Paus Fransiskus tengah melakukan kunjungan ke Indonesia dan telah mendarat dengan selamat pada Rabu (3/9). Ia akan melakukan sejumlah agenda, di antaranya kunjungan kehormatan kepada Presiden RI di Istana Merdeka, pertemuan antaragama di Masjid Istiqlal, hingga memimpin misa akbar di Stadion Gelora Bung Karno pada 5 September. Setelah ini, ia akan melanjutkan perjalanannya ke Port Moresby, Papua Nugini pada Jumat (6/9).
Gereja Katolik telah dipimpin oleh seorang paus sejak abad ke-1. Di bawah ini, Popbela mengumpulkan nama 10 paus yang telah bertugas sejak awal abad ke-20. Tiga diantaranya sudah pernah mampir ke Indonesia. Siapa saja mereka?
1. Paus Pius X
Paus Pius X merupakan pemimpin gereja Katolik pada 4 Agustus 1903 hingga akhir hayatnya pada 20 Agustus 1914. Dirinya lahir dengan nama Giuseppe Melchiorre Sarto pada 2 Juni 1835 di Riese Pio X, yang terletak di Kerajaan Austria. Mottonya adalah Instaurare Omnia in Christo (Pulihkanlah segala sesuatu dalam Kristus).
Pius X dihormati sebagai orang suci dalam Gereja Katolik. Ia menolak segala jenis bantuan untuk keluarganya. Kerabat dekatnya memilih untuk tetap hidup dalam kemiskinan dan tinggal di dekat Roma. Sosok ini juga dikenal karena menentang keras interpretasi modernis terhadap doktrin Katolik, dan karena mempromosikan reformasi liturgis dan teologi skolastik.
2. Paus Benediktus XV
Paus Benediktus XV mulai memimpin gereja Katolik pada 3 September 1914. Ia berbakti hingga akhir hayatnya, yaitu pada 22 Januari 1922, karena menderita pneumonia. Sosok yang lahir pada 21 November 1854 ini memiliki nama asli Giacomo Paolo Giovanni Battista della Chiesa. Mottonya adalah In te, Domine, speravi: non confundar in aeternum (Oh Tuhan, dalam-Mu aku percaya; janganlah aku dihina selamanya).
Masa kepemimpinannya dibayangi dengan peristiwa Perang Dunia I yang menyebabkan kerusakan besar pada misi Katolik di seluruh dunia. Oleh karena itu, ia terlibat dalam diplomasi menciptakan perdamaian, seperti menghadiri tahanan perang, pertukaran tentara yang terluka, dan pengiriman makanan ke populasi yang membutuhkan di Eropa. Tak heran, upayanya dalam menghidupkan kembali Misi Katolik membuatnya dijuluki sebagai Paus Misi (Pope of Missions).
3. Paus Pius XI
Paus Pius XI adalah Uskup Roma dan paus tertinggi Gereja Katolik dari tanggal 6 Februari 1922 hingga 10 Februari 1939. Ia juga menjadi pimpinan tertinggi pertama Negara Kota Vatikan setelah didirikannya sebagai negara independen pada tanggal 11 Februari 1929. Ia memiliki motto Pax Christi in Regno Christi (Kedamaian Kristus dalam Kerajaan Kristus).
Selama masa kepausannya, permusuhan lama dengan pemerintah Italia atas status kepausan dan Gereja di Italia berhasil diselesaikan dalam Perjanjian Lateran tahun 1929. Dalam ensikliknya yang berjudul Quadragesimo anno, Pius XI menyoroti keserakahan kapitalis dari keuangan internasional, bahaya sosialisme/komunisme, dan masalah keadilan sosial, dan Quas primas, menetapkan pesta Kristus Raja sebagai tanggapan terhadap anti-klerikalisme.
4. Paus Pius XII
Paus Pius XII adalah kepala Gereja Katolik sekaligus pemimpin tertinggi Negara Kota Vatikan dari 2 Maret 1939 hingga kematiannya pada bulan Oktober 1958. Ia memiliki motto Opus Justitiae Pax (Keadilan akan berbuah damai).
Paus Pius XII menuai kontroversi selama Perang Dunia II karena dianggap tidak bertindak terkait nasib orang-orang Yahudi. Ia menggunakan diplomasi untuk membantu korban Nazi selama perang dan dengan mengarahkan gereja untuk memberikan bantuan rahasia kepada orang-orang Yahudi. Namun, ia juga mempertahankan hubungan dengan perlawanan Jerman dan berbagi intelijen dengan Sekutu di saat yang sama. Langkah ini dianggap telah mencoreng kebijakan netralitas Vatikan.
