Fakta dan Sejarah Met Gala, Acara Penggalangan Dana Paling Mewah

Nggak sembarang orang bisa hadir di sini

Fakta dan Sejarah Met Gala, Acara Penggalangan Dana Paling Mewah

Setelah sempat batal digelar pada tahun 2020 lalu, Met Gala sudah kembali aktif sejak 2021. Acara ini sangat ditunggu, khususnya oleh para pencinta fashion. Sebab, di acara yang digelar di Metropolitan Museum of Art, New York inilah kita dapat melihat beragam gaun spektakuler yang akan membuat siapa saja terpesona saat melihatnya.

Sebetulnya, apa itu Met Gala? Bagaimana sejarah, harga tiket dan tujuan diadakannya Met Gala? Simak penjelasannya berikut ini.

Digelar pertama kali di tahun 1948 khusus untuk masyarakat kelas atas

Fakta dan Sejarah Met Gala, Acara Penggalangan Dana Paling Mewah

Met Gala pertama kali digelar pada tahun 1948 oleh humas mode kenamaan pada masa itu, Eleanor Lambert. Acara ini digelar sebagai salah satu cara mengumpulkan dana untuk Costume Institute dan sedang ingin membuat sebuah pameran.

Costume Institute sendiri merupakan kumpulan koleksi kostum yang dibuat dan didesain oleh Irene Lewisohn dan Aline Bernstein. Karya keduanya yang dibuat sejak tahun 1920-an, telah mengilhami banyak desainer pada masa itu untuk membuat desain mereka sendiri. Pada tahun 1946, Costume Intitute bergabung dengan Metropolitan Museum of Art. Sejak saat itu, Costume Institute rutin mengadakan pameran untuk memperlihatkan koleksi terbaru mereka.

Maka dari itu, Eleanor mengundang masyarakat kelas atas untuk mendukung kegiatan tersebut. Dana tersebut dikumpulkan dari penjualan tiket yang saat itu dijual dengan harga US$50. Jumlah yang fantastis pada tahun 1948.

Pada tahun 1972, Met Gala mulai melirik kalangan selebriti untuk diundang ke acara tersebut

Pada tahun 1972, saat Diana Vreeland menjadi konsultan untuk acara tersebut, Met Gala kemudian berkembang menjadi acara yang lebih glamor. Tamu undangannya pun beragam, tak lagi hanya dari kalangan masyarakat atas. Deretan selebriti mulai diundang di tahun ini. Seperti, Elizabeth Taylor, Andy Warhol, Bianca Jagger, Diana Ross, Elton John, Liza Minnelli dan Cher.

Bukan hanya itu, sejak tahun ini pula mulai ditetapkan tema-tema tahunan yang terus diikuti sampai sekarang. Dari segi lokasi, Met Gala ditetapkan untuk terus dilaksanakan di Metropolitan Museum of Art, New York dan tak berpindah-pindah seperti tahun sebelumnya.

Harga tiket yang sangat fantastis

Karena bertujuan menggalang dana dan menjaga agar tetap eksklusif, harga tiket yang ditawarkan untuk datang ke Met Gala selalu fantastis. Mulai dari US$50 di tahun 1948, US$30 ribu di tahun 2014 dan kini harga tiket tersebut mencapai US$35 ribu atau setara dengan Rp498 juta per orangnya. Harga ini ditetapkan sejak tahun 2019 dan belum berubah sampai saat ini.

Bahkan, sempat beredar rumor, di tahun 2019 lalu, perusahaan raksasa Apple sempat membeli beberapa tiket di sana dengan harga US$200 ribu untuk mengundang dan menghibur tamu penting mereka.

Meskipun kaya, nggak semua orang bisa membeli tiket Met Gala

Tentu bagi sebagian masyarakat kelas atas atau selebriti dunia, harga tiket tersebut cukup terjangkau. Mereka tentu bisa membelinya dengan mudah. Tapi, kalaupun kamu kaya dan memiliki banyak uang untuk membeli tiket Met Gala, nggak semudah itu kamu mendapatkannya, lho.

