Menyuarakan pendapat di media sosial mungkin terasa mudah, tetapi tidak semua orang mampu melakukannya jika berhadapan langsung dengan khalayak publik, setuju?
Tidak heran, baik secara langsung maupun daring, public speaking cenderung menimbulkan perasaan cemas hingga menyebabkan kesulitan untuk berbicara. Hal ini bersifat wajar karena seseorang mungkin belum terbiasa membahas suatu topik di depan banyak orang.
Namun, selalu ada ruang dan waktu untuk membangun kebiasaan baru serta meningkatkan kemampuan yang dibutuhkan khususnya di industri pekerjaan, seperti public speaking.
Untuk merealisasikannya, diperlukan cara-cara yang tepat. Ingin tahu bagaimana cara mengembangkan kemampuan public speaking bagi pemula?
1. Mengenali karakter dan kebutuhan target audience
Membangun komunikasi tidak hanya fokus pada diri sendiri, tetapi juga pihak kedua, yakni lawan bicara. Prinsip ini sangat relevan dalam public speaking yang menyertakan para hadirin atau target audience dalam jumlah yang banyak sebagai lawan bicara.
Dengan demikian, hal utama yang perlu diperhatikan terlebih dahulu adalah mengenali karakter dan kebutuhan mereka. Langkah ini akan membantu proses pengembangan tema dan topik, serta memengaruhi keputusan terkait gaya bicara dan penampilan fisik.
Sebagai contoh, topik bahasan dan cara penyampaian akan terkesan lebih serius saat berbicara di depan para edukator atau karyawan senior, bukan? Berbeda cerita ketika kamu melakukan public speaking di depan murid sekolah dalam suasana santai.
2. Meningkatkan pemahaman mengenai topik
Mendapat kesempatan sebagai pembicara menunjukkan bahwa kamu memiliki kompetensi yang mumpuni di suatu bidang. Namun, kepercayaan ini sebaiknya tidak membuatmu bersikap santai, apalagi meremehkan persiapan, termasuk mempelajari topik terkait.
Tip public speaking bagi pemula yang perlu diperhatikan adalah kerendahan hati dan sikap siaga untuk selalu mengingat, mempelajari, dan mendalami topik pembahasan agar kamu benar-benar menguasainya.
Langkah ini sangat penting untuk mengantisipasi perkembangan informasi yang mungkin terjadi seiring kemajuan zaman. Tak hanya itu, penguasaan topik pembahasan secara maksimal akan membantumu menghadapi ragam pertanyaan dalam sesi tanya jawab.
Alhasil, kamu akan secara otomatis merasa percaya diri dalam menjalani seluruh sesi public speaking. Reputasimu pun akan terjaga sebagai narasumber yang kredibel di suatu bidang.
3. Menyusun struktur isi pembahasan
Banyak orang mengira bahwa persiapan public speaking hanya sebatas menguasai topik, dan sisanya menunggu waktu untuk berbicara. Dampaknya, cara bicara menjadi tidak terstruktur, membingungkan, dan tidak berhasil menyampaikan pesan yang dimaksud.
Dalam rangka mengantisipasinya, diperlukan langkah untuk menyusun struktur isi pembahasan. Caranya, kamu tidak perlu menulis naskah pidato secara lengkap, tetapi cukup menyusun outline secara tertulis yang mencakup pendahuluan, isi, dan penutup.
Biasanya, outline tersebut menuliskan beberapa poin penting beserta informasi yang relevan. Dari sini, kamu dapat mengorganisir tahapan berbicara dari satu informasi ke informasi lainnya agar pesan yang dimaksud tersampaikan dengan jelas.
4. Menambahi elemen-elemen humor dan tren
Public speaking bagi pemula perlu tahu bahwa tawa selalu dapat meredakan ketegangan dan membuat suasana menjadi lebih santai. Itulah mengapa, proses komunikasi dalam public speaking kerap memanfaatkan humor dengan cara yang sopan, tidak menyinggung, dan relevan.
Perihal ini, kamu yang tidak memiliki bakat bercanda secara alami sekalipun dapat mewujudkannya dengan membangun strategi yang tepat, seperti menyisipkan cerita atau pantun lucu, dan menyiapkan beberapa permainan tebak-tebakan pada sesi ice breaking.
