Meski berlangsung meriah, pelaksanaan Golden Disc Awards atau GDA 2024 Jakarta diwarnai kejadian tak menyenangkan. Sejumlah penonton mancanegara kedapatan diam-diam membawa kamera profesional saat acara berlangsung. Padahal, hal ini sudah jelas-jelas dilarang oleh pihak penyelenggara.
Kejadian ini kian memanas ketika pembawa kamera–yang diketahui merupakan fansite–tak terima ditegur. Mereka bahkan membuat kerusuhan yang merugikan penonton lain. Lebih lengkap tentang kejadian ini, berikut Popbela rangkumkan informasinya.
Siapakah para pelakunya?
Sebelum membahas kronologi kejadiannya, mari kita bahas siapakah sosok pelaku di balik kerusuhan ini. Berdasarkan informasi yang beredar, mereka adalah fansite atau orang yang memotret idol tertentu di sebuah acara. Demi sebuah foto berkualitas tinggi, mereka memang kerap diam-diam menyeludupkan kamera profesional saat menonton konser yang sudah jelas melarang hal tersebut.
Namun, perusuh di GDA 2024 Jakarta ini ada juga yang disebut daeri jjiksa (대리 찍사) yang berarti fotografer pengganti. Mereka biasanya memotret bukan karena mengidolakan sang artis seperti fansite, tetapi bertujuan untuk menjual fotonya. Namun, tidak menutup kemungkinan fansite bisa menjadi daeri jjiksa jika ia juga menjual foto artis lain yang tidak diidolakannya.
Kronologi kerusuhan di GDA 2024 Jakarta
Ada banyak versi cerita mengenai kerusuhan di GDA 2024 Jakarta. Jika ditarik garisnya, hal ini bermula dari penonton di section VIP yang terganggu karena ulah para fotografer tersebut. Cekcok hingga adu fisik pun akhirnya tak terhindarkan. Situasi juga memanas ketika fotografer ilegal ini tak terima ditegur oleh pihak keamanan acara. Mereka bahkan tak segan melakukan tindak kekerasan fisik dan memaki dalam bahasa Korea kepada para petugas tersebut.
Diabadikan jadi meme oleh netizen Indonesia
Atas perlakuan tidak sopan ini, oknum-oknum tersebut menjadi viral di media sosial. Netizen kompak menghujat di kolom reply video bukti kerusuhan tersebut. Tak sedikit yang akhirnya menjadikan wajah para pelaku menjadi berbagai jenis meme. Namun, banyak juga yang berharap pelaku bisa diusut tuntas dan dilarang kembali ke Indonesia.
Sudah terkenal problematik di negara asalnya
Kejadian ini pun sudah sampai ke forum Korea Selatan. Tak jauh beda, mereka ikut menghujat dan mengaku malu dengan kelakuan warga satu negaranya. Mereka menyayangkan tindakan tidak sopan ini terjadi hanya karena postur tubuh petugas keamanan di Indonesia tak sebesar di negara Amerika atau Eropa.
Setelah Popbela telusuri, daeri jjiksa juga dikenal problematik di negara asalnya. Selain mengganggu privasi artis, mereka juga kerap menipu pelanggannya yang tak sedikit masih di bawah umur. Mengutip khan.co.kr, fotografer ini biasanya meminta uang deposit dan berjanji akan mengembalikannya jika foto yang diinginkan tak berhasil mereka bidik. Akan tetapi, mereka kerap ingkar janji. Uang deposit akhirnya tak kembali, dan pelanggan pun tak mendapatkan foto.
Sudah ada yang minta maaf
Karena satu per satu akun pelaku kerusuhan tersebut terungkap, netizen akhirnya berbondong-bondong "bersilaturahmi". Tak tahan dengan hujatan tersebut, salah satu fansite sudah menyampaikan permintaan maafnya dalam bahasa Indonesia. Namun, ada juga akun fansite yang ter-suspend karena dilaporkan ke pihak X/Twitter secara massal.
Semoga kejadian seperti ini tak terulang lagi di kemudian hari, ya, Bela.