Kehidupan dan pekerjaan itu bisa berjalan sangat dinamis, bahkan bisa berubah drastis pada satu waktu. Kehadiran virus corona di awal tahun 2020 ini, ternyata mampu memengaruhi segalanya. Virus yang pertama kali muncul di Wuhan, China ini, sudah menjadi pandemik. Sebagian negara sudah melakukan karantina untuk meminimalkan penyebaran. Kini, tercatat sudah 113 negara yang mengklaim warganya tertular oleh virus yang satu ini. Maka, inilah 5 hal yang perlu diantisipasi di tengah merebaknya virus corona.
1. Ketika akses perjalanan lintas negara dibatasi
Sejak Februari lalu, negara yang memiliki pasien COVID-19 terbesar adalah Tiongkok, Korea Selatan, Italia, Iran dan Jepang. Saat ini, Italia tercatat sebagai negara terbesar kedua setelah Tiongkok, hingga keluar keputusan untuk melakukan 'lockdown' negara tersebut.
Akses penerbangan internasional di berbagai negara dibatasi dan beberapa memilih ditutup, untuk meminimalkan penyebaran virus ini. Berbagai upaya diperketat untuk memasuki negara tertentu. Hal ini tentu memengaruhi penghasilan atau bonus bagi mereka yang bekerja di sebuah maskapai, perdagangan online yang membeli produknya dari Tiongkok, hingga pedagang souvenir tempat wisata.
2. Tinggalkan investasi sebelum merugi
Peristiwa yang bermula di Tiongkok ini memberikan pengaruh besar terhadap perekonomian dunia. Akibat wabah corona, terjadi penurunan nilai investasi. Kondisi ini akan memengaruhi para investor, karena mereka merasa khawatir bisa kehilangan aset setiap bulannya. Akibatnya, mereka cenderung menjual kepemilikan mereka sebagai antisipasi dari kerugian.
3. Memberikan dampak terhadap perusahaan dan bisnis
Peristiwa ini juga membuat para pengusaha atau perusahaan menghentikan inisiatif bisnis baru, karena mereka lebih suka menunggu kejelasan di masa depan sampai era virus COVID-19 ini berlalu. Kini bukanlah waktu yang tepat untuk mempekerjakan orang baru, kecuali merupakan kebutuhan yang sangat mendesak. Contoh nyata yang terdampak langsung yaitu bisnis pariwisata, seperti transportasi, hotel, tempat wisata dan penerbangan. Hal ini telah terjadi pada beberapa pelaku bisnis pariwisata di Bali, akibat berkurangnya wisatawan asing, banyak pelaku usaha yang merugi dan sepi, untuk menutupi kerugiannya mereka memberikan upah setengah gaji kepada karyawannya.
4. Pemberitaan di media berikan pengaruh kepada masyarakat
Media tak hanya sekadar memberikan informasi saja, tetapi efek pemberitaannya ternyata bisa berdampak kepada memburuknya pasar saham, ekonomi, bisnis dan pasar kerja yang melemah akibat peristiwa ini. Tetaplah bijaksana dan mewaspadai berita-berita hoax yang beredar saat ini, jadilah individu yang selektif memilih sumber berita terpercaya.
5. Jangan takut dan tetap waspada untuk melawannya
Jangan terperangkap dengan rasa takut dan khawatir yang berlebihan, karena informasi tentang penyebaran virus COVID-19. Meskipun kini WHO telah menetapkan corona sebagai pandemik global, sudah banyak pasien yang dinyatakan sembuh dari COVID-19. Agar tidak memengaruhi pekerjaan maupun kondisi keuanganmu, kamu masih bisa aktif bekerja, meskipun harus melakukannya dari rumah.
6. Bersabar karena belum diketahui kapan akan berakhir
Situasi ini bisa berlangsung beberapa minggu, beberapa bulan atau lebih lama lagi. Di beberapa negara sedang mengupayakan keberadaan vaksin dan proses uji keberhasilan sebelum digunakan oleh masyarakat dunia. Melansir dari New York Post (10/3), Tiongkok juga sedang menyiapkan vaksin yang siap digunakan pada bulan April, untuk situasi darurat dan uji klinis. Namun, masih membutuhkan waktu 12 hingga 18 bulan untuk memastikan efek kepada masyarakat. Jika untuk kondisi darurat, maka akan dilakukan lebih awal.
Tetap semangat, ya!
Baca Juga :