Setelah beredar sejak tahun 2018 lalu, film klasik Disney, Aladdin, akhirnya tayang juga di Indonesia. Film yang disutradarai oleh Guy Ritchie ini berhasil memberikan nuansa nostalgia dalam kisah petualangan si pencuri yang sama namun dengan konsep berbeda.
Sudah menonton filmnya? Jika belum, simak yuk review-nya berikut ini.
Sinopsis: Perjuangan Anak Jalanan Merebut Hati Putri Raja
Bagi kamu yang pernah menonton film versi animasinya di tahun 1992, pasti sudah hapal dengan jalan cerita dari film Aladdin ini. Film ini berkisah tentang seorang pencuri jalanan bernama Aladdin (Mena Massoud) yang jatuh cinta kepada Putri Raja Negeri Agrabah, Jasmine (Naomi Scott).
Sejak melihatnya pada pandangan pertama, Aladdin sudah jatuh hati. Ia pun rela melakukan apapun untuk menarik perhatian Jasmine. Termasuk menerima tawaran Jafar (Marwan Kenzari), penasihat Kerajaan Agrabah, untuk mengambil lampu ajaib di sebuah gua.
Aladdin berhasil mendapatkan lampu ajaib tersebut. Namun, karena kelicikan Jafar, justru ia mendapatkan keberuntungan dari Genie (Will Smith) penghuni lampu ajaib itu. Hidup Aladdin berubah dalam satu malam, dan ia pun siap menaklukkan sang pujaan hati.
Side Kick Love Story yang Nggak Kalah Bikin Baper
Berbeda dengan film animasinya, Aladdin versi live action ini punya banyak cerita pendukung (side kick story) yang nggak terduga. Salah satu yang membuat saya terkesan adalah side kick story dari tokoh Genie.
Pada akhir film, Aladdin membuat satu permintaan yang membuat Genie terkejut, yakni membebaskan Genie dari kutukan lampu ajaib. Genie pun bebas dan ia berubah menjadi manusia. Tanpa disangka, Genie langsung jatuh cinta dengan Dalia (Nasim Pedrad), pembantu Princess Jasmine. Ia dan Dalia akhirnya berkelana ke penjuru dunia menggunakan kapal bersama dengan anak-anak mereka.
Jujur, saat ditampilkan scene ini, saya terkejut dan sependengaran saya selama menonton, saat Genie memperkenalkan istri dan anak-anaknya, terdengar dengungan "ooh" dari semua penonton di bioskop. Ini artinya, banyak juga yang tidak menyangka bahwa di dalam cerita besar antara Aladdin dan Jasmine, terselip side kick story yang nggak kalah bikin baper dan bahagia.
Para Pemain yang Multi Talenta
Saat menonton film ini, seolah saya tidak diberi kesempatan untuk nggak terpukau. Salah satu hal yang membuat saya kagum adalah pemilihan para pemain yang pas dan multi talenta. Setiap pemain bisa menari dan menyanyi layaknya broadway.
Banyak yang tak menyangka bahwa saat adegan menyanyi, para pemain menggunakan suara asli mereka. Nyatanya, semua pemain memang menyanyikan lagu yang dibutuhkan di setiap scene. Mungkin karena alasan inilah mengapa proses casting film ini memakan waktu yang cukup lama, yakni pada 2017 sampai 2018. Alasannya? Mereka mencari sosok yang pas, yang juga bisa menari dan menyanyi.
Lagu Baru yang Inspiratif dan Bermakna Mendalam
Well, bukan hanya dari segi akting dan tokoh yang membuat kita terpukau. Disney seolah ingin membuat penontonnya dimanjakan dengan berbagai aspek yang ada di dalam film ini. Salah satunya dengan menghadirkan beberapa soundtrack baru, salah satunya berjudul Speechless yang dibawakan oleh Naomi Scott.
Ketiga soundtrack tersebut tak hanya melengkapi jalan cerita, tapi juga memiliki lirik yang mendalam. Misalnya dalam lagu Speechless. Lagu ini menceritakan bahwa sebagai perempuan kita juga punya hak untuk mengeluarkan pendapat dan jangan diam saja jika ada sesuatu yang tidak beres di sekitar kita. Film ini mengajak para perempuan untuk berani bicara dan nggak takut untuk menjalani apapun yang kita anggap benar dan baik. Inspiratif banget ya!
Belum dengar soundtrack Speechless? Coba dengarkan di video berikut ini.
Bagaimana? Menonton film ini membuat kita seolah bernostalgia ke tahun 90-an dimana film Aladdin versi animasi booming kan? Menurut kamu bagaimana film ini? Tulis pendapatmu di kolom komentar ya!