Sudah banyak perubahan dalam produksi film-film box office Bollywood saat ini. Jika dahulu Bollywood mengandalkan anggaran besar untuk merayu penonton, kini hanya dalam anggaran kecil pun, banyak film yang meraih kesuksesan besar.
Berbicara tentang film-film box office Bollywood zaman dulu, para produser dan sutradara yang terkait di dalamnya habis-habisan mengeluarkan biaya untuk membuat set yang lebih besar, lokasi film yang tidak realistis, hingga lagu yang difilmkan di lokasi internasional.
Kesemuanya bak formula utama bagi sebagian besar sutradara dan produser, yang bercita-cita filmnya meledak di pasaran. Tapi kemudian, kurangnya alur cerita yang menarik dan eksekusi yang bagus, menyebabkan sebagian besar film beranggaran besar tenggelam di box office, seperti pada beberapa film ini.
Paling ditunggu-tunggu, 10 film Bollywood termahal ini malah gagal memukau penonton dan mengalami kerugian besar.
1. Bombay Velvet, Rs 125 Crores
Film yang dibintangi Ranbin Kapoor dan Anushka Sharma satu ini mungkin belum pernah kamu tonton. Bombay Velvet mendapat kritikan tajam dan sepi penonton, bahkan di hari pertama penayangan.
Film Bombay Velvet sendiri mengambil latar film Hollywood era 1960-an. Menceritakan kisah seorang pria miskin yang berambisi menjadi orang kaya bernama Johnny Balraj (Ranbir Kapoor). Johnny Balraj mencintai seorang penyanyi perempuan bernama Rosie (Anushka Sharma), namun segala harapan dan mimpi berbenturan dengan realitas masing-masing.
Para kritikus film mengatakan gaya yang dimunculkan sama sekali tidak ada substansinya dalam film. Film ini dibuat dengan anggaran Rs 125 Crores atau US$31 juta dan hanya berhasil menghasilkan Rs 43 Crores atau hampir US$11 juta. Meskipun laporan menunjukkan, bahwa film itu sebenarnya hanya menghasilkan Rs 20 Crores atau US$5 juta.
2. Saawariya, Rs 40 Crores
Film besutan Sanjay Leela Bhansali (SLB) dikenal karena kemegahan dan set mewahnya. Meskipun Ranbir Kapoor dan Sonam Kapoor beruntung memulai karir mereka dengan SLB. Meski mendapat banyak pujian, tapi para penonton di India sendiri tak menyukai film ini.
Lagu-lagunya yang bagus dan set yang indah, tak bisa menarik perhatian pemirsa India karena mengambil cerita seni asing dan mencoba membuatnya menjadi Bollywood. Saawariya alhasil merosot di box office dan menghasilkan hampir Rs 36 Crores saja atau US$ 9 juta.
3. Shaandaar, Rs 75 Crores
Saking buruknya film ini, pemerannya, Alia Bhatt sendiri telah mengakui bahwa satu-satunya film yang dia sesali adalah Shaandaar. Semua orang berharap Shahid Kapoor dan Alia melakukan keajaiban di box office dengan Shaandaar, tapi malah berakhir dengan kekecewaan besar.
Para penonton mengatakan bahwa baik jalan cerita maupun akting para pemerannya, semua tak memenuhi ekspetasi. Dibuat dengan anggaran Rs 75 crores (hampir US$19 juta), film yang rilis 2015 lalu itu dinyatakan gagal.
4. Kites, Rs 90 Crores
Bahkan soundtrack dan aktris Meksiko Bárbara Mori Ochoa, tidak dapat menyelamatkan film tersebut dari kemerosotan di box office. Dibuat dengan anggaran Rs 90 Crores atau US$22 juta, Kites hanya berhasil mengumpulkan Rs 48 Crores atau US$12 juta. Alasan terbesar kegagalannya adalah film tersebut memiliki banyak dialog bahasa Inggris dan Spanyol. Ya, tentu penonton tak bisa disalahkan untuk itu.
5. Yuvraj, Rs 50 Crores
Yuvraj menjadi film yang sangat mengejutkan semua orang, karena menjadi film Salman Khan yang gagal masuk ke klub Rs 100 Crore. Film yang turut dibintangi Katrina Kaif, Anil Kapoor, Mithun Chakraborty, Zayed Khan dan Boman Irani ini, kemudian menjadi kegagalan besar yang hampir tidak menghasilkan Rs 16 Crores atau US$4 juta.
Kegagalannya adalah karena film tersebut terlalu kuno. Gaya untuk menceritakan kisah dalam film tersebut sangat ketinggalan zaman, yang membuat penonton merasa sedang menonton tayangan ulang film lawas hit lainnya.
6. Love Story 2050, Rs 60 Crores
Film Priyanka Chopra satu ini menjadi puncak bencana dalam kariernya di perfilman Bollywood. Menjadi salah satu film yang paling ditunggu di era itu, Love Story 2050 berakhir menjadi kegagalan dan kekecewaan. Film ini hanya berhasil meraup Rs 18 Crores.
Mengambil latar utopia dan genre sci-fiction, sepertinya pasar di India tidak terlalu menyukainya dan cerita yang ditawarkan pun dinilai kurang ‘greget’. Sutradara Raja Sen dari Rediff.com menyebut film itu "benar-benar konyol" dengan "tidak ada yang bisa ditawarkan".
7. Ra One, Rs 130 Crores
Meski terkenal dengan film-film box office-nya, Shah Rukh Khan juga masih merupakan bagian dari daftar ini. Filmnya, Ra One adalah contoh utama bagaimana bahkan bintang terbesar di Bollywood tidak dapat menyelamatkan sebuah film, berkat alur cerita yang tidak rasional.
Film ini juga dibintangi oleh Kareena Kapoor sebagai pemeran utama wanita dan menciptakan gebrakan untuk lagu “Chammak Challo”, tapi hanya sampai di situ saja. Dibuat dengan anggaran sebesar Rs 130 Crores, film ini hanya berhasil mengumpulkan Rs 114 Crores atau US$28 juta.
8. Tubelight, Rs 135 Crores
Tubelight, film yang dibuat dengan anggaran Rs 135 Crores, hanya mengumpulkan Rs 119 Crores. Dibintangi Salman Khan, namun film ini kurang dapat memuaskan para penggemar. Selain itu, para kritikus film juga menilai bahwa film yang di adaptasi dari film Little Boy ini tidak mampu mengeluarkan emosional para penonton, tidak seperti film Salman Khan yang lainnya.
9. Race 3, Rs 180 Crores
Dibandingkan dengan Race 1 dan Race 2, Race 3 dibintangi Jacqueline Fernandez, Bobby Deol, Anil Kapoor dan Daisy Shah. Meski mengambil nama-nama yang cukup besar, namun film ini menjadi bencana mutlak. Ceritanya dinilai membosankan, konyol dan tidak ada yang menegangkan. Namun, Race 3 masih bisa mengumpulkan hingga Rs 166 Crores.
10. Zero, Rs 200 Crores
Zero menjadi karya sutradara Anand L Rai, yang jauh dibawah harapan. Anand L Rai sendiri telah menghasilkan beberapa film brilian seperti Tanu Weds Manu dan Raanjhannaa. Satu-satunya hal yang baik tentang film itu adalah Katrina Kaif, di mana dia berada di elemennya dan mendapatkan pujian untuk kemampuan aktingnya.
Itulah film-film termahal Bollywood yang berakhir menjadi kekecewaan dan kegagalan terbesar, karena alur ceritanya yang kurang masuk akal, membosankan, dan tidak sesuai dengan pasar di India.