Tahun 2018 lalu tentu kita tak akan lupa bagaimana viralnya buku Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI) di media sosial. Buku yang merupakan kumpulan surat tersebut sukses membuat pembacanya menangis lantaran masalah yang pernah dialaminya tertuang di dalam buku karya Marchella FP itu.
Melihat kesuksesan buku NKCTHI, Visinema Pictures bekerja sama dengan IDN Media, Blibli.com dan XRM Media memutuskan untuk mengangkatnya ke layar lebar dan menjadi film keluarga. Film yang disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko ini akan tayang pada 2 Januari 2020 mendatang.
Beruntung kemarin saya berkesempatan untuk menyaksikan special screening film NKCTHI di Plaza Senayan, Jakarta. Banyak hal membekas dalam memori saya selepas menonton film tersebut. Bagaimana review dari film NKCTHI ini, Bela? Simak yuk!
Sinopsis: Keluarga yang terlihat baik-baik saja nyatanya menyimpan rahasia besar yang tak pernah terungkap
NKCTHI berkisah tentang keluarga Narendra (Donny Damara). Sekilas, keluarga mereka terlihat seperti keluarga pada umumnya. Narendra dan sang istri, Ajeng (Susan Bachtiar) memiliki tiga anak yang sudah beranjak remaja. Mereka adalah Angkasa (Rio Dewanto), Aurora (Sheila Dara Aisha) dan Awan (Rachel Amanda).
Mereka hidup normal, dan anak-anak Narendra juga tumbuh menjadi sosok remaja sebagaimana mestinya. Tapi, perlakuan Narendra kepada ketiga anaknya berbeda. Narendra selalu mengatakan kepada Angkasa kalau kedua adiknya adalah tanggung jawabnya. Bagaimana pun, Angkasa harus menjaga sang adik supaya adiknya tetap aman dan nggak sedih.
Aurora si anak tengah, sering kali terabaikan sebab Narendra sangat berfokus pada Awan, pusat dunia keluarga mereka. Awan si bungsu yang selalu dibantu dan bahkan nyaris apa yang ia lakukan harus diputuskan bersama tanpa bisa memutuskan sendiri apa yang diinginkannya.
Di balik semua perlakukan Narendra kepada tiga anaknya, Narendra menyimpan rahasia besar yang ia tutup rapat-rapat. Karena baginya, keluarganya harus tetap bahagia.
Karakter para tokoh yang lekat dengan penonton
Baik Angkasa, Aurora, atau Awan memiliki karakternya masing-masing. Bisa dibilang mereka cukup mewakili karakter seseorang berdasarkan urutan kelahirannya. Jujur saja, sebagai anak sulung, saya pun merasakan apa yang Angkasa rasakan. Begitu pula dengan teman-teman saya si anak tengah dan bungsu, masing-masing juga merasa kalau karakter Aurora atau Awan mirip dirinya.
Penokohan yang begitu kuat menjadi salah satu poin plus dari film ini. Bahkan hanya dengan melihat trailernya saja, penonton bisa langsung mengklaim dirinya mirip dengan tokoh A, B, atau C. Ini berarti penulisan karakter dari masing-masing tokoh begitu kuat sehingga hanya dengan melihat sekilas saja para penonton merasa tokoh yang sedang ia saksikan adalah dirinya sendiri.
Kamu sendiri bagaimana, karakter mana dalam film ini yang sangat cocok dengan kamu?
Tone warna film yang hangat dan konsistensi Awan menggunakan baju bergaris
Satu hal yang selalu saya suka dari Visinema Pictures adalah mereka memiliki satu tone warna untuk tiap filmnya. Dan dalam film NKCTHI ini, tone warna hangat seperti kuning dan putih menjadi warna yang mendominasi. Warna-warna tersebut membuat tampilan visual film terlihat hangat dan membuat kita rindu ingin pulang ke rumah.
Dari segi pengambilan gambar, film NKCTHI selalu mengambil gambar secara keseluruhan sehingga kita bisa melihat semua tokoh dalam satu frame bersamaan. Arah kamera bergerak menuju tokoh yang sedang berbicara sehingga kita bisa menyaksikan langsung bagaimana detil luapan emosi mereka yang sangat terlihat alami dan membuat kita tersentuh. Tanpa sadar, hal ini membuat kita menitikan air mata karena ikut merasakan emosi yang mereka rasakan.
Hal teknis lainnya yang saya tangkap dari film ini adalah karakter Awan yang entah mengapa selalu menggunakan baju bermotif garis-garis. Menurut Marcello Rizky dari fashion departemen film NKCTHI mengatakan kalau Awan itu adalah sosok yang paling konsisten, makanya bajunya selalu dibuat bergaris. Ada yang memperhatikan juga saat menontonnya?
Debut Ardhito Pramono yang cukup memuaskan
Apa jadinya film tanpa musik pendukungnya? Ardhito Pramono didaulat membuat satu lagu soundtrack berjudul Fine Today yang menjadi official soundtrack film NKCTHI ini. Nggak cuma membawakan lagu, Ardhito juga ikut bermain dalam film sebagai Kale.
Sebagai film debut, menurut saya dalam film ini Ardhito terlihat cukup natural meski pengucapan dialognya seolah seperti menghapal. Tapi selebihnya, aktingnya cukup memuaskan dan bisa mengimbangi aktor senior seperti Rio Dewanto dan Rachel Amanda.
Penuh quotes yang membuat kita introspeksi diri
Terakhir yang membuat film ini semakin berkesan adalah penuh dengan quotes yang membuat kita secara tak sadar langsung mengintrospeksi diri sendiri. Quotes yang dilontarkan atau dituliskan oleh para tokohnya memang sedikit banyak diambil dari buku NKCTHI. Jadi, kalau kamu lupa mencatat quote penting dari dalam film, kamu bisa buka kembali bukunya kok.
Secara keseluruhan, film ini sangat hangat bagi saya. Bagaimana keluarga adalah tempat kembali dan setiap keluarga pasti pernah melakukan kesalahan yang mungkin orang lain nggak akan pernah tahu. Terlepas dari masalah yang mereka alami dalam film, kita bisa belajar satu hal, yakni waktu akan menyembuhkan dan semua akan baik-baik saja.
Siap menyaksikannya, Bela? Atau bahkan sudah menonton? Kalau sudah tulis pendapatmu di kolom komentar ya!