5. Paus Yohanes XXIII
Paus Yohanes XXIII adalah kepala Gereja Katolik dan pemimpin tertinggi Negara Kota Vatikan dari 28 Oktober 1958 hingga kematiannya akibat kanker perut pada 3 Juni 1963. Ia memiliki motto Oboedientia et Pax (Ketaatan dan Kedamaian). Julukannya adalah Paus yang Baik (the Good Pope/il papa buono).
Yohanes XXIII membuat banyak pidato bersemangat selama masa kepausannya. Pandangannya tentang kesetaraan diringkas dalam pernyataannya, "Kita semua dibuat dalam gambar Allah, dan dengan demikian, kita semua sama-sama saleh." Ia juga melarang para uskup mengganggu pemilihan lokal dan membantu partai Demokrasi Kristen untuk bekerja sama dengan Partai Sosialis Italia.
6. Paus Paulus VI
Paus Paulus VI adalah kepala Gereja Katolik dan pemimpin tertinggi Negara Kota Vatikan dari 21 Juni 1963 hingga kematiannya pada 6 Agustus 1978 akibat serangan jantung. Sosok ini memiliki dua motto, yaitu Cum ipso in monte sancto (Bersama-Nya di gunung suci) dan In nomine Domini (Dengan nama Tuhan).
Sebagai pengganti Yohanes XXIII, Paus Paulus VI melanjutkan Konsili Vatikan Kedua yang ditutup pada 1965. Ia juga dikenal karena menjadi "Paus Penziarah" pertama dan melakukan inisiatif diplomatik untuk mempromosikan perdamaian selama era Perang Dingin.
Paulus VI merupakan paus pertama yang menginjakkan kaki di Indonesia. Ia berkunjung ke Jakarta 3-4 Desember 1970 dan memimpin perayaan ekaristi di Stadion Utama Senayan (sekarang lebih dikenal sebagai Stadion Utama Gelora Bung Karno). Disambut langsung oleh Presiden Soeharto, ia mengapresiasi kehidupan di Indonesia yang dinamis, memiliki keinginan maju, serta menjunjung penghotmatan atas kebiasaan spritual.
7. Paus Yohanes Paulus I
Paus Yohanes Paulus I merupakan salah satu paus dengan masa kepemimpinan tersingkat, yaitu 33 hari saja. Ia dinobatkan sebagai kepala Gereja Katolik dan pimpinan tertinggi Negara Kota Vatikan pada 26 Agustus 1978. Ia wafat pada 28 September 1978 dengan dugaan mengalami serangan jantung pada malam sebelumnya.
Sosok ini merupakan paus pertama yang menambahkan nomor pemerintahan "I", menunjuk dirinya sebagai "yang Pertama", serta memiliki nama ganda untuk menghormati Yohanes XXIII dan Paulus VI sebagai pendahulunya. Di Italia, Yohanes Paulus I diingat dengan sebutan Il Papa del Sorriso (Paus Tersenyum) dan Il Sorriso di Dio (Senyum Tuhan). Ia juga memiliki motto yang hanya terdiri dari satu kata, yaitu Humilitas, yang berarti kerendahan hati.
8. Paus Yohanes Paulus II
Paus Yohanes Paulus II adalah paus non-Italia pertama sejak Adrian VI pada abad ke-16, serta paus terlama ketiga dalam sejarah setelah Pius IX dan Santo Petrus. Ia memimpin gereja katolik dan menjadi pimpinan tertinggi Negara Kota Vatikan selama 26 tahun 168 hari hingga hari wafatnya pada 2 April 2005.
Yohanes Paulus II berusaha meningkatkan hubungan Gereja Katolik dengan Yudaisme, Islam, dan Gereja Ortodoks Timur dalam semangat ekumenisme, menganggap ateisme sebagai ancaman terbesar. Ia menjadi paus yang paling banyak melakukan perjalanan luar negeri, yaitu total 129 negara selama masa kepausannya.
Indonesia menjadi salah satu negara yang dikunjunginya pada 9-14 Oktober 1989. Tak cuma Jakarta, ia juga bertandang ke Yogyakarta, Maumere, Dili, dan Medan untuk menemui umat Katolik. Agendanya juga termasuk memimpin ekaristi di Stadion Utama Senayan dan melakukan pertemuan empat mata dengan Presiden Soeharto di Istana Merdeka.
9. Paus Benediktus XVI
Paus Benediktus XVI diangkat menjadi paus di usia yang relatif tua, yaitu 78 tahun, pada 19 April 2005 setelah wafatnya Paus Yohanes Paulus II. Karena usianya itu pula, ia menjadi paus pertama yang melepaskan kepausan atas inisiatifnya sendiri sejak Celestine V (1294) pada 28 Februari 2013. Ia lalu menyandang gelar Paus emeritus hingga wafat pada 31 Desember 2022 dan menjadi paus dengan umur terpanjang (95 tahun).
