Berinvestasi mulai menarik perhatian di kalangan generasi muda. Kesadaran akan keuntungan dan betapa pentingnya investasi, membuat banyak generasi muda mulai terjun ke dalamnya. Mulai dari ikut dalam trading, cryptocurrency, reksa dana, emas, hingga membeli atau menabung saham.
Kemajuan teknologi juga semakin memudahkan orang dalam memilih jenis investasi yang diinginkan. Banyak aplikasi investasi online yang sudah terdaftar secara resmi. Nah, untuk kamu pemula yang baru ingin terjun dalam bidang investasi, saham blue chip menjadi salah satu jenis investasi yang cocok.
Di era pandemi saat ini saham blue chip sangat bagus untuk dibeli karena harga 1 lot saham yang anjlok dari harga tertinggi di kondisi normal. Saham ini lebih aman dibandingkan dengan trading saham atau cryptocurrency. Saham blue chip direkomendasikan untuk dibeli karena berasal dari perusahaan ternama, memiliki reputasi yang baik serta mudah untuk diperjualbelikan di bursa saham. Saham ini juga memiliki likuiditas tinggi karena peminatnya sangat banyak mulai dari tahun 2020 hingga tahun 2021.
Berikut Popbela paparkan lebih lanjut penjelasan saham blue chip dan 13 rekomendasi saham blue chip terbaik di Indonesia 2021 yang masuk dalam LQ45.
Pengertian saham blue chip
Dikutip dari lifepal, saham blue chip adalah saham lapis satu atau saham dari perusahaan besar yang labanya stabil. Jadi saham kategori ini biasanya ada dalam daftar Indeks LQ45 atau IDX30 dengan kapitalisasi besar.
Saham blue chip juga dinilai sebagai saham perusahaan yang sudah mapan dan sehat dari segi finansial maupun fundamental. Saham ini tergolong konsisten untuk menyampaikan laporan keuangannya, baik saat sedang baik atau buruk.
Memiliki tingkat kapitalisasi pasar yang sangat tinggi, blue chip juga merupakan penguasa di sektor industri masing-masing. Dengan membeli saham blue chip, investor akan mendapat penghargaan berupa dividen reguler yang terjadwal. Ciri-ciri saham blue chip adalah aman dan dapat memberikan imbal hasil yang baik di masa depan dalam jangka waktu panjang.
Saham blue chip terbaik
1. Bank Central Asia (BCA) – BBCA
Bank swasta terbesar di Indonesia ini termasuk dalam salah satu perusahaan dengan saham blue chip terbaik. dikelola dengan efektif dan efisien, BCA memiliki Return on Asset (ROA) yang paling tinggi dibandingkan dengan bank lain. Saham BCA memiliki volume 11.378.100 lembar saham dengan harga terakhir Rp31.950.
Di tahun 2020, Bank BCA membagikan dividen final pembukuan 2019 sebesar Rp455 per lembar saham. Sebelumnya BEI telah membayar dividen interim sebesar Rp100 per saham pada Desember 2019. Jadi total dividen yang diberikan BCA sebanyak Rp555 per saham.
2. Bank Rakyat Indonesia (BRI) – BBRI
Saham blue chip selanjutnya adalah dari Bank Rakyat Indonesia (BRI). Saham dari bank ini juga banyak diminati oleh investor. Saham ini memiliki performa yang baik dan aktif dalam perdangan bursa efek. Per 23 Juli 2021, kapitalisasi pasar BRI sebesar Rp473 triliun. Bahkan jumlah saham BRI yang beredar di pasar mencapai 123.345.810.000.
Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor yang menjadi komitmen BRI, yaitu memberikan memberikan kredit pada usaha kecil seperti UMKM. BRI juga sering melakukan stock split yang bertujuan untuk menarik minat masyarakat terhadap saham ini.
3. Bank Mandiri – BMRI
Bank lainnya yang masuk dalam jajaran saham blue chip adalah saham Bank Mandiri. Kinerja saham Bank Mandiri tahun 2019 tercatat tumbuh 9,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya serta memiliki laba bersih senilai Rp27,5 triliun.
Bank Mandiri cenderung stabil karena mampu menyeimbangkan pertumbuhan kredit dan laba bersih. Selain itu, performa jangka panjang Bank Mandiri juga memiliki return yang stabil sehingga cocok diinvestasikan dalam jangka panjang.
