Sebuah penelitian yang dipublikasikan di jurnal Neuropsychologia memaparkan adanya korelasi antara melamun, kecerdasan dan kreavititas. Ini dikarenakan ada area dalam otak yang aktif ketika kita sedang terhubung dengan dunia luar atau lebih tepatnya melamun. Tentu saja kamu pasti penasaran apa saja alasan sehingga penelitian menghasilkan pernyataan yang seperti itu. Untuk itu, simak alasan menariknya.
1. Membuka sensor kreativitas
unsplash.comBeberapa orang punya kebiasaan yang unik untuk membuka sisi kreativitasnya. Tapi, itu semua berkaitan dengan rangsangan yang diterima oleh otak. Terbukanya salah satu sensor yang dimiliki oleh otak juga bisa menciptakan suatu pikiran yang kreatif. Ketika salah satu sensor ini terbuka, biasanya kamu susah untuk berkonsentrasi dan lebih memilih untuk memikirkan hal lain. Ini bisa menjadi salah satu faktor penyebab orang punya kecerdasan yang tinggi.
2. Memahami apa yang kurang dimengerti
unsplash.comKalau disadari memang ada banyak sekali hal-hal yang nggak kamu tahu, walaupun setiap hari berusaha untuk menambah informasi dan pengetahuan. Ketika melamun, ada kegiatan yang kurang disadari. Yaitu, memikirkan sesuatu dan melontarkan pertanyaan. Tentu saja setelah seperti ini, kamu bisa tahu batas kemampuan dan menggali informasi. Intinya, lebih mengenal diri sendiri dengan keterbatasan dan ketidakmampuan, dan ketidaktahuan yang dimiliki. Selanjutnya, kamu akan tahu harus seperti apa.
3. Pikiran sedang mengembara
unsplash.comKamu pasti setuju kalau melamun bisa membawa sebuah petualangan baru, khususnya yang punya kreativitas dan imajinasi yang cukup tinggi. Dengan pikiran yang jalan-jalan, kamu bisa mendapat ide dan semangat baru. Hanya saja, orang disekitar akan merasa terganggu dan gusar kalau kamu sering melamun. Alasannya, kamu hanya membuang waktu dengan melamun, padahal pekerjaan masih banyak yang harus diselesaikan. Ini bisa diatasi dengan membuktikan bahwa kamu juga bisa bekerja dengan baik.
Eric Schumacher yang merupakan salah satu peneliti dari Georgia Institute of Technology di Atlanta, memaparkan bahwa mereka yang suka melakukan hal yang seperti ini punya kapasitas otak yang lebih besar. Sehingga, sangat sulit untuk menghentikan kebiasaan ini.