Benediktus XVI cukup produktif menghasilkan karya tulis yang umumnya membela doktrin, nilai, dan liturgi Katolik tradisional. Sosok ini kemudian dijuluki sebagai Paus Estetika karena memperkuat hubungan antara Gereja Katolik dan seni, mempromosikan penggunaan bahasa Latin, dan memperkenalkan kembali jubah kepausan tradisional.
10. Paus Fransiskus
Paus Fransiskus merupakan paus yang menggantikan Benediktus XVI pada 13 Maret 2013 lalu dan masih bertugas hingga hari ini. Ia merupakan paus pertama yang berasal dari Amerika. Ia lahir di Buenos Aires, Argentina, pada 17 Desember 1936 dengan nama Jorge Mario Bergoglio. Sosok ini mengusung motto Miserando atque Eligendo (Dipilih melalui rahmat ilahi).
Ada yang menarik dari kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia. Sejak awal, ia menolak segala tawaran fasilitas mewah. Ia memilih untuk menggunakan penerbangan komersial, menginap di Kantor Kedutaan Vatikan, dan menumpangi mobil yang biasa digunakan masyarakat untuk beraktivitas, yaitu Toyota Kijang Innova Zenix dan mobil produksi Pindad.
Untuk mengantisipasi kepadatan jalan saat misa akbar pada Kamis (5/9) nanti, Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta telah menyiapkan skema pengalihan lalu lintas di sejumlah titik mulai tanggal 4 September. Berikut jadwalnya.
Rabu, 4 September 2024 (Gereja Katedral) mulai pukul 16.00 WIB.
- Lalu lintas dari Selatan (Bundaran HI- Tanah Abang, Kebon Sirih, Budi Kemuliaan) menuju Timur (Stasiun Senen) dapat melalui Jalan Thamrin sisi Barat – Jalan Medan Merdeka Barat sisi Barat – Jalan Majapahit – Jalan Juanda – Jalan Pos – Jalan Gunung Sahari- dst.
- Lalu lintas dari Timur (Menteng) menuju ke Barat (Tanah Abang) dapat menggunakan Jalan HOS Cokroaminoto – Jalan Wahid Hasyim – Jalan Mas Mansyur – dst.
Kamis, 5 September 2024 (Masjid Istiqlal) mulai pukul 08.30 WIB.
- Lalu lintas dari Selatan (Bundaran HI- Tanah Abang, Kebon Sirih, Budi Kemuliaan) menuju Timur (Stasiun Senen) dapat melalui Jalan Thamrin sisi Barat – Jalan Medan Merdeka Barat sisi Barat – Jalan Majapahit – Jalan Juanda – Jalan Pos – Jalan Gunung Sahari- dst.
- Lalu lintas dari Timur (Menteng) menuju ke Barat (Tanah Abang) dapat menggunakan Jalan HOS Cokroaminoto – Jalan Wahid Hasyim – Jalan Mas Mansyur – dst.
Kamis, 5 September 2024 (Misa Agung di Stadium Utama Gelora Bung Karno) mulai pukul 15.30 WIB.
- Lalu lintas dari arah Selatan (Cipete) menuju ke Barat (Slipi) atau Utara (Monas) dapat menggunakan Jalan Kyai Maja – Jalan Kebayoran Baru – Jalan Arteri pd Indah berputar di U-Turn depan Gandaria City – Jalan Teuku Nyak Arief – Jalan Tentara Pelajar – dst.
- Lalu lintas dari Utara (Harmoni) menuju ke Selatan (Blok M) dapat melalui Jalan Medan Merdeka Barat – Jalan Budi Kemuliaan – Jalan Abdul Muis – Jalan Fahrudin – Jalan KH Mas Mansyur – Jalan Penjernihan – Jalan Pejompongan – Jalan Tentara Pelajar – Jalan Teuku Nyak Arief – Jalan Kebayoran Baru – Jalan Kyai Maja – Jalan Panglima Polim – dst.
- Lalu Lintas dari Timur (Tebet) ke Barat (Slipi) dapat melalui jalan Kapten Tendean – Jalan Woltrer monginsidi – Jalan Trunojoyo – Jalan Kyal Maja – Jalan Kebayoran Baru – Jalan Arteri pd. Indah berputar di depan U-turn Gandaria City – Jalan Teuku Nyak Arief – Jalan Tentara Pelajar – Jalan S Parman – dst.
- Lalu Lintas dari Barat (Slipi) menuju ke Timur (Tebet) dapat melalui Jalan S Parman – Jalan Pejompongan – Jalan Penjernihan – Jalan RM Margono – Jalan Galunggung – Jalan Dr Saharjo – Jalan Prof Dr Soepomo – Jalan MT Haryono – dst.