4. PT Bank Negara Indonesia – BBNI
Bank besar lainnya yang merupakan saham blue chip adalah saham dari PT Bank BNI atau BBNI. PT Bank BNI didirikan pada tahun 1946 yang pada saat itu fokus pada korporasi, ritel dan konsumen. Perbankan milik BUMN ini juga memiliki anak perusahaan yang bergerak di bidang asuransi, keuangan, dan sekuritas.
BEI mencatat bahwa saham BBNI memimpin daftar saham teraktif yang paling diincar oleh investor asing. Total pembelian saham oleh investor asing atas BBNI mencapai 8,25 juta lembar saham. Masa pandemi COVID-19 membuat beberapa saham blue chip mengalami perubahan harga yang signifikan dari harga normal.
Namun para pakar mengatakan bahwa masa sekarang merupakan waktu yang tepat untuk berinvestasi karena jika kondisi sudah normal, harga saham BBNI akan mengalami pemulihan. Untuk saham BBNI cocok untuk diinvestasikan dalam jangka panjang.
5. Unilever – UNVR
Salah satu perusahaan consumer goods terbesar di Indonesia, Unilever masuk dalam perusahaan dengan saham blue chip yang layak kamu beli. Selain produk-produknya yang sudah terkenal luas dan banyak digunakan, Unilever juga memiliki ROE yang tinggi.
ROE-nya pernah dalam angka 10 persen sejak 2014 dan mencapai 14 persen pada tahun 2018. Profit dari Unilever sendiri mencapai Rp 9 triliun pada tahun 2018 lalu. Saham Unilever sendiri tidak memiliki hutang bank karena telah memiliki pendapatan yang sangat besar dibandingkan dengan aset perusahaan. Di tahun ini, Unilever juga masih masuk dalam indeks saham LQ45.
6. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk – ICBP
Selain mencicipi produk lezat dari PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, yaitu Indomie, kamu juga bisa, lho, sembari mencicipi saham blue chip-nya.
Saham perusahaan mie terkenal hingga dunia internasional ini tergolong saham blue chip karena mapan dan memiliki fundamental baik. Pertumbuhan penghasilan perusahaan terus tumbuh secara konsisten dari tahun ke tahun. Perusahaan ini mampu menghasilkan laba dengan ROE hingga 21 persen dan ROA sebesar 13,7 persen. Angka tersebut tergolong sangat jauh diatas rata-rata saham perusahaan produsen makanan di bursa.
7. Telkom Indonesia – TLKM
Telkom Indonesia juga tergolong saham blue chip karena memiliki konsistensi tinggi dalam memperoleh laba bersih dari tahun ke tahun. Dalam kondisi ekonomi yang tidak stabil seperti sekarang ini, kondisi saham Telkom cenderung stabil dan tidak anjlok.
ROE Telkom terus bertumbuh sebesar 22,03 persen serta rutin membagikan dividen kepada pemegang saham setiap tahunnya. Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir ini, dividen payout Telkom meningkat dari 40 persen menjadi 90 persen profit.
8. PT Perusahaan Gas Negara – PGAS
Perusahaan BUMN milik Indonesia yang bergerak di bidang transportasi dan distribusi gas bumi ini juga layak untuk dibeli. Performa PGAS secara keseluruhan sangat prima dan memiliki fundamental baik, hal ini menjadi peluang yang bagus untuk dimiliki.
Harga per lembar saham PGAS di tahun 2020 kala pandemi mencapai Rp 1.215 yang artinya naik drastis dari harga di tahun 2019 lalu yang masih dijual dengan Rp 605 per lembar sahamnya. Hal ini menunjukkan bahwa saham PGAS merupakan saham blue chip yang cocok dijadikan investasi.
9. PT Astra International Tbk – ASII
Saham blue chip berikutnya datang dari PT Astra International Tbk. Perusahaan ini tercatat memiliki 6 lini bisnis seperti otomotif, jasa keuangan, teknologi informasi, alat berat, infrastruktur, dan juga logistik. Beberapa anak perusahaan Astra yang bergerak di bidang perakitan dan distribusi mobil, penjualan alat berat, pertambangan, perkebunan dan teknologi informasi ini menjadi faktor yang memberi dukungan penuh untuk menjadikannya mapan dan berkuasa di Indonesia.
Saham Astra layak untuk dikoleksi karena memiliki potensi capital gain yang tinggi. Astra masuk dalam Top 10 perusahaan dengan capital market di angka Rp200 triliun. Dalam perhitungan Indeks LQ45 periode Februari hingga April 2021, ASII menduduki peringkat ke 5 dengan Rasio Free Float sebesar 45,06%.
