukuran kecil.
9. Sedangkan pada awal 1990, anting silver yang elegan menjadi awal dan mengantar anting dengan kilauan emas menjadi populer. Tahun 1980 trend desain anting tak jauh dari konsep monokrom dan minimalis.
10. Namun di pertengahan 1990 hingga sekarang, desain anting justru mulai beragam karena kembali mengikuti desain zaman dulu. Mulai dari anting jenis chandelier hingga hoop.
Kesimpulannya, dari masa ke masa anting tak hanya digunakan oleh perempuan, tapi juga pria. Sedangkan desainnya juga terpengaruh dari abad lalu, jauh sebelum kita lahir, Bela.