Sebagai penggemar berat Mr. Sunshine, hati saya ibarat berada di sebuah persimpangan. Pasangan utama drama Korea yang tayang pada 2017 ini, Kim Tae Ri dan Lee Byung Hun, memiliki film yang sama-sama sedang tayang di bioskop Tanah Air. Alienoid dan Emergency Declaration harus diakui punya trailer yang sama-sama menarik.
Namun, saya masih harus melakukan hal lain pada jam penayangan Alienoid. Jadi, ya, akhirnya saya menonton Emergency Declaration. Saya berani bilang, saya tidak menyesal telah menontonnya.
Teror virus di udara
Sebenarnya, tema film ini tak berbeda jauh dengan yang kita alami lebih dari dua tahun terakhir. Sebuah teror virus baru yang belum diketahui obatnya. Hal yang membuatnya lebih menegangkan adalah penyebarannya terjadi di sebuah pesawat dengan nomor KI501 tujuan Honolulu, Hawaii. Situasi diperburuk dengan sirkulasi udara yang masih menggunakan sistem lama.
Entah dari mana Han Jae Rim mendapatkan ide sebrilian ini. Penyebaran virus sudah bukan hal baru dalam perfilman Korea Selatan. Sebut saja The Flu (2013) dan Train to Busan (2016) yang sempat nge-hits pada masa penayangannya. Namun, keterlibatan si penyebar virus sukses membuat saya—dan mungkin penonton lain—marah.
Oleh karena itu, ulasan ini sekaligus menjadi bentuk apresiasi saya untuk Im Siwan, yang telah memerankan Ryu Jin Seok, si penyebar virus, dengan sangat apik. Also, his English is hella good! Aktor tampan ini menjelma sebagai psikopat yang putus asa akan hidupnya. Kalau ada kesempatan bertemu dengannya, saya ingin sekali mengucapkan selamat berkali-kali karena telah berhasil membuat saya kesal maksimal!
Para family man sang pahlawan
Saat masih kecil, saya punya pertanyaan besar, mengapa manusia diharuskan menjadi cerdas dan baik hati? Namun, hobi nonton dan membaca saya perlahan menjawabnya. Emergency Declaration pun menyumbang sebuah jawaban besar yang memuaskan rasa penasaran saya.
Park Jae Hyuk (Lee Byung Hun) awalnya hanya penumpang biasa. Ia ingin ke Hawaii agar sang putri, Soo Min (Kim Bo Min), yang menderita eksim mendapatkan udara dengan kualitas yang lebih baik. Namun, situasi krisis dalam pesawat perlahan mengungkap jati dirinya. Menjelang akhir film, ia menjadi karakter yang sangat berjasa.
Lain halnya dengan Detektif In Ho (Song Kang Ho), si manusia bertekad baja. Selain karena tuntutan profesi, ia berusaha keras di darat, agar istrinya yang menjadi salah satu penumpang bisa mendarat kembali. Ia juga menjadi salah satu tokoh kunci yang memiliki peran besar.
Kental dengan nilai kemanusiaan
Di sini, karakter yang diperankan Song Kang Ho mengingatkan saya kepada film A Taxi Driver (2017) yang juga ia bintangi. Seorang pemberani dengan insting kemanusiaan tinggi. Aktor Chungmuro ini juga punya perspektif pribadi soal hal ini, lho, Bela!
"Saat hidup, kita akan menghadapi bencana-bencana yang seharusnya tidak terjadi, entah itu kecil atau besar. Namun, saya pikir hal yang paling penting di sini adalah bagaimana kita kita memprosesnya dan berusaha untuk melaluinya. Film ini punya pesan tentang apa yang harus paling kita hargai selama proses itu," ujarnya dalam sebuah wawancara bersama The Korea Times.
Satu hal yang sangat saya sayangkan, tingkat keparahan virus misterius ini tak konsisten, terutama saat menuju akhir cerita. Pada beberapa penderita, efek virus ini tampak begitu dramatis. Sementara itu, sebagian lainnya justru baik-baik saja. Saya jadi skeptis. Namun, saya memaklumi karena jika semua harus tewas, tentu alurnya tak akan seseru ini.
Masih ada kesempatan untuk kamu menontonnya di bioskop CGV terdekat. Emergency Declaration merupakan film yang menarik karena mengandung unsur survival, kekeluargaan, bahkan pengetahuan seputar dunia penerbangan. Bikin jantung deg-degan sepanjang menontonnya!