Apabila kamu belum yakin dengan kemampuan humormu, kamu bisa mengakalinya dengan membahas topik-topik yang sedang tren atau berita terkini. Cobalah menyelipkan informasi mengenai fenomena terkini yang relevan atau cerita menarik dari media sosial.
Sebagai informasi, langkah ini dapat kamu lakukan saat mempersiapkan outline mengenai isi pembahasan. Dengan begitu, kamu dapat menentukan saat yang tepat untuk menyisipkan elemen-elemen humor atau tren yang berpotensi menarik perhatian.
5. Melatih diri dan melakukan evaluasi secara berkala
Berbicara dalam forum public speaking berbeda dengan berbicara secara santai dan spontan dengan orang-orang terdekat. Dalam public speaking, kamu membutuhkan persiapan matang yang melibatkan latihan berbicara secara teratur dan konsisten.
Namun, perlu dicatat bahwa tujuan dari latihan tersebut adalah mengasah dan meningkatkan kemampuan berbicara. Oleh karena itu, fokus tidak hanya pada aktivitas berbicara, tetapi juga pada proses evaluasi untuk melakukan perbaikan atau peningkatan. Hal ini penting diketahui para pemula dalam public speaking.
Untuk melakukannya, kamu dapat melatih diri dengan cara merekam, menonton hasil rekaman, dan membuat catatan evaluasi. Jika memungkinkan, ajaklah orang-orang terdekat untuk mendengarkan presentasimu dan memberikan umpan balik yang konstruktif.
6. Mengatasi bahasa tubuh saat berbicara
Kehadiran seorang pembicara dalam forum public speaking tidak hanya mencakup cara berbicaranya, tetapi juga bahasa tubuh yang terjadi secara bersamaan. Dampaknya, bahasa tubuh yang tidak tepat dapat mengganggu kenyamanan para hadirin dalam menyimak.
Sebagai antisipasi, kamu sebaiknya mengatasi beberapa gerakan tubuh spontan yang berpotensi terjadi secara berlebihan saat melakukan latihan. Seiring dengan itu, kamu juga perlu membangun gerakan tubuh yang lebih tepat dalam konteks public speaking.
Apabila kamu menyertakan langkah ini dalam proses latihan, kamu akan secara otomatis terbiasa dengan bahasa tubuh yang lebih baik saat berbicara di depan umum. Dengan demikian, kamu akan lebih siap dan percaya diri ketika tampil sebagai pembicara.
7. Menyiapkan trik dalam menghadapi kondisi tak terduga
Betapapun persiapan yang telah kamu bangun secara maksimal, tidak akan mungkin bisa menghindari kondisi yang serba mendadak dalam forum public speaking. Mulai dari pertanyaan yang muncul di tengah-tengah sesi hingga kejadian tak terduga lainnya.
Itu berarti, satu-satunya solusi adalah menerima kemungkinan tersebut. Namun, kamu tetap dapat mengantisipasi kondisi tak terduga dengan mempersiapkan mental dan membangun trik yang jitu dalam menghadapinya dengan wibawa seorang pembicara.
Sebagai contoh, kamu dapat meningkatkan kemampuan mengelola emosi untuk menghindari keadaan panic attack dan anxiety. Lalu, jangan lupa untuk mempersiapkan diri dalam menjawab pertanyaan serta mengalihkan perhatian dari gangguan tak terduga.
8. Mengorientasikan pikiran positif
Tip public speaking bagi pemula yang paling utama adalah pikiran. Hal ini menjadi kunci dari segala perasaan yang berkecamuk dalam dirimu. Pernyataan itu selaras dengan penjelasan Psikiatri Dr. Ronny Tri Wirasto, Sp.KJ., yang menekankan bahwa pikiran memiliki peranan dalam mengelola emosi, seperti yang dilansir dari ugm.ac.id.
Dengan begitu, langkah terakhir yang harus kamu lakukan adalah membangun pikiran positif dan senantiasa mengorientasikan dirimu pada pikiran tersebut. Alih-alih memikirkan skenario menakutkan, coba pikirkanlah manfaat-manfaat dari public speaking.
Jadi, ingatkan juga dirimu bahwa kamu mampu menghadapi public speaking sebagai pemula. Dari kesempatan untuk melakukan public speaking saat ini, kami yakin kamu akan mendapat pelajaran yang berguna untuk masa depan. Semoga sukses, Bela!