Di masa pandemi saat ini, di mana harga saham sedang jatuh, menjadi peluang yang bagus untuk membelinya dengan harga murah. Meski demikian, nantinya dalam jangka waktu panjang, saham blue chip ini memiliki potensi untuk terus meningkat karena memiliki fundamental baik.
10. United Tractors Tbk – UNTR
Distributor alat berat United Tractors merupakan perusahaan dengan saham blue chip. Perusahaan ini bergerak di berbagai bidang usaha seperti mesin konstruksi, kontraktor pertambangan, pertambangan emas dan batu bara, konstruksi sipil, dan industri.
Nama-nama seperti Komatsu, Tadano, Bomag, dan UD Trucks merupakan produk yang didistribusikan oleh United Tractors. Hingga saat ini, United Tractors terhitung telah memiliki 183 tutuk layanan di seluruh Indonesia yang meliputi 20 kantor cabang, 35 site support, serta 25 kantor perwakilan.
Laba bersih yang dihasilkan oleh perusahaan ini mencapai Rp 7,2 triliun dengan pendapatan Rp 75,1 triliun pada akhir Juni 2020 lalu. Hal-hal itulah yang membuat saham UNTR tergolong saham blue chip yang cukup mapan dan direkomendasikan.
11. Aneka Tambang Tbk – ANTM
Perusahaan milik BUMN lainnya yang tergolong saham blue chip adalah Aneka Tambang atau Antam. Perusahaan ini aktif bergerak di bidang eksplorasi, penambangan, pengolahan dan juga pemasaran sumber daya mineral. Komoditas utama yang diperdagangkan seperti biji nikel, feronikel, emas, perak, serta bauksit. Selain itu, jasa utama yang ditawarkan oleh Antam adalah pengolahan serta pemurnian logam mulia.
Saham Antam merupakan saham blue chip yang telah diperdagangkan hingga 202,97 juta lembar saham. Nilai transaksinya mencapai Rp172,30 miliar. Meskipun harga saham ini sempat naik turun dan bergejolak karena kondisi ekonomi yang kurang stabil, namun pergerakan saham ini masih tergolong mapan dan memiliki fundamental baik.
12. PT Gudang Garam Tbk – GGRM
Berlanjut ke saham blue chip berikutnya adalah saham dari PT Gudang Garam Tbk. Kamu pasti sudah familiar sekali dengan perusahaan rokok ternama di Indonesia ini. Berdiri sejak 1958, produk rokok Gudang Garam sudah sangat terkenal baik di dalam maupun di luar negeri.
Para ahli memperkirakan kinerja saham dari Gudang Garam diprediksi akan meningkat tahun 2021 dan tahun-tahun berikutnya. Hal ini sejalan dengan penjualan rokok pada kuartal II di tahun 2020 tetap stabil meskipun sedang dalam masa pandemi COVID-19.
Meski pendapatan Gudang Garam sempat turun namun hanya 0,6 persen saja. Angka tersebut berhasil mengalahkan HM Sampoerna yang turun 21,8 persen secara year on year. Dari segi valuasi, Gudang Garam juga cukup atraktif meskipun daya beli masyarakat sedang turun saat ini.
Mirae Asset Sekuritas memberikan rekomendasi beli untuk saham emiten rokok GGRM. Analis Sinarmas Sekuritas, Andrianto Saputra dalam studinya pada 3 Agustus 2020 mengatakan, GGRM mampu mempertahankan penjualan pada kuartal II-2020 meskipun situasinya tidak prima.
13. HM Sampoerna Tbk – HMSP
Perusahaan rokok pesaing Gudang Garam, Sampoerna juga tergolong dalam saham blue chip. Sampoerna memiliki produk andalannya yang sangat legendaris, Dji Sam Soe. Perusahaan ini ternyata berada di bawah PT Philip Morris International Inc yang merupakan perusahaan rokok internasional terkemuka dengan produk populer, Marlboro.
Tergolong mapan, saham blue chip Sampoerna memiliki capital gain ketika dijadikan investasi jangka panjang. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, saham Sampoerna sempat mengalami penurunan volume penjualan, namun sekuritas masih merekomendasikan pemegang saham untuk menahan saham ini.
Banyak investor yang juga percaya bahwa nilai saham ini akan kembali pulih bahkan meningkat setelah memasuki tahun 2021. Melihat dari indeks LQ45 periode Februari hingga April 2021, HMSP masih berada di peringkat ke-18.
Itu dia 13 rekomendasi saham blue chip terbaik indeks LQ45 tahun 2021 yang bisa kamu coba beli.