Greysia Polii telah secara resmi mengumumkan keputusannya untuk pensiun dari dunia bulu tangkis kemarin. Kabar ini disampaikan melalui acara perpisahannya yang berjudul "Greysia Polii: Testimonial Day", yang mengudara pada hari Minggu (12/6/2022) kemarin, mulai pukul 09.00 WIB.
Keinginannya untuk pensiun memang telah disampaikan kepada publik pasca meraih medali emas dengan Apriyani Rahayu di Olimpiade Tokyo 2020. Dengan Apriyani Rahayu, ia berhasil mengalahkan Chen Qingchen/Jia Yi Fan (Tiongkok) di babak final dengan skor 21-19 dan 21-15.
"Saya ingin ucapakan adalah rasa syukur atas segala hal yang sudah terjadi sampai sekarang," kata Greysia, dikutip dari artikel Kompas.com, Jumat (3/6/2022).
Greysia Polii merupakan salah satu anak muda yang sukses mengharumkan nama Indonesia di kancah Internasional dengan segudang prestasi di bidang olahraga bulu tangkis.
Penasaran kan dengan perjalanan karier Greysia Polii hingga bisa sukses di dunia bulu tangkis? Berikut telah Popbela rangkum perjalanan karier Greysia Polii yang patut kamu ketahui.
1. Menyukai bulu tangkis sejak berusia 5 tahun
Greysia membagikan kecintaannya dan perjuangannya terhadap olahraga bulu tangkis ketika berpidato di acara Testimonial Day: Greysiaa Polli kemarin. Ia berbagi bahwa dirinya telah menyukai olahraga tersebut sejak berusia 5 tahun.
Kegemarannnya pun membuatnya ingin merantau ke Jakarta dan berkembang lebih lanjut. Ia akhirnya berhasil bergabung dengan sebuah klub bulu tangkis ternama di Ibukota Jakasta.
2. Pertama kali bermain bulu tangkis pada tahun 2001
Greysia berbagi bahwa dirinya pertama kali bermain bulu tangkis di Istora, Senayan, melalui acara tersebut,
"Saya masih ingat di tahun 2001, waktu saya berumur 14 tahun, untuk pertama kalinya saya bermain di Istora, Senayan," katanya
Ia juga mengaku bahwa mimpinya menjadi pemain bulu tangkis sudah dimulai sejak saat itu. Banyak sekali perjuangannya menjadi pemain bulu tangkis yang masih terekam di benak perempuan muda tersebut, salah satunya ketika bermain untuk Tim Uber Cup Indonesia yang mampu masuk final pada tahun 2008.
3. Bergabung dengan tim nasional bulu tangkis Indonesia sejak tahun 2003
Greysia Polii telah bergabung dengan tim nasional bulu tangkis Indonesia selama 19 tahun. Selama itu, ia telah berhasil meraih berbagai prestasi dengan rekan satu timnya.
Greysia telah dipasangkan dengan rekan yang berbeda ketika mengikuti pertandingan bulu tangkis. Seperti Heni Budiman (tahun 2003-2004), Jo Novita (2005-2007), Vita Marissa (tahun 2007-2008), Nitya Krishinda Maheswari ( tahun 2008-2009 dan 2013-2016), Meiliana Jauhari ( tahun 2010-2012), dan Apriyani Rahayu (tahun 2017-2022).
4. Mulai dikenal di pentas bulu tangkis dunia
Beberapa keberhasilan yang diraih Greysia Polii pun membuatnya berhasil mencapai pentas bulu tangkis dunia. Pertama, ia pernah bertanding di ganda campuran bersama Muhammad Rijal, dan berhasil meraih medali perak di Kejuaraan Dunia Junior 2004, Kanada.
Bersama Heni Budiman, ia juga berhasil meraih medali perunggu di pertandingan yang sama. Sementara gelar juara turnamen individu BWF pertama berhasil diterima Greysia ketika berpasangan dengan Jo Novita di Philliponess Open 2006.
Greysia kemudian dipasangkan dengan Nitya, yang berhasil meraih beberapa juara turnamen individu seperti Chinese Taipen Open, Thailand Open, Singapore Open, dan Korea Open.
5. Mampu meraih prestasi meskipun dipasangkan dengan pemain yang berbeda
Greysia dan Nitya juga berhasil meraih medali emas Asian Games 2014 ketika mengalahkan Jepang. Namun, kerja sama antara kedua pemain tersebut harus berakhir ketika Nitya harus menjalankan operasi karena mengalami cedera lutut pada tahun 2016.
Greysia dipasangkan dengan beberapa pemain pasca ditinggal Nitya, yaitu dengan Eka Putri Sari dan Rizki Amelia Pradipta. Pada bulan Mei 2017, baru Greysia kembali dipasangkan dengan Apriyani Rahayu, dan langsung mencatat prestasi positif.
Sebelum mencapai prestasi puncaknya yaitu medali emas di Olimpiade, pencapaiannya dengan Apriyani Rahayu juga luar biasa. Mereka pernah berhasil menjadi runner up Hong Kong Open 2017, semifinalis New Zealand Open 2017, meraih medali emas SEA Games 2019, dan masih banyak lagi.
6. Melewati perjalanan jatuh-bangun yang tidak mudah selama 30 tahun
Greysia Polii memang harus menempuh perjalanan jatuh-bangun yang tidak mudah selama menerjuni dunia bulu tangkis, hingga bisa meraih juara Olimpiade pada tahun 2020.
"Tidak jarang saya merasa lelah, letih, dan betul-betul tidak ingin melanjutkan," kata Greysiaa Polii, seperti yang dikutip dari artikel Kompas.com.
Meskipun harus melewati perjalanan yang tidak mudah, Greysia mengaku bahwa dukungan dari masyarakat Indonesia membuatnya terus bertahan. Dukungan ini yang memaksa Greysia untuk terus menunjukkan potensi terbaiknya di setiap pertandingan.
"Mungkin saya saat ini akan berhenti sebagai atlet, tapi hati saya akan selalu mencintai bulu tangkis," katanya.
Itulah 6 fakta perjalanan karier Greysia Polii yang akan segera pensiun dari dunia bulu tangkis. Terima kasih Greysia Polii atas semua perjuangan dan prestasi yang membanggakan Indonesia!