Bulan Syawal menjadi salah satu bulan yang paling ditunggu oleh seluruh umat muslim di dunia. Sebab, setelah satu bulan berpuasa di bulan Ramadan, umat muslim merayakan hari kemenangan atau Hari Raya Idul Fitri setiap tanggal 1 Syawal.
Bukan hanya sebagai hari kemenangan, bulan Syawal juga spesial karena terdapat ibadah sunnah yang jika kita kerjakan maka pahalanya seperti beribadah satu bulan penuh, lho. Apa keutamaan, hukum dan bacaan niat puasa Syawal? Simak berikut ini, yuk.
Keutamaan puasa Syawal
Berpuasa sunnah di bulan Syawal sesuai dengan perintah Rasulullah SAW yang tertuang di dalam hadits sebagai berikut.
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
Artinya, "Nabi Muhammad SAW bersabda, 'Barang siapa berpuasa penuh di bulan Ramadan lalu menyambungnya dengan (puasa) enam hari di bulan syawal, maka pahalanya seperti berpuasa selama satu tahun" (HR Muslim).
Puasa sunah di bulan Syawal memiliki keutamaan yang sayang jika dilewatkan. Sebab, barangsiapa yang mengerjakannya, Allah SWT telah menyiapkan ganjaran pahala yang tak sedikit, yakni seperti ibadah satu tahun penuh. Hal ini sesuai dengan riwayat hadits Rasulullah SAW yang artinya sebagai berikut.
“Barang siapa berpuasa enam hari di bulan Syawal setelah Idul Fitri, maka ia telah menyempurnakan puasa setahun penuh. Karena siapa saja yang melakukan kebaikan, maka akan dibalas sepuluh kebaikan semisal.” (HR Ibnu Majah nomor 1715. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Hukum puasa Syawal
Hukum ibadah puasa di bulan Syawal adalah sunah mustahab. Artinya ibadah ini pernah dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW 1-2 kali dalam hidupnya.
Sama seperti ibadah sunah lainnya, kita akan mendapatkan pahala jika mengerjakan puasa Syawal dan tidak akan mendapatkan dosa jika tidak mengerjakannya. Namun, melihat pahala yang dijanjikan oleh Allah SWT, rasanya sayang untuk melewatkan puasa Syawal.
Waktu pengerjaan puasa Syawal
Puasa Syawal dapa dilakukan mulai pada tanggal 2 Syawal atau satu hari setelah Hari Raya Idul Fitri. Di Hari Raya Idul Fitri atau pada tanggal 1 Syawal, kita diharamkan berpuasa sebab menjadi hari kemenangan setelah satu bulan menahan hawa nafsu saat bulan Ramadan.
Puasa Syawal dianjurkan dikerjakan selama enam hari di bulan Syawal. Tidak perlu berturut-turut untuk mencapai keutamaannya. Diperbolehkan berpuasa berselang selama itu masih di bulan Syawal.
Niat Puasa Syawal
Untuk menjalankan ibadah puasa Syawal, niat yang harus dibaca adalah sebagai berikut.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
"Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ."
Artinya, “Aku berniat puasa sunah Syawal esok hari karena Allah SWT.”
Tidak seperti pada bulan Ramadan yang harus membaca niat di malam hari saat sedang sahur, kita bisa membaca niat puasa Syawal di siang hari jika kita kesiangan untuk sahur. Asalkan tidak makan dan minum sejak waktu imsak atau subuh, kita masih diperbolehkan berpuasa Syawal dengan membaca niat sebagai berikut.
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
"Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ."
Artinya, “Aku berniat puasa sunah Syawwal hari ini karena Allah SWT.”
Tata cara puasa Syawal sama seperti puasa lainnya, yakni menahan hawa nafsu sejak imsak hingga waktu magrib.
Itulah tadi keutamaan, waktu pelaksanaan, hukum dan bacaan niat puasa Syawal. Semoga bagi kita yang mengerjakan akan mendapatkan berkah dan pahala dari Allah SWT.