Kamu harus mendapatkan persetujuan Anna Wintour, pemimpin redaksi majalah Vogue. Dialah yang mengatur siapa saja yang boleh dan tidak boleh hadir di Met Gala setiap tahunnya. Selain itu, Anna juga yang mengatur posisi duduk para tamu, menentukan jumlah tamu yang diperbolehkan hadir, hingga tema tahunan Met Gala.

Anna Wintour menjadi begitu berpengaruh terhadap acara ini sejak Diana Vreeland pensiun dan digantikan oleh Anna pada tahun 1995. Sejak saat itu, Met Gala menjadi sangat eksklusif dan berhasil mendapatkan dana dengan jumlah fantastis. Bahkan, di tahun 2019, juru bicara Metropolitan Museum of Art melaporkan, pendapatan mereka dari satu malam di Met Gala 2019 mencapai US$13 juta.

Tema yang berbeda setiap tahunnya

Satu hal yang paling ditunggu dari gelaran Met Gala adalah tema yang diusung setiap tahunnya. Seperti yang sudah disebutkan pada poin sebelumnya, Met Gala mulai menerapkan tema tertentu sejak tahun 1972. Tema ini dipilih agar suasana saat acara lebih terasa. Selain itu, tema yang diusung ini juga menjadi panduan dan memacu kreativitas desainer untuk merepresentasikan satu tema besar menjadi beragam mode fashion yang menarik.

Tahun ini, Met Gala mengusung tema “In America: A Lexicon of Fashion”. Tema ini diartikan sebagai kemerdekaan Amerika Serikat dan bagaimana para perancang busana menerapkan tema tersebut ke dalam karya mereka.

Selain “In America: A Lexicon of Fashion”, tema yang pernah dipilih untuk Met Gala yakni, "Camp: Notes on Fashion (2019)", "Heavenly Bodies: Fashion and the Catholic Imagination" (2018) dan "Rei Kawakubo/Comme des Garçons: Art of the In-Between" (2017).

Apa yang mereka lakukan di Met Gala?

Selain memamerkan gaun-gaun super fashionable di red carpet, sebenarnya apa inti dari acara Met Gala ini? Setelah melewati sesi red carpet yang menjadi bagian paling penting (di sini media dan wartawan lain diperbolehkan mengambil gambar sebanyak yang mereka mau), para tamu undangan akan masuk ke dalam galeri.

Di sini, tak ada lagi wartawan atau media, kecuali Vogue yang memiliki izin eksklusif untuk mengabadikan kegiatan di dalam galeri. Para tamu kemudian dipersilakan untuk menikmati pameran karya seni sambil menikmati cocktail, saling menyapa dengan tamu lainnya, serta menikmati kudapan kecil sebagai teman mengobrol.

Setelah itu, saat makan malam tiba, para tamu akan dibawa ke dalam ruang makan dengan meja dan kursi yang telah ditata begitu megah. Para tamu harus duduk sesuai dengan kursi yang telah diatur lima bulan sebelumnya.

Anna Wintour mengatur kursi dengan begitu cermat. Ia sangat mengusahakan agar pasangan tidak duduk bersebelahan, mengatur brand dengan selebriti yang sebelumnya belum pernah berkolaborasi, hingga tidak meletakan kursi begitu dekat bagi selebriti yang tengah 'perang dingin'. Hal ini dimaksudkan supaya terjalin kerja sama baru pasca Met Gala selesai.

Ditutup dengan after party

Makan malam selesai bukan berarti acara berakhir begitu saja. Rangkaian berlanjut dengan acara after party. Di acara ini, suasana menjadi lebih santai. Para tamu dipersilakan mengganti pakaian mereka dengan yang lebih ringkas dan nyaman. Sebab, di acara ini, para tamu akan berkeliling, berdansa, sambil menikmati minuman.

Itulah tadi deretan fakta tentang Met Gala yang perlu kamu tahu. Bagaimana, setelah melihat faktanya, tertarik untuk datang?

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here

‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌

© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved

Follow Us